Judul:
Wallbanger
Pengarang:
Alice Clayton
Penerbit:
Elex Media Komputindo
Tahun
Terbit: 2014
Tebal:
589 halaman
“Sindrom awal otot-otot kaku dan lemas mengancam keadaanku saat aku
berusaha setengah mati berusaha menahannya. Namun O
sepertinya sedang beristirahat secara tetap. Dan maksudku bukan Oprah.”
Malam
pertama di apartemen impian di San Fransisco, Caroline memperoleh kejutan
istimewa. Dari balik dinding tipis apartemennya, Caroline mendengar suara
tempat tidur yang berderak serta jeritan kepuasan tanpa henti.
Malang
bagi Caroline yang sedang dalam ‘masa hiatus kencan’. Tetangganya yang
jelas-jelas mempunyai daya tarik ‘mematikan’ bagi wanita membuat fantasi
Caroline tetap terbangung sepanjang malam. Maka ketika suara derak tempat tidur
mengancam dirinya—secara harfiah—Caroline tahu dia harus bertindak…
“Aku tidak peduli berapa usiamu, atau
pun tempat asalmu, ada dua kebenaran yang berlaku umum. Kita selalu dapat
menertawakan bersama tentang… orgasme ketika terjadi
di saat yang tak tepat, dan kita selalu penasaran dengan yang terjadi di kamar
tidur orang lain.”
Perlu
diketahui sebelumnya kalau buku ini berlabel novel dewasa, jadi buat adek-adek
yang masih di bawah umur, sebaiknya jangan dibaca yak ;))
Wallbanger
ini punya tema yang tak baru sebenarnya, dan jalan ceritanya pun mudah ditebak.
Juga punya segala unsur yang dibutuhkan buku-buku romance-nya cewek. Unsur paling penting penting sik, tokoh utama cowoknya yang seksi.
Lalu
apa yang membuat Wallbanger menarik untuk dibaca? Jawabannya bagi saya adalah dialog-dialognya
yang “menjurus” yang tak jarang menimbulkan tawa sekaligus membuat pembacanya
salah persepsi apalagi yang berotak ngeres kayak saya xD.
Selain itu karakter-karakternya pun
dikemas dengan menarik. Dari karakter utama sampai karakter pendukung. Bahkan
Clive, kucing peliharaan Coraline pun mudah untuk disukai pembaca.
Tapi yang
mengecewakan justru versi terjemahannya ini, mungkin penilaian saya akan
sedikit berbeda jika saya baca versi aslinya. Terjemahannya lumayan buat saya,
walaupun sedikit mengerutkan kening ketika Caroline disebut ‘cewek berdaster
pink’. Emang cewek pake daster itu seksi yak? Saya jadi penasaran dengan
kalimat asli ‘cewek berdaster pink’ ini :D
Dan tentu saja yang paling mengganggu
adalah typo-nya. Mulai dari typo ringan, salah pengetikan di nama
karakter sampai penggunaan “frustasi”.
Tapi jika mengabaikan kekurangannya
tentu saja buku ini masih menghibur kok, dan jokes-nya pun masih dapet. Bagi kalian yang menyukai genre romance,
Wallbanger sangat direkomendasikan.
“Aku menoleh memandangnya. Simon kembali menampakkan senyum menggodanya,
dan aku tahu ini yang biasa dilakukan pria itu untuk membuat celana dalam para
wanita dilucuti. Ha—dia tidak tahu bahwa aku tak mengenakannya.”
“Namun sedekat apa pun teman-teman dan orang-orang tercinta, tetap
berbeda rasanya dengan memiliki seseorang yang sungguh-sungguh bertalian darah
denganmu—pertalian yang kadang-kadang kauperlukan saat dunia seolah melawanmu.”
RATING 4/5
ini salah satu erotica yang diterbitin di Indo? atau emang romance?
BalasHapusRomance yang nyerempet-nyerempet :D tapi aslinya romantic-comedy kok.
HapusTebal juga ya ternyata, Wallbanger ini. 589 halaman aja gitu. :D
BalasHapusTebal tapi ukuran bukunya kecil. Kayak buku-buku terjemahan Sophie Kinsella.
HapusPertama baca ini versi fanfic-nya. Suka, Alice Clayton kalo nulis cerita lucu-lucu banget :))
BalasHapusHmmm... Jadi tertarik baca buku Alice Clayton yang lain nih ;))
Hapus