Judul:
Marriageable
Pengarang:
Riri Sardjono
Penerbit:
GagasMedia
Tahun
Terbit: 2013 (cetakan ketujuh)
Tebal:
358 halaman
“Kenapa sih elo bisa kawin sama laki?!”
“Hormon, Darling! Kadang-kadang kerja hormon kayak telegram. Salah ketik waktu ngirim
sinyal ke otak. Mestinya horny, dia
ngetik cinta!”
Flory.
Seorang arsitek yang akan segera berusia 32 tahun dan masih berstatus lajang. Karena
itulah ibunya berusaha menjodohkan Flory dengan anak kenalannya
.
Sebenarnya
Flory tidak terlalu memikirkan pernikahan. Dia punya sahabat-sahabat setia yang
mau mendengar keluh kesahnya. Apalagi dia masih trauma dengan sesuatu yang
namanya cinta sejak berpisah dengan mantan pacar terakhirnya.
Kemudian
dia berkenalan dengan Vadin. Laki-laki yang dijodohkan dengannya. Vadin yang selalu
bertemu dengan Flory secara tidak sengaja setelah pertemuan pertama mereka. Vadin
yang menunjukkan ketertarikan pada Flory. Vadin yang ingin menikahinya karena
Flory adalah orang yang bisa membuatnya tertawa.
Flory
pun bimbang. Di satu sisi dia masih ingin menikmati masa lajangnya. Dia juga
menganggap alasan Vadin sangat konyol. Tapi di sisi lain Flory takut kalau Vadin
adalah satu-satunya kesempatannya untuk bisa menjadi seorang istri. Pilihan apa
yang diputuskan Flory? Bagaimana Flory menghadapi pilihannya itu? Silakan baca
kisah selanjutnya di Marriageable.
“Pernikahan adalah waktu yang terlalu
lama untuk cinta.”
Ada
yang menganggap sinopsis di atas spoiler?
Tidak juga kok, malah yang saya ceritakan itu hanya seperempat ceritanya. Trust me, kisah hidup Flory masih akan
panjang. Lagipula konflik utamanya bukan itu kok ;))
Buku
ini benar-benar berhasil menyampaikan isi hati para wanita dewasa yang masih single. Saya suka dialog-dialognya yang
“tajam”, quotable dan tak jarang
bikin ngakak.
Ceritanya
juga nggak berat-berat amat kok, dan gaya bahasanya mengalir. Itulah yang
membuat saya berhasil menuntaskan buku ini dalam satu hari saja. By the way, Setelah membaca buku ini,
saya jadi yakin kalau bukan hanya cinta yang dibutuhkan di dalam pernikahan.
Banyak
karakter-karakter di buku ini yang loveable
terutama sahabat-sahabat Flory. Untuk Flory sendiri, walaupun loveable, terkadang juga bikin geregetan
dengan sikapnya yang nggak mau jujur dengan dirinya sendiri.
Marriageable
direkomendasikan untuk semua orang yang menyukai genre buku romance (yang
sudah dewasa ya, karena labelnya “Novel Dewasa”), terutama untuk orang-orang
yang hobi nanya “Kapan nikah?” atau yang berbaik hati ngejodoh-jodohin
teman/keponakan/…*isi sendiri* yang masih
single :D
MEMORABLE QUOTES:
- “Kalau kami memutuskan untuk mengirim kartu ucapan terima kasih untuk kaum Adam sedunia, apa kalian mau berhenti mengungkit-ungkit tentang kedermawanan kalian sebagai donor tulang?” – Hal. 24
- “Tapi move on? Bagaimana caranya? Kalau hanya sekadar melangkah, aku tahu caranya. Namun, menghentikan kemarahan, menghilangkan ketakutan, dan sebuah penilaian yang tertanam jauh di dasar kepalaku, itu yang aku tidak tahu bagaimana caranya.” – Hal. 28
- “Cinta bukan seni. Cinta adalah taktik dagang. Apa yang elo lakuin tadi adalah bagian dari advertising.” – Hal. 37
- “Materi memang dilema dalam sebuah rumah tangga. Kalau miskin, orang-orang akan bercerai karena kekosongan materi. Tapi kalau kaya, orang-orang akan bercerai karena kekosongan yang ditimbulkan dari kesibukan mencari materi. Mungkin hidup sebaiknya sedang saja. Tapi, well, BMW memang selalu menggoda dari balik kemudi Kijang.” – Hal. 53
- “Fokus sama apa yang elo mau raih dalam hidup lo, bukan sama ketakutan lo.” – Hal. 75
- “Perempuan memang amazing. Bahkan dalam niat jahatnya kita masih sangat penyayang.” – Hal. 173
- “Kadang-kadang aku pikir sahabat sudah cukup untuk mengisi hidup kita. Lelaki memang menyenangkan. Tapi seperti orang bilang, lelaki datang dan pergi dalam hidup kita. Sementara sahabat seperti bekas cacar air. Menyebalkan, tapi akan selalu ada di sana.” – Hal. 279
- “Teman bukan something waiting home for us, Honey.” – Hal. 327
RATING 4.5/5
Tidak ada komentar:
Posting Komentar