Minggu, 30 Desember 2012

[Book Review] Menuju(h) by Aan Syafrani, dkk








Judul Buku  : Menuju(h)
Pengarang  : Aan Syafrani, Theoresia Rumthe, Iru Irawan, Valiant Budi, Mahir Pradana, Sundea, dan Maradilla Syachridar.
Penerbit  : GagasMedia
Tahun Terbit  : 2012
Tebal : 250 Halaman


ABOUT
Buku ini merupakan sebuah kumpulan cerita. Cerita-cerita tentang tujuh hari. Senin, selasa, rabu, kamis, jumat, sabtu, dan minggu. Setiap hari dituturkan oleh tujuh penulis berbeda dan setiap hari terdiri dari dua judul cerita.

Senin - Aan Syafrani
Seninku Selingkuh bercerita tentang pemuda playboy yang bernama Dimas Satria. Satria punya pacar yang bernama Fala, dan punya cem-ceman lain bernama Maya. Masalah timbul ketika sahabat Satria, Rio mengabarkan kalau Fala yang kuliah di Jogja datang ke Bandung untuk memberi kejutan dan pada hari itu Satria sudah punya janji dengan Maya.
Seninmu Kuselingi merupakan kelanjutan dari cerita Satria di Seninku selingkuh. Saya tidak akan menceritakan kisahnya karena takut mengandung spoiler. Pokoknya segmen ini pas menjadi pembuka. Bang Aan sukses membuat saya terpingkal-pingkal dengan gaya bertuturnya yang kocak.

Selasa - Theoresia Rumthe
Hari Ketika Hujan Mati bercerita tentang hubungan spesial Rainra dengan hujan. Tapi sayangnya hubungan mereka sangat rumit, bahkan Rainra dianggap gila oleh kedua orangtuanya.
Sebelum Hari Ketika Hujan Mati masih bercerita tentang Rainra tapi mengambil sudut pandang yang berbeda. Di cerita ini kenyataan kisah pertama akan terkuak.

Rabu - Iru Irawan
Haru Biru Kelabu, menceritakan kegalauan seorang perempuan yang menunggu pacarnya di sebuah kafe. Saya suka bagian ketika tokoh utama memposting tweet sembari menunggu.
Dan saya tidak tahu apakah tokoh aku di cerita Baru Hari Rabu ini merupakan tokoh yang sama dengan yang ada di Hari Rabu Kelabu atau apakah kedua cerita ini berhubungan. Menurut saya kedua cerita di segmen Rabu ini sedikit absurd.

Kamis - Valiant Budi
Kamis : Puk-Puk mengangkat isu penipuan yang sekarang marak terjadi. Hipnotis atau gendam. Cerita ini disampaikan dengan lancar oleh Bang Vabyo dan dengan gaya penuturan yang khas.
Simak! Kup! Kup! juga bercerita tentang modus penipuan Hipnotis. Jika Kamis : Puk Puk mengambil sudut pandang korban maka bagian ini mengambil sudut pandang sang pelaku. Awalnya sang pelaku menggeluti bisnis penipuan melalui telepon atau sms tapi karena sudah banyak orang yang tidak mudah tertipu maka bisnisnya beralih.

Jumat - Mahir Pradana
Follow Friday Genial, sebuah majalah yang diperuntukkan untuk remaja punya rubrik baru yang bernama Follow Friday. Rubrik yang memuat exclusive interview dengan figur-figur tertentu. Dan setiap Jumat akun twitter majalah ini akan mem-Follow Friday figur itu. Tapi akhir-akhir ini sang pemilik majalah merasa tidak puas dengan sosok figur-figur terkenal yang dibahas di rubrik Follow Friday. Dan sang pemilik ini selalu memanggil Safir, penanggung jawab rubrik ini setiap dia tidak puas dengan artikel yang disuguhkan rubrik Follow Friday.
Moonliner kelanjutan dari kisah Follow Friday yang focus ceritanya beralih ke Safir dan kisah cintanya yang manis. Saya juga suka bagian gombalan norak Safir untuk Regina.

Sabtu - Sundea
Ke Mana Sabtu Pergi? Sabtu hilang dan keenam saudaranya, Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat dan Minggu panik. Siapa yang akan bertugas menggantikan Sabtu kalau Sabtu tidak juga kembali? Ikuti perjalanan Sabtu yang kemudian menyamar menjadi Sabtu Kelapa.
Ke Sana Sabtu Pergi bercerita tentang kepergian Sabtu tapi (lagi-lagi) dengan sudut pandang berbeda.

Minggu - Maradilla Syachridar
Solo Stranger bercerita tentang Aimee. Aimee punya seorang kenalan yang dikenalnya lewat surat dan email. Karena penasaran Aimee memutuskan untuk pergi ke Solo dan melihat langsung sang pria yang selama ini telah menemani hari minggunya lewat email.
Solo Stalker sama juga seperti kebanyakan cerita di buku ini. Menceritakan tentang cerita sebelumnya tapi dengan sudut pandang Wega, orang yang selama ini berkirim email dengan Aimee.



THE REVIEW
Kolaborasi unik dari tujuh penulis muda berbakat andalan penerbit GagasMedia. Jika kalian ingin menemukan pengalaman berbeda dari membaca kumpulan cerita-cerita, maka anda wajib baca buku ini.

Menuju(h) sudah sangat memesona saya ketika melihat covernya. Pun begitu ketika saya melihat daftar isinya. Judul-judulnya unik. Apalagi dengan ilustrasi unyu yang menghiasi judul setiap cerita.

Saya tidak begitu mengenal penulis-penulis buku ini dan belum pernah membaca karya-karya yang telah mereka ciptakan –kecuali bang Vabyo yang sempat membuat hati saya kepincut lewat Joker-nya.

Lewat buku ini saya makin jatuh cinta dengan cara bertutur bang Vabyo. Selain itu, karena termakan mentah-mentah “iklan” yang ada di Moonliner, saya jadi penasaran ingin membaca Here, After. Strategi pemasaran yang cerdik sekali dari Mahir Pradana.

Overall saya suka semua cerita yang ada di buku ini. Tapi, dari ketujuh hari yang bercerita, yang paling saya suka adalah Selasa, Kamis, dan Sabtu.



MEMORABLE QUOTES

  • “Menurut gue, humor adalah kunci untuk memikat hati seorang perempuan. Sementara, menurut orang-orang semua cowok humoris itu mirip Tukul. Baiklah.” – Hal. 2

  • “Justru itulah. Filosofi tidak lahir dari hal-hal besar. Ia lahir dari hal-hal yang paling sederhana. Yang bisanya kita temukan hari-hari.” – Hal. 50

  • “Don't use smartphone. It'll break your heart when it outsmarts you.” – Hal. 81

  • “Nah, Mbak Marni, saya ikhlaskan seratus juta-nya buat Mbak Marni saja ya. Semoga uangnya bisa dipakai kembali ke jalan yang benar, biar gak nipu lagi. Wong saya ini kerja di Nusantara Selular. Nipu kok, GOBLOK!” – Hal. 117

  • “Bilang anak itu, saya bukan bapaknya. Gimana sih, wong anak saya lagi tidur di sebelah saya?! Lagian ngawur sekali logikanya: 'sedang dilarikan' tapi kok sudah butuh biaya operasi? Siapa dokternya? Kuntilanak??!” – Hal. 118

  • “Pokoknya hal terakhir yang aku pahami, di dunia ini tidak ada yang lebih busuk dari politik.” – Hal. 145

  • “Mencari ke mana? Memangnya, kamu tahu di mana hari-hari mungkin bersembunyi? Kita kan tidak pernah hilang. Kita selalu ada meskipun orang-orang tak memanfaatkan kita.” – Hal. 186

  • “Secara pribadi aku berpikir, sisi menyenangkan dari sebuah kejutan hanya dirasakan oleh si pelaku. Sementara korban, mereka selalu menjadi bahan percobaan atas terkaan pelaku yang menuduh bahwa kejutan tersebut menyenagkan.” – Hal. 240



REVIEW 3.5/5

Sabtu, 29 Desember 2012

[Book Review] Please Look After Mom by Kyung Sook Shin








Judul Buku  : Please Look After Mom (Ibu Tercinta)
Pengarang  : Kyung Sook Shin
Penerbit  : Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit  : 2011
Tebal : 296 Halaman


ABOUT
Seberapa penting peran seorang ibu bagi hidup kita? Apa yang akan terjadi jika sang ibu tiba-tiba menghilang? 

Itulah yang akan disampaikan pengarang melalui buku yang indah ini.

Kejadiannya bermula ketika sang Ibu dan Ayah pergi ke kota, mereka bermaksud untuk mengunjungi anak-anak mereka sekaligus merayakan ulang tahun mereka berdua. Tapi ternyata sang Ayah tak menyadari kalau istrinya tertinggal di Stasiun Seoul. Sedangkan dia baru menyadari hal itu ketika sudah melewati beberapa stasiun.

Ibu Hilang. Semua orang bingung. Frustasi. Menyalahkan diri sendiri. Bahkan saling menyalahkan satu sama lain. 

Telah dikerahkan seluruh upaya untuk menemukan sang Ibu. Mulai dari memasang iklan di berbagai media, melaporkan ke polisi, mengecek ruang-ruang UGD setiap rumah sakit, bahkan mencetak selebaran dan menjanjikan uang hadiah bagi yang menemukan.

Seiring upaya pencarian mereka, satu persatu kenangan tentang Ibu/Istri bermunculan. Dan mereka mulai menyadari bahwa sedikit sekali yang mereka ketahui tentang wanita yang hilang ini. Wanita yang cerewet, bawel dan tak jarang membuat mereka kesal. Tapi wanita inilah tiang penyangga keluarga mereka. Wanita yang selalu menjadikan keluarganya sebagai prioritas utama.


THE REVIEW
Novel ini merupakan novel terjemahan korea kedua yang saya baca setelah Tango. Rencana untuk membaca The Moon That Embrace The Sun terpaksa tertunda karena tergoda untuk membeli buku ini. Sudah lama sekali ingin membaca buku ini dan secara tidak sengaja menemukannya di toko buku.

Banyak buku-buku yang bercerita tentang sosok seorang Ibu. Yang membuat buku ini berbeda adalah karakter sang Ibu yang memiliki sifat seperti Ibu pada umumnya di dunia nyata. Maksud saya sosoknya sederhana, cerewet, bahkan bawel. Tapi dia tahu kalau anak-anaknya adalah hal yang harus diutamakan dalam hidupnya.

Mungkin memang ciri khas novel asli Korea, banyak narasi dan minim dialog. Karena, seperti Tango, di dalam buku ini narasi yang lebih dominan berperan. Kehadiran dialognya bisa dibilang sangat sedikit.

Dan, menurut saya pengarangnya sangat pelit memberikan keterangan tentang tokoh-tokohnya, bahkan tidak semua tokoh di buku ini namanya dibeberkan. Dan tak jarang hal itu membuat saya sedikit bingung. Tapi inilah salah satu yang saya suka dari buku ini. Karena sifat pelit sang pengarang, buku ini jadi punya banyak kejutan di dalamnya.

Selain itu point of view yang digunakan di buku ini juga akan membuat pembacanya bingung, tapi kebingungan itu akan terjawab pada akhir cerita. Jadi, kunci membaca buku ini hanyalah bersabar dan nikmati saja setiap lembarnya. 

Yang paling banyak berperan di dalam buku ini adalah sang anak sulung, Hyong-Chol, sang anak perempuan yang telah menjadi pengarang novel sukses, Chi-Hon, dan sang Ayah. Kisah kenangan Chi-Hon dan Ibunya adalah yang paling saya suka dari semua bagian buku ini.

Akhir kata, buku ini merupakan salah satu buku terbaik yang saya baca tahun ini.


MEMORABLE QUOTES

  • “Jadi dengan memasang iklan di koran berarti kita sudah berusaha sebisanya?” – Hal. 15

  • “Kata orang, kalau kau menolong manusia, dia akan mengkhianatimu, tapi kalau kau menolong anjing, dia akan membalas budimu. Kurasa anjing itu mati untuk menggantikanku.” – Hal. 64

  • “Kalau kau hanya melakukan apa-apa yang kausukai, lalu siapa yang akan mengerjakan apa-apa yang tidak kausukai?” – Hal. 74

  • “Bagaimana kau bisa hidup kalau tidak bisa menaruh percaya pada orang lain? Lebih banyak orang-orang yang baik daripada yang jahat.” – Hal. 92

  • Waktu pertama kali memakaikan sepatu di kakimu, aku sangat bersemangat. Waktu kau berjalan tertatih-tatih menghampiriku, aku tertawa begitu keras; andai pun ada orang yang menghujaniku dengan tumpukan emas permata, tidak akan bisa membuatku tertawa seperti itu.” – Hal. 94

  • “Setelah Ibu hilang, aku baru sadar bahwa semua hal ada jawabannya. Bahwa sebenarnya aku bisa memenuhi semua keinginannya. Cuma urusan remeh-temeh. Entah kenapa aku selalu membuat Ibu kesal gara-gara hal-hal seperti itu. Aku juga tidak akan bepergian naik pesawat lagi.” – Hal. 135

  • “Kebiasaan kadang-kadang menjadi sesuatu yang menakutkan. Kau berbicara sengan sopan kepada orang-orang lain, tetapi kepada istrimu kata-katamu selalu ketus. Kadang-kadang kau bahkan memakinya. Kau bersikap seolah-olah sudah diputuskan bahwa kau tidak bisa berbicara baik-baik kepada istrimu. Itulah yang kau lakukan” – Hal. 150

  • “Rumah adalah benda yang sungguh aneh. Benda-benda lain jadi semakin usang kalau sering digunakan, dan kadang-kadang kita bisa merasakan racun seseorang kalau kita berada terlalu dekat dengannya, tetapi tidak demikian halnya dengan rumah. Bahkan rumah yang bagus pun akan hancur dengan cepat kalau tidak ada yang mampir mengunjunginya. Rumah hanya terasa hidup kalau ada orang-orang yang tinggal di dalamnya, menyentuhnya, menjadi penghuninya.” – Hal. 245



RATING 4.5/5

Rabu, 19 Desember 2012

[Book Review] The Casual Vacancy by J.K. Rowling







Judul Buku  : The Casual Vacancy (Perebutan Kursi Kosong)
Pengarang  : J.K. Rowling
Penerbit  : Penerbit Qanita
Tahun Terbit  : 2012
Tebal : 520 Halaman


ABOUT
Ini adalah kisah tentang Kota Pagford. Kota kecil yang (kelihatannya) damai tapi menyimpan banyak rahasia kelam penduduknya.

6.11 kekosongan jabatan (casual vacancy) dianggap terjadi:
    a)      ketika seorang anggota dewan tidak bisa hadir untuk menerima pelantikan jabatannya dalam kurun waktu yang sudah ditentukan; atau
     b)      ketika surat pengunduran dirinya disetujui; atau
     c)      ketika meninggal dunia ….
                                                                                         Charles Arnold-Baker
                                                                                       Local Council Administration,
                                                                                            Edisi Ketujuh


Dan, kekosongan jabatan yang akan diceritakan dalam buku ini karena sebab c), kematian. Anggota Dewan Kota Pagford, Barry Fairbrother, meninggal dunia karena aneurisme atau pecah pembuluh darah otak. Barry meninggalkan istrinya, Mary dan keempat anaknya, Fergus, Niamh, Siobhan, dan Declan.

Howard Mollison dan istrinya, Shirley yang selama ini sering berbeda pendapat dengan Barry, cukup senang mendengar kabar kematian Barry. Mereka malah bermaksud mencalonkan anak mereka, Miles untuk mengganti posisi Barry, walaupun keputusan ini kurang disetujui oleh istri Miles, Samantha. Menurut Samantha, kedua orangtua Miles terlalu ikut campur dalam rumah tangga mereka, sampai-sampai membiayai sekolah anak-anak Miles dan Samantha, Lexie dan Libby.

Di sisi lain, Parminder Jawanda yang merupakan sahabat Barry sekaligus salah satu Anggota Dewan Kota Pagford merasa sangat sedih kehilangan sahabatnya. Suami Parminder, Vikram Jawanda merupakan dokter bedah yang cukup sukses. Mereka memiliki 3 anak, Rajpal, Jaswant, dan Sukhvinder.

Colin Wall a.k.a Cubby, wakil kepala sekolah Winterdown. Colin juga merasa sangat sedih mendengar kabar kematian Barry karena selama ini dia menganggap Barry sahabatnya. Stuart Wall a.k.a Fats adalah anak dari Colin. Selama ini Fats selalu memberontak dan tidak menghiraukan nasihat ibunya, Tessa.

Simon Price merupakan suami dan ayah yang jahat. Dia sering melampiaskan kekesalannya kepada istrinya, Ruth dan kedua anaknya, Andrew dan Paul. Andrew merupakan sahabat Fats sejak kecil.

Dan, ternyata Colin juga berusaha untuk mencalonkan diri menggantikan posisi Barry sebagai Anggota Dewan Kota Pagford, karena Colin merasa bertanggung jawab untuk melanjutkan perjuangan Barry selama ini. Begitu juga dengan Simon, tapi alasan Simon berbeda dengan Colin. Simon tertarik untuk mencalonkan diri karena mendengar kabar bahwa Barry banyak menerima uang suap.

Niat untuk mencalonkan diri tidak akan mudah karena tiba-tiba muncul “hantu Barry Fairbrother” yang berkeliaran di website Dewan Kota Pagford untuk membocorkan rahasia-rahasia kelam penduduknya.


THE REVIEW
Sebelum membaca buku ini, saya sarankan kepada kalian untuk mempersiapkan diri terlebih dahulu. Karena di dalam buku ini terdapat banyak kata-kata makian, adegan kekerasan, dan adegan dewasa lainnya. Dan jangan harap menemukan tongkat sihir dan sapu terbang didalamnya.

Ceritanya memang terkesan sederhana, politik. Tapi nyatanya tidak sesederhana itu. Karena selain tentang politik, banyak lagi yang dibahas di buku ini. Seperti kehidupan pernikahan, perselingkuhan, KDRT, KKN(Korupsi, Kolusi, Nepotisme), kenakalan remaja, narkoba, pembullyan, dll.

Selain tokoh-tokoh diatas, masih banyak lagi tokoh yang lain yang turut berperan di buku ini. Seperti :

  • Krystal Weedon, cewek binal yang sekolah di SMA Winterdown, anak dari pecandu narkoba. Krystal merupakan salah satu anggota tim dayung Winterdown yang dilatih oleh Barry
  • Terri Weedon, seorang pecandu narkoba, merupakan ibu dari Krystal
  • Robbie, adik Krystal yang selama ini tumpuan semangat Terri untuk berhenti mengkonsumsi narkoba dan mau menjalani terapi.
  • Nana Cath, nenek Terri.
  • Obbo, pengedar narkoba yang membujuk Terri untuk berhenti terapi.
  • Maureen, rekan bisnis Howard. 
  • Patricia Mollison, anak perempuan Howard dan Shirley yang tinggal di kota lain.
  • Gavin, rekan kerja Miles dan sahabat Barry juga.
  •  Kay, warga baru Pagford, seorang petugas sosial dan merupakan pacar Gavin.
  • Gaia, anak Kay yang sangat benci pada Gavin. Merupakan cewek yang diam-diam disukai Andrew.
Memang salah satu kendala untuk membaca buku ini adalah tokoh-tokohnya yang banyak. Pada bagian awal pembacanya dibuat bingung dan sering tertukar-tukar antara tokoh satu dan yang lain. Tapi, hal itu tidak akan lama karena tokoh-tokoh ini punya ciri khas dan sifat yang berbeda. Inilah salah satu kelebihan Tante Rowling yang saya suka. Dia sangat lihai membuat lebih dari 30 tokoh di buku ini menjadi sangat manusiawi, yaitu membuat mereka memiliki sifat dan ciri khas masing-masing.

Masa bodoh dengan tidak adanya tokoh utama dalam buku ini karena hampir setiap tokoh diberikan porsi ceritanya masing-masing. Bagi saya, karakter utama di buku ini adalah Kota Pagford itu sendiri. Dan warga-warganya yang muncul di buku ini hanyalah figuran-figuran penting untuk menentukan cerita.

Sekali lagi saya ingatkan untuk jangan menyama-nyamakan buku ini dengan seri Harry Potter, apalagi berharap happy ending. Karena ending buku ini sangat kelam dan agak sedikit kejam.

Terakhir, saya beri 3 bintang untuk ceritanya dan tambahan 1 bintang untuk covernya yang sederhana dan sangat eye catching sehingga “mengundang” untuk segera dibaca.


MEMORABLE QUOTES
  • “Menurutnya, kesalahan dari sembilan puluh sembilan persen manusia adalah merasa malu menjadi diri mereka; berbohong, mencoba menjadi orang lain.” – Hal. 92
  • “Hal yang sukar, sekaligus agung, adalah menjadi dirimu yang sebenarnya, bahkan jika kau kejam atau berbahaya, terutama jika kau kejam dan berbahaya.” – Hal. 92
  • “Anak-anakmu tak akan tahu, dan pasti benci apabila mereka tahu, bahwa bagi orangtua, perkembangan dan pertumbuhan anak adalah sebuah kehilangan yang terus-menerus terasa.” – Hal. 154
  • “Sedih? Dia histeris. Sampai cegukan. Lebih parah daripada jandanya.” – Hal. 208
  • “Dia memberikan segalanya kepada semua orang. Selain aku.” – Hal. 324
  • “Katanya dia suka seni. Pasti sebutannya untuk coretan bangku.” – Hal. 396
  •  “Memilih berarti ambil risiko: kau harus merelakan semua kemungkinan lain ketika kau memilih.” – Hal. 512


RATING 4/5

p.s. : BBC akan mengadaptasi The Casual Vacancy menjadi Serial TV yang rencananya akan tayang tahun 2014 mendatang.