Judul:
Barbitch
Pengarang:
Sagita Suryoputri
Penerbit:
Gramedia Pustaka Utama
Tahun
Terbit: 2013
Tebal:
222 halaman
“Menyunggingkan senyum di kala hati tak
senang dan pikiran tak tenang, kadang tidaklah semudah yang kau bayangkan. Kami
hanyalah boneka-boneka yang digerakkan oleh getirnya permainan dinamika
kehidupan. Mencoba terbiasa dengan kesementaraan. Lambat laun terlatih dengan
pedihnya penderitaan.”
Buku
ini merupakan kumpulan cerita, tepatnya ada 9 cerita. Mari kita review satu per
satu.
BBF
Dibuka
dengan sebuah cerita yang cukup panjang, dengan tema persahabatan antara laki-laki dan perempuan.
Bram dan Raya, sahabat ketika SD dipertemukan kembali ketika mereka sudah
dewasa dan kembali menjadi sahabat. Sudah bisa ditebak kalau kemudian salah
satu dari mereka menginginkan hal yang lebih dari sahabat, dan orang itu adalah
Bram. Bram yang selama ini menjadi tempat Raya curhat ketika Raya bermasalah
dengan pacar-pacarnya.
Sampai
kemudian di bawah pengaruh alkohol sesuatu terjadi mengubah persahabatan
mereka.
Saya
cukup suka dengan cerita pertama ini walaupun sedikit terlalu panjang, membuat
saya bertanya-tanya kapan ceritanya akan selesai :D
BARBITCH
Cerita
yang gila! Kocak dan apa adanya. Salah satu yang jadi favorit ;))
LIPSTICK MERAH TUA
Keluarga
Mentari awalnya hidup lebih dari berkecukupan, tapi tiba-tiba semuanya lenyap.
Mereka harus hidup secara sangat-sangat sederhana. Ayahnya yang dulunya seorang
direktur harus bekerja sebagai sopir. Hal itulah yang menyebabkan rumah tangga
kedua orangtua Mentari berantakan. Tidak cukup sampai di situ, di sekolah pun
Mentari sering dijahili oleh anak-anak lain. Hal-hal itulah yang sebagian
mengubah dan mempengaruhi kehidupan Mentari kala dia beranjak dewasa.
KAKAK
Cerita
satu ini tema besarnya kalau saya simpulkan sih tentang penyesalan. Rasa sesal
karena telah menyia-nyiakan seseorang, yang baru disadari begitu berharga
ketika dia hilang dari kehidupan karakter utamanya.
“If everyone
wants to be saved. Who’s gonna be the hero?”
“I’m a superhero on my own story! Setiap malam aku selalu berhasil menyelamatkan diriku sendiri dari
kesedihan.”
PESTA
Yang pasti
cerita ini bikin saya geregetan sendiri dengan keegoisan tokoh utamanya -___-
STRANGER IN MY BED
Cerita
tentang pria-pria “asing” yang silih berganti datang dan pergi dari kehidupan
tokoh utama.
PANTAS
Sebenarnya
cerita yang satu ini lumayan tapi ada kejanggalan-kejanggalan yang membuat saya
terganggu ketika membacanya. Contohnya:
“Ketika sedang asyik melamun,
tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu. Ia tahu pasti Idan yang berada di balik pintu tersebut. Sore itu Karmen berjanji untuk mampir ke
apartemennya. Karmen yang belum pernah mengunjungi Warna sejak ia pindah ke apartemen baru tersebut, langsung
tercengang melihat isi ruang tamunya ketika Mentari membukakan pintu.”
Dugaan
saya, awalnya nama kedua tokoh itu adalah Mentari dan Idan, tapi dengan alasan
yang saya tak tahu apa, penulis mengubahnya menjadi Warna dan Karmen. Karena adegan-adegan
selanjutnya menyebutkan nama tokoh tersebut ya Warna dan Karmen.
Selain
itu, sempat terjadi pengubahan tiba-tiba POV atau sudut pandang. Yang semula
memakai POV 3(dia*atau dalam cerita ini menyebut nama; Warna*), tiba-tiba jadi
menggunakan POV 1(aku), dan tak ada angin tak ada hujan, kembali berganti
menjadi POV 3.
BARA PATI
Yang dicoba
diceritakan oleh cerita ini adalah kehidupan pernikahan monoton yang membuat salah
satu di antara mereka yang menjalani merasa tertekan sampai-sampai… *ilang
sinyal* ;)
KUCING
Kisah
cinta yang menyedihkan. Sedikit berbau magis.
“Kadang kecantikan itu membosankan. Sementara
kebaikan kadang membuatmu terperangkap dalam rasa bersalah. Cantik dan baik pun
juga rasanya tidak cukup.”
Secara
keseluruhan buku ini cukup menghibur walaupun terdapat kekurangan di sana-sini.
Dan, tulisan-tulisan dari sang penulis(yang umumnya bercerita tentang
pergelutan batin perempuan dan kehidupan malam) sedikit mengingatkan saya
dengan tulisan-tulisan mbak Djenar Maesa Ayu. Dua-duanya sama-sama jujur dalam
menuturkan isi hati perempuan :)
Ah ya,
saya salut sekali dengan kebijakan penerbit yang memberi label 18+ untuk buku
ini. Karena memang benar, buku ini memang merupakan buku fiksi dewasa.
Untuk covernya yang simple saya kurang suka. Menurut
saya akan lebih baik kalau covernya
dibuat glamour dan “rame”.
MEMORABLE QUOTES
- “Untuk hal ini aku sependapat dengan Plato. Tapi pernahkah kau berpikir, bagaimana jika si manusia malang ini sudah menemukan pasangan jiwanya, namun separuh dari dirinya tersebut malah lebih nyaman dengan adanya kutukan Zeus? Bagaimana kalau mereka telah bertemu, namun salah satu dari mereka malah menolak untuk bersatu?” – Hal. 13
- “Adakalanya seseorang ingin merasa ‘utuh’ dengan cara membuang kata ‘butuh’ jauh-jauh.” – Hal. 91
- “Kadang kesetiaan seekor anjing justru jauh lebih baik daripada kesetiaan seorang manusia.” – Hal. 93
RATING 3/5
Tidak ada komentar:
Posting Komentar