Judul:
Carrie
Pengarang:
Stephen King
Penerbit:
Gramedia Pustaka Utama
Tahun
Terbit: 2013
Tebal:
256 halaman
“Banyak anak bilang mereka merasa iba
pada Carrie White—kebanyakan perempuan, dan itu sangat lucu—tetapi aku bertaruh
tidak ada di antara mereka yang sesungguhnya mengerti bagaimana rasanya jadi
Carrie White, setiap detik sepanjang hari. Dan mereka tidak sungguh-sungguh
peduli.”
Carrieta
White memang bukan remaja biasa. Di sekolah dia selalu di-bully oleh murid-murid lain. Di rumah lebih parah lagi karena
ibunya merupakan seorang yang fanatik terhadap agamanya dan tak jarang menyakiti
dirinya sendiri dan Carrie dengan alasan yang tak masuk akal.
Suatu
hari, ketika berumur tujuh belas tahun Carrie baru mengalami (maaf) haid, dan
dia sama sekali tidak tahu dan panik melihat darah yang keluar secara terus
menerus itu. Peristiwa itu malah membuka kesempatan anak-anak wanita lain yang
melihat Carrie menangis melihat darah itu berlaku kurang ajar—melemparinya
dengan pembalut—terhadap Carrie.
Satu
yang mereka tidak tahu, ternyata sejak peristiwa itu Carrie menyadari kalau dia
punya kemampuan telekinesis, yaitu kemampuan yang dapat membuatnya berkuasa
atas benda apa pun yang dikehendakinya.
Ketika
Pesta Dansa Musim Semi Sekolah Menengah Atas Ewen hampir tiba, Susan Snell atau
Sue yang merasa bersalah pada Carrie karena juga ikut andil melempari Carrie
dengan pembalut, meminta Tommy Ross untuk mengajak Carrie sebagai pasangannya
pergi ke pesta prom itu.
Mereka
sama sekali tidak menyadari kalau hal itu merupakan awal malapetaka yang akan
terjadi dan tidak akan pernah dilupakan oleh penduduk seisi kota bahkan dunia.
“Aku hanya ingin dibiarkan menjalani
hidupku sendiri. Aku… aku tidak suka hidupmu.”
Ini
kali pertamanya saya membaca novel karya Stephen King. Biasanya saya hanya
menikmati adaptasi layar lebar karyanya seperti The Mist yang punya ending gila
itu. Dan tentu saja saya pernah menonton Carrie versi De Palma jauh sebelum
saya membaca buku ini.
Mendengar
sang penerbit menerbitkan terjemahannya, saya langsung kegirangan karena sudah
lama sekali saya ingin membaca buku ini, mungkin sejak saya menonton filmnya. Apalagi
momen diterbitkannya buku ini pas mengingat remake
Carrie yang memajang Chloë
Grace Moretz sebagai pemeran utamanya akan segera
dirilis. Sayangnya menurut saya pemasaran buku ini kurang digembar-gemborkan. Tapi
saya tidak akan membahas hal itu di sini karena akan sangat panjang :D
Saya
akui dari awal uncle Stephen King *sok
akrab* sudah berhasil membawa feel
horornya. Yang saya suka adalah selingan-selingan artikel-artikel atau
kutipan-kutipan dari buku, telegraf dan media lain mengenai peristiwa mengerikan
itu. Anehnya, tak jarang kutipan-kutipan itu telah menyebutkan apa yang akan
terjadi, tapi malah membuat saya semakin penasaran untuk segera sampai ke
peristiwa inti itu.
Dan
kehancuran yang digambarkan di buku ini jauh lebih parah dari yang digambarkan
di film adaptasi versi De Palma, jadi yang sudah menonton filmnya jangan
ragu-ragu untuk membaca buku ini ya, apalagi terdapat beberapa perbedaan yang
lain.
Salut
dengan uncle Stephen King yang
berhasil menggambarkan ke-psycho-an
ibu Carrie, perasaan dan amarah Carrie dan peristiwa di malam prom itu dengan
detail dan terasa nyata.
Saya
juga sangat suka dengan covenrya, perpaduan warnanya pas dan ilustrasinya
mengerikan.
Next, saya mau membaca Under the Dome yang
dibundel buku 1 & 2-nya sayang harganya cukup menguras kantong .__.). Mungkin
ada yang bersedia membelikan saya? Atau ngasih sekennya gpp deh. Anyone? xD
“Yesus memperhatikan dari dinding;
Namun dingin wajahnya bagai batu,
Dan kalau Yesus mencintaiku
Seperti yang dia bilang
Mengapa aku merasa sendirian?”
RATING 5/5
aku lagi ngumpulin buku King yang bagus apa daya.....uangnya gak ada :v doain aing bisa dapat ini segera yak :3
BalasHapusAmin :D harga buku ini tergolong bersahabat kok, harga aslinya Rp. 47.000. Kalo di toko buku online sering didiskon bisa lebih murah *malah promosi* xD
Hapuspercuma aja klo ongkir ke rumahku hampir 20k (´Д`。)
HapusIya juga ya :D
Hapus