Senin, 26 Januari 2015

[Book Review] This Song Will Save Your Life by Leila Sales






Judul: This Song Will Save Your Life
Pengarang: Leila Sales
Penerbit: Farrar, Straus and Giroux (BYR) (ebook)
Tahun Terbit: 2013
Tebal: 288 halaman

“Sometimes you just have those days. When you know, from the moment you wake up, that everything you touch you will break, so the less you touch, the better.”

Elise adalah remaja yang pintar, dan tekun dalam mempelajari hal-hal baru. Sayangnya di sekolah dia tidak memiliki teman. Dia dianggap aneh oleh siswa-siswi di sekolahnya. Tentu saja Elise pernah mencoba untuk berbaur dengan mereka, dia pernah berusaha keras mencoba untuk berteman dengan siswa lain dan hanya berujung kecewa. Hal itu membuat Elise, jadi paranoid untuk mencoba lagi, dia bahkan sampai depresi, dan berusaha melakukan percobaan bunuh diri.

Percobaan bunuh diri tersebut membuat Elise tak semangat lagi menjalani hari-harinya. Suatu hari secara tidak sengaja ketika Elise mengendap-endap keluar dari rumah ibunya(orangtua Elise bercerai), dia bertemu dengan 2 cewek yang lebih tua  beberapa tahun darinya, Vicky dan Pippa. Mereka lalu mengajaknya ke Start, tempat pesta bawah tanah paling hits di kota itu.

Sejak saat itu, Elise mulai sering mengendap-endap keluar dari rumah untuk datang ke Start setiap kamis malam. Awalnya itu menjadi masalah diakibatkan jadwal super rumit yang diatur orangtua Elise untuk bergantian setiap minggu menghabiskan waktu dengan Elise. Tapi Elise berusaha memperjuangkannya, walaupun harus berbohong pada kedua orangtuanya, karena Elise menyukai berada di Start. Tidak ada yang mengenalnya di sana plus tempat itu remang-remang, itu berarti tidak akan ada yang mengecapnya aneh.

Di Start Elise juga bertemu DJ di sana, Char. Berawal di Start Elise menyadari ketertarikannya untuk menjadi seorang DJ. Elise menyukai perasaan ketika dia memiliki kemampuan untuk membuat orang-orang menari, menyukai rasa puas yang datang ketika orang-orang menikmati lagu yang dimainkannya. Elise seperti memiliki kembali passion yang telah lama hilang darinya.

“But can you put a price on happiness? Really, if that’s what it costs to make you glad to be yourself, then isn’t it worth it?”

Buku ini termasuk buku yang membuat saya tidak bisa berhenti ketika mulai membacanya. Kisahnya diceritakan dengan baik, mengalir. Tema bullying memang sering diceritakan di novel-novel young adult. Tapi hal itu tidak membuat buku ini jadi basi dan cheesy

Saya suka mengikuti proses perubahan hidup Elise yang merupakan remaja korban bully, lalu menemukan hal yang membuatnya tertarik—ber-DJ, dan hal tersebut membuat hidupnya lebih baik, Elise merasa lebih nyaman dengan dirinya sendiri. Juga mendapat teman-teman baru yang bisa mengerti dia. Ngomong-ngomong soal teman-teman Elise, saya sangat menyukai karakter teman-teman baru Elise terutama Vicky. Saya malah lebih menyukai karakter Vicky daripada karakter Elise sendiri :D 

Dan kabarnya buku ini akan difilmkan looh. Saya jadi membayangkan akan seperti apa filmnya nanti. Yang pasti saya harap akan dipenuhi dengan lagu dan musik kece, paling tidak seperti Guardians of the Galaxy, mungkin? ;) semoga saja cast yang dipilih sesuai dengan bayangan saya :))

Eh, awalnya saya mau bikin review kayak review-review di goodreads yang berbagi pengalaman mereka ketika menjadi korban bully, dan bagaimana buku ini membuat mereka terharu ketika membacanya. Saya juga bisa dibilang korban bully dulunya, tidak terlalu parah untungnya :D Tapi, saya pikir cerita saya bakal kurang menarik x)) dan nggak pede buat nyeritainnya. Maka jadilah yang dibikin review pendek ini. Dan yak, paragraf ini cuma buat memperpanjang review ini saja. Huehehehe xD

“Your goal, as DJ, is to make them stay on the dance floor. So when you match the beats from one song to the next, there’s an overlap, but it sounds harmonius, not cacophonous, and no one even notices that they’re dancing to the next song until they’re already in it. Give it a shot.”

“Look at me. Look at me. I’m ugly and boring and stuck-up. I’m awkward and gross; I’m pathetic and worthless. Do you think that’s who I wanted to be?”

RATING 4/5

1 komentar:

  1. Aku juga suka buku ini. Tema bullyingnya emang kuat banget. Tapi sayangnya romancenya malah nggak jelas.

    BalasHapus