Senin, 04 April 2016

[Blog Tour] Dear, Annisa Ihsani






Halo Mbak Annisa Ihsani, di mana pun anda berada.

Maaf sekali kalau saya lancang dan dengan sok akrabnya menulis tulisan-semacam-surat-terbuka ini. Tenang, tulisan ini tidak akan panjang kok, juga tidak akan berisi kontroversi, protes-protes, hujatan-hujatan, atau pun masalah-masalah politik. Surat ini saya tulis murni sebagai seorang pembaca yang baru saja selesai membaca karya terbarumu. Ada banyak yang ingin saya sampaikan terkait buku tersebut.

Sebelum membaca karya terbarumu ini (yang selanjutnya akan saya sebut A untuk Amanda), saya sudah pernah membaca teenlit anda yang berjudul Teka-Teki Terakhir. Saya masih ingat betapa takjubnya saya, bahwa ada sebuah buku dengan segmen remaJa yang membuat saya betah membacanya meski buku tersebut bercerita tentang asyiknya Matematika, salah satu pelajaran yang dulu kurang saya sukai di sekolah. Ketika memulai membaca A untuk Amanda, saya pun kembali dibuat takjub. Di teNgah gempuran buku-buku remaja bertemakan romansa, anda malah mengusung tema depresi. Bravo!

Saya tak tahu denGan pasti jumlah spesifiknya, tapi saya yakin masih sedikit sekali penulis Indonesia yang berani menjamah Hal-hal berbau psikologi pada tulisan mereka, apalagi untuk buku segmen remaja. Satu yang sudah saya baca (dan juga saya suka (banget!)) adalah Minoel karya Ken Terate. 

Dan omong-omong soal Ken Terate, jangan tersinggung kalau saya bilang kalian berdua penulis yang mirip ya, Mbak Nisa. Maksud saya mirip dari segi keberanian kalian dalam memilih tema besar tulisan kalian. Dalam teknik bErcerita atau kepenulisan, kalian berdua punya ke-khas-an masing-masing. Mbak Ken Terate dengan gaya bercerita kocak dan selipan jokes-nya sekalipun premis ceritanya berat dan bikin depresi. Dan anda dengan gaya bahasa ala terjemahan (yang enak sekali dibaca, by the way) dan selipan jokes sarkas. 

Kalau boleh cuRhat sedikit, saya selalu kagum dengan penulis-penulis yang mampu membangun karakter dari tokoh rekaannya bukan dengan bercerita si ini ganteng, baik, bla bla bla, tapi dengan benar-benar menunjukkan seperti apa karakter mereka. Kalau istilahnya (kata orang sih), show, not just tell. Dan anda salah satunya. Anda berhasil melakukan itu. Misalnya, tokoh Amanda. Saya tahu bahwa Amanda pintar (genius malah) lewat dialog yang anda tulis. Percakapan-percakapan ilmiahnya bersama Tommy, atau teman-teman sesama geniusnya. Termasuk percakapannya dengan Dokter Eli.

Daripada tulisan ini Nantinya akan tambah panjang lebar, terakhir dari saya, saya mau membuat pengakuan dOsa. Di progress membaca A untuk Amanda, saya sudah yakin betul 4 bintang cukup untuk menggambarkan ke-bagus-an buku itu. Tapi... semuanya berubah karena endingnya. Mbak, sErius deh, anda berhasil menciptakan ending keren yang menambah kekerenan bukunya di mata saya, sehingga saya semakin jatuh cinta pada A untuk Amanda. Berkat endingnya yang keren itulah saya tanpa ragu lagi memutuskan kalau A untuk Amanda layak mendapat 5 bintang dari saya. Dan saya pastikan kalau A untuk Amanda adalah buku young adult terbaik karya penulis Indonesia yang pernah saya baca (sejauh ini).

Terima kasih sudah menulis buku sekeren A untuk Amanda. Saya tunggu karya terbarumu, Mbak.

Salam,


Penggemarmu



 Yang ingin ikutan giveaway berhadiah 1 eks. A untuk Amanda, silakan ke sini

13 komentar:

  1. Belum ada yah novel teenlit tenteng psikolgi. Biasanya kan orang bilang wah masih anak kecil ko banyak pikiran, sebenernya wajar juga klo anak SMA mengalami hal tersebut. Ga selalu masalah kehidupan sehari-hari, tapi juga masalah dilingkungan sekolah yang jadi penyebab utamanya. Keren (y) (y)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya yakin ada, tapi mungkin nggak kedengeran gaungnya ya? Yang udah saya baca sih seperti yang saya sebut di atas :D

      Hapus
  2. Wah, kebetulan aku belum pernah baca karyanya Mbak Nisa nih. Tapi kalo Mbak Ken sih, pernah baca. Dan kebetulan suka banget juga :D aku sendiri, menjadikan seorang penulis sebagai 'favorit' itu bukan karena tema ataupun konflik yang disuguhkannya. Tapi justru dari caranya menuangkan cerita, apakah mudah dipahami, nyaman dibaca, dan lain-lain. Sedangkan untuk tema, penokohan, konflik, dan ending itu sudah seperti pendukung (untuk menjadikan penulis itu sebagai favorit, tentunya). Kalau cara sang penulis menceritakan kisahnya dapat membuat aku nyaman dan jatuh cinta, sedikit kekurangan dalam 4 unsur di atas seperti tidak ada apa-apanya. Eh jadi curhat, hahaha.

    Tapi kok aku punya feeling kalau Mbak Nisa akan menjadi salah satu penulis favoritku ya xD kayanya aku suka dengan gaya penulisannya, apalagi genrenya young adult (lagi cocok banget sama aku xD), temanya juga menarik, kata Mas Ari endingnya keren pula. Langsung cuss lah ikutan giveaway \^^/

    BalasHapus
  3. Wow, it's quite intersting. Nulis review dengan format seperti surat. Baru nemu kali ini yang begini hehehe.
    Oh yes, I got the clue. I'm pretty sure this time. ;)

    By the way, mau sekalian menanggapi komen yang pertama.
    Novel remaja bertema psikologi lainnya?
    - Take Off My Red Shoes by Nay Sharaya
    - Alter Ego by Rani Puspita
    - Rust in Pieces by Nel Falisha
    Sementara ini 3 itu aja yang aku ingat. Selebihnya mungkin ada lagi yang aku nggak tahu. :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waaah, makasih loh udah nambahin daftar buku-buku remaja bertema psikologinya :) masukin wishlist dulu deh :D

      Hapus
  4. Jadi makin penasaran karena di review ini dibilang penulis berhasil menunjukkan Amanda jenis lewat percakapannya. Oh, sangat-sangat penasaran!!

    Btw, konsep GA-nya unik dan seru juga sih. Cuma tetap aja pas baca review ini jadi keganggu sama ukuran hurufnya yang over. Hehe, tapi nggak apa, dipahami kenapa dibikin besar.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehehe, iya sih, emang huruf-hurufunya agak terlalu kegedean x)) makasih udah ikutan ^^

      Hapus
  5. Beneran dapat 5 stars nih? Wooow makin penasaran deh jadinya :O

    BalasHapus
  6. Cara nulis reviewnya keren deh! Ditambah selipan cluenya. Out of the box and very creative! ;)

    Jadi makin penasaran sama si Amanda ini karena baca reviewmu dan... ratingnya yang sempurna :)

    BalasHapus
  7. Belum pernah baca novel tema psikologi remaja dan review ini keren dengan 5 bintang untuk Amanda??

    BalasHapus
  8. Aku tahu dong hehe
    Wah ini pertama kali aku nemu GA seunik ini .Duh dari awal aku udah naksir sama Amanda eh disini dikasih bintang 5 .makin pengen nih .

    BalasHapus