Judul:
Cerita dari Pemakaman (The Graveyard Book)
Pengarang:
Neil Gaiman
Penerbit:
Gramedia Pustaka Utama
Tahun
Terbit: 2013
Tebal:
360 halaman
“Selalu ada orang-orang yang merasa
hidup mereka begitu tak tertanggungkan sehingga mereka yakin hal terbaik yang
bisa mereka lakukan adalah mempercepat perpindahan mereka ke dunia lain.”
Nobody Owens, selama ini tinggal di
pemakaman, diurus oleh para “penghuni” pemakaman, termasuk punya orangtua dan
wali di sana. Diceritakan kalau Bod tiba di pemakaman pada suatu malam ketika
seluruh keluarganya dibunuh oleh pria misterius bernama Jack. Karena
keberuntungan(atau mungkin takdir?) Bod kecil bisa lolos dari Jack dan kemudian
diurus oleh pasangan Owens yang sudah lama tinggal di pemakaman tua itu.
Segala ilmu dan pengetahuan telah
diajarkan para “penghuni” pemakaman kepada Bod. Mulai dari sejarah, yang diceritakan
langsung oleh mereka yang memang mengalami peristiwanya, astrologi, sampai bagaimana
cara Memudar, Menghantui, dan ilmu-ilmu menarik lainnya.
Sebagai manusia biasa, Bod merasa
tidak puas dengan ilmu yang diajarkan. Dia ingin merasakan perasaan ketika berada
di tengah masyarakat, dia ingin sekolah. Sayangnya wali Bod, Silas tidak setuju
dengan permintaan Bod karena menurutnya nyawa Bod masih diincar oleh Jack sang
pria misterius.
Tapi kemudian Silas luluh juga. Bod akhirnya
bersekolah dengan syarat Bod tidak boleh menonjolkan diri di kelas. Dia harus
menjadi anak yang tidak diperhatikan oleh orang-orang. dan semuanya sudah
terlambat ketika Bod dengan cerobohnya secara tidak langsung membuat
orang-orang mulai memperhatikan kehadirannya.
“Tahukah kau betapa menyenangkan berada di dalam ruangan penuh orang, dan
mereka semua bernapas?”
Ini merupakan buku Neil Gaiman kedua
yang saya baca setelah The Ocean at the End of the Lane. Saya akui sejak
membaca The Ocean at the End of the Lane(atau judul bahasa Indonesianya:
Samudra di Ujung Jalan Setapak), saya jatuh cinta dengan Neil Gaiman. Mulai dari
ide ceritanya yang menurut saya brilian, sampai ke gaya penceritaannya yang tidak bisa dibilang biasa.
The Graveyard Book, walaupun tidak
secantik dan seciamik The Ocean at the End of the Lane, masih berhasil memberikan
pengalaman berpetualang bersama karakter-karakter di dalamnya. Apalagi dengan
adanya beberapa ilustrasi-ilustrasi keren yang menjadi penunjang cerita.
Untuk karakter-karakternya, selain
Bod, saya suka dengan Liza Hempstock, yang membuat saya curiga jangan-jangan Liza
ini salah satu anggota keluarga Hempstock yang juga muncul di The Ocean at the End of the Lane.
Buku ini saya rekomendasikan untuk
siapa saja yang tertarik untuk mencoba referensi bacaan yang berbeda dari
biasanya. Dan, The Graveyard Book cocok juga dibaca oleh anak-anak walaupun ada
beberapa bagian yang sedikit “sadis” untuk ukuran anak-anak.
”Orang ingin melupakan hal-hal yang mustahil. Ini membuat dunia mereka
lebih aman.”
MEMORABLE QUOTES
- ”Yah, kau tidak bisa terus di sini seumur hidupmu. Ya, kan? Suatu hari kau akan tumbuh dewasa, lalu kau harus pergi dan hidup di dunia luar.” – Hal. 75
- ”Ke mana pun kau pergi, kau selalu membawa dirimu sendiri.” – Hal. 124
- “Rasa takut itu menular. Kau bisa tertular rasa takut. Kadang-kadangcukup dengan seseorang mengatakan mereka takut, danketakutan itu akan menjadi nyata.” – Hal. 216
- “Orang mati tidak membuatmu kecewa. Mereka sudah menjalani hidup mereka, melakukan apa yang telah mereka lakukan. Kami tidak berubah. Orang hidup, mereka selalu mengecewakanmu kan?” – Hal. 226
- “Semua orang di sini sudah pernah mengecap hidup mereka, sekalipun hidup itu singkat. Sekarang giliranmu. Kau harus hidup.” – Hal. 345
RATING 5/5
p.s.: Surprise! The Graveyard Book telah dibeli hak ciptanya oleh Disney
untuk diadaptasi ke layar lebar. Yay! *tiup terompet*. Kabarnya lagi, Ron
Howard masih dalam tahap negosiasi untuk diminta menjadi sutradaranya.
Sumber berita:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar