Kamis, 22 Agustus 2013

[Book Review] Karena Kita Tidak Kenal by Farida Susanty





Judul: Karena Kita Tidak Kenal
Pengarang: Farida Susanty
Penerbit: Grasindo
Tahun Terbit: 2013 (cetakan kedua)
Tebal: 199 halaman

“Ayolah, konyol banget. Kenapa itu penting? Emang kalau pacaran, orang-orang pacaran sama Tuhan ya? Temen-temen gue nggak tuh. Inget Tuhan aja nggak kalau ama pacarnya.

Buku ini berisikan 16 cerpen yang terhubung dengan satu benang merah, orang asing. 

Bertemu dengan orang asing, menarik perhatian orang asing, merasa kalau orang yang selama ini dikenal semakin berubah menjadi orang asing, bahkan merasa asing pada dirinya sendiri.

Izinkan saya untuk menceritakannya kembali(yang sedikit mencomot dari “lembar panduan”-nya :D).

Bagaimana Cara Menarik Orang Asing
Cerpen pembuka yang ”lucu”. Mengetengahkan ide berupa kecanduan sosial media, walaupun yang diceritakan di sini adalah friendster, tapi sama saja toh. Semuanya sama-sama berhubungan dengan “keeksisan” dan “pencitraan” apapun medianya. Endingnya bikin miris :|

Joker
Ranti, yang selama ini merasa kurang cocok dengan gengnya tiba-tiba menemukan sosok seorang teman pada seorang murid baru, Indri. Tapi Ranti merasa ada yang aneh dengan Indri. Cerpen remaja yang “berisi”.

Siapa
Nah, cerpen ini juga wajib dibaca para orangtua. Ceritanya tentang Rina, yang sejak kecil sudah ditentukan oleh orangtuanya agar menjadi seorang dokter. Tapi nasib berkata lain ketika Rina tidak lulus tes SPMB. Rina pun mempertanyakan jati dirinya. Dia sama sekali tidak mengenal lagi dirinya sendiri.

Selamat Ulang Tahun
Tentang surat yang ditulis seorang ayah untuk anak perempuannya ketika sang putri berulang tahun , sang ayah bercerita bagaimana putrinya itu semakin bertambah umur, semakin menjadi orang asing baginya.

Rahasia
Sebelum membaca cerpen ini, saya sudah lebih dulu menonton versi film pendeknya(bisa ditonton di sini). Saya sedikit terkejut ketika tahu kalau ternyata film pendek itu merupakan adaptasi dari sebuah cerpen dari Farida Susanty. Keduanya agak sedikit berbeda, tapi punya ending yang serupa.

Culik
Kisah tentang sebuah penculikan. Diambil dari sudut pandang sang penculik dan ibu korban. Percayalah, kalian akan merasa bersimpati pada korban juga pada sang penculik ketika sebuah cerita terungkap di bagian akhirnya.

Tuhan
Seorang mahasiswi yang punya sahabat laki-laki yang tidak percaya pada Tuhan. Mahasiswi itu pun menjadi dilema ketika sahabatnya itu bermaksud mencalonkan diri sebagai ketua senat di kampus mereka. Satu lagi cerpen yang “dalam”.


“Kita nggak mempertanyakan apa pun yang terjadi secara otomatis, sampai terjadi penyimpangan dan kita mulai mempertanyakan itu. kita nggak akan mempertanyakan kenapa kita bahagia sampai kita tahu sedih. Kita nggak mempertanyakan kenapa kita suka lawan jenis kita, sampai kita tahu orang yang menyukai sesame jenis. Kita nggak akan mempertanyakan kenapa kita beragama, sampai ada orang yang tidak beragama. Dan menurut aku… sudah waktunya kamu mempertanyakan itu.”


Pemakaman
Seorang wanita menghadiri pemakaman mantan suaminya. Acara itu dipenuhi oleh orang-orang asing yang sedikit demi sedikit mengungkapkan sisi lain dari lelaki yang dibencinya itu.

Pada Suatu Hari, di Sebuah Jalan
Dua orang asing yang secara tidak sengaja bertemu dan memutuskan untuk menghabiskan waktu bersama-sama. Menurut saya endingnya kurang memuaskan. Saya lebih suka kalau…. Ah sudahlah.

Cerita yang sangat pendek tentang , cerpen ini punya ending yang berhasil membuat merinding. Kalimat terakhirnya….

Yang Diuntit
Seorang perempuan yang sejak kecil merasa diuntit oleh seseorang. Tapi selalu gagal untuk membuktikan keberadaan sang penguntit itu. Sampai kemudian ketika dia dewasa sosok sang penguntit terasa semakin “nyata”. Benar yang dikatakan mbak Farida di bagian “Q&A”, cerpen ini bisa dilihat dari dua sisi. Menarik.

Musik
Paris Harrington, seorang musisi yang merasa depresi karena takut tak bisa menyelesaikan karyanya setelah kesuksesan album pertamanya. Tanpa dia sadari, lagu ciptaannya mempengaruhi orang-orang di seluruh dunia. Dan mengubah hidup mereka. Sayang sekali endingnya kurang greget. Eh, lirik lagu This is Me itu buatan mbak Farida sendiri kah? Kata-katanya keren!

WWS
Bagaimana rasanya harus menerima orang asing di kehidupanmu? Itulah yang dirasakan Ami ketika mengetahui kalau ayahnya akan menikah lagi. Ami sangat membenci keputusan ayahnya itu sampai kemudian dia menghabiskan waktu dengan bolos sekolah bersama sahabatnya, Indina. Saya kurang paham maksud dari judulnya ._.

Pandangan Pertama
Via akan segera menikah dengan tunangannya, tapi tiba-tiba ada orang asing yang mengatakan padanya kalau Via adalah belahan jiwanya dan ibu dari anak-anaknya kelak. Via pun menghadapi dilema dan langsung pasang pose ala cherrybelle *garing*.

Alice in Wonderless Land
Cerpen yang paling saya suka! Berhasil mengubah pandangan saya tentang dunia. Wajib dibaca oleh orang-orang yang sering mengeluh bo**n. ;))

Halo
Cerpen absurd tentang perempuan yang diajak berkenalan oleh seseorang melalui SMS dan telepon. Cukup mengerikan.

Semua cerpen yang terdapat di buku ini punya ide cerita yang menarik dan unik. Hampir semuanya saya suka walaupun ada beberapa yang kurang memuaskan di bagian ending cerita.

Dan cerpen-cerpen yang paling berkesan bagi saya adalah: Alice in Wonderless Land, Tuhan, Rahasia, Yang Diuntit, Culik dan 死.

Yang menarik adalah buku ini juga terdapat ilustrasi-ilustrasi kece untuk setiap cerpennya,  “lembar panduan” yang berisi sinopsis-sinopsis semua cerpen dan “Q&A” yang merupakan pertanyaan dan jawaban tentang buku ini.

Salah satu kumpulan cerpen yang layak dibaca.

MEMORABLE QUOTES:
  • “Sok beragama. Siapa sih Tuhan buat lo? Paling juga Tuhan cuma orang asing buat lo, kayak orang-orang lain. Yang gila agama. Yang ngelakuin ritual ini itu tapi nggak ngerti juga mereka nyembah siapa. Yang  fanatik sama agamanya. Yang nggak ngerasa nyaman sama Tuhannya, Cuma ngerasa Tuhan itu orang asing yang kerjaannya hukum-hukumin orang.” – Hal. 91
  • “Pada akhirnya semua orang butuh pembenaran diri, bahwa ada orang-orang yang datang ke pemakamannya. Bahwa dia orang baik. Bahwa ada banyak orang yang mengingatnya ketika dia mati. Bahkan walau sekadar orang asing.” – Hal. 103
  • “Ambil jalan yang ‘salah’. Belok di tempat yang biasanya kamu tidak pernah belok. Tidak ada satu garis membosankan yang harus kamu ikuti sepanjang hidup. Tidak ada tempat khusus yang harus kamu datangi dengan cara yang ditentukan. Beloklah. Telusurilah jalan-jalan aneh itu. Jadilah orang asing lagi!” – Hal. 188

RATING 4/5

p.s.: Jujur saja, saya lebih menyukai cover lama ini daripada cover baru:


p.p.s: buku ini punya bonus berupa CD film indie "Strangers". Tapi, saya sama sekali tidak mengerti film itu. Otak saya tidak mampu menangkap cerita dan mencerna isinya ._.

2 komentar:

  1. Terima kasih :) Atas apresiasi maupun kritiknya.

    BalasHapus
  2. Sama-sama mbak Farida. Karya terbaru kapan keluar? *kepo maksimal* xD
    btw, saya masih belum paham, arti judul cerpen WWS itu apa ya mbak?

    BalasHapus