Jumat, 30 Oktober 2015

[Blog Tour] Review: So, I Married the Anti-fan - Kim Eun Jeong



Selamat pagi, hari ini merupakan giliran saya sebagai host blog tour buku unyu dari Penerbit Haru yang baru saja cetak ulang dengan cover baru yang berjudul So, I Married the Anti-fan. Sebenarnya jadwal saya lusa nanti, tapi karena satu dan lain hal, dimajukan menjadi hari ini :) 

Jangan lupa untuk ikutan giveaway-nya yaaa ;)) 







Judul: So, I Married the Anti-fan
Pengarang: Kim Eun Jong
Penerbit: Penerbit Haru
Tahun Terbit: 2015
Tebal: 525 Halaman

“Kau pasti sama sekali tidak suka padaku. Sama, aku juga begitu. Makanya aku suka. Karena aku bisa rileks dan santai. Kaalu kau suka padaku, aku kan harus menjaga citra dan memberi fan service sebagai seorang selebriti. Maksudku, aku suka padamu karena kau tidak menyukaiku dan tidak mengharapkan apa pun dariku, sehingga aku merasa nyaman.”

Berawal dari insiden muntah, Geun Yong kehilangan pekerjaannya sebagai wartawan. Dia yakin kalau ada manusia bernama Hu Joon di balik pemecatannya. Menurut Geun Yong Hu Joon yang dipuja-pua se-Korea-Selatan itu pasti takut image-nya akan rusak jika Geun Yong membocorkan apa yang tidak seharusnya dilihat olehnya di hari insiden muntah itu.

Sialnya, setelah melakukan protes di depan kantor agensi Hu Joon, Geun Yong malah diserbu oleh fans Hu Joon, sampai kejadian memalukan itu membuatnya mendadak terkenal menjadi anti-fan Hu Joon.

Suatu hari, seorang PD menawari Geun Yong untuk tampil di variety show terbarunya, So I Married the Anti-fan. Berkat jumlah uang yang ditawarkan, apalagi dia sedang krisis finansial, Geun Yong menerima tawaran itu walaupun itu berarti dia harus tinggal bersama dengan orang yang selama ini dia benci, Hu Joon.

Syuting bersama dengan Hu Joon sebagai manajernya membuat Geun Yong jadi mengerti dengan isi hati Hu Joon, ketakutan-ketakutannya, masa lalunya, dan cinta pertamanya.

“’Waah, gaya bicaramu sudah seperti manajerku saja.’
‘Memang menurutmu, kau dan aku ini apa?’
‘Majikan dan pembantu.’”

Hidup itu memang aneh ya? sejak cetakan pertama buku ini beredar di toko buku saya sudah ingin sekali membacanya. Tapi, apa boleh buat baru berjodoh dengan buku ini setelah dua kali ganti cover xD

Walau formula yang digunakan klise; benci yang kemudian berkembang menjadi cinta, tapi kisah di buku ini masih menarik untuk disimak. Penulis berhasil membuatnya menjadi tidak terlalu klise dengan tambahan konflik di sana-sini.

Mengenai kabar adaptasinya, menurut saya buku ini lebih cocok diadaptasi menjadi drama saja daripada film. Karena banyak sekali yang bisa dikembangkan lagi dari bukunya sendiri. Konflik masa lalu Hu Joon dengan ibunya dan tentang cinta pertamanya menurut saya masih kurang dieksplor. Akan lebih menarik jika diceritakan lebih detail lagi dengan alur flashback.

Sisi positif yang saya sukai dari buku ini adalah perkembangan chemistry antara kedua karakter utamanya. Bagaimana mereka yang awalnya saling tidak suka menjadi dekat satu sama lain. Penulisnya berhasil membangun chemistry antara mereka dengan tidak terburu-buru.

Meski sempat dibawa berputar-putar, akhirnya saya cukup puas dengan endingnya bittersweet. Agak sedih juga sih dengan penyelesaian konfliknya. Kasian sama si “itu” :(. Tapi... tetap puas baca epilog-nya yang manis kok :))

“Jangan salah paham. Anti-fan bukan orang yang selalu melawan atau memaki-maki selebriti tanpa tahu apakah itu fakta atau bukan. Keberadaan anti-fan menandakan bahwa ada kekurangan pada diri selebriti tersebut. Bukankah anti-fan sejati adalah anti-fan yang bisa memberinya tepuk tangan, menepuk pundaknya, dan menyalaminya ketika selebriti itu mengakui kekurangannya, bersedia mendengar kritik pedas, dam berusaha memperbaikinya?”

Penasaran dengan bukunya? Mau punya gratis? Ikuti giveaway So, I Maried the Anti-fan di sini :))

11 komentar:

  1. Setuju banget.. emang cocoknya di jadiin drama aja dari pada film. Kalo film jadi berasa cepet banget gitu kali ya min? kalo drama kan paling ga 16 episode.. jadi penjabaran konfliknya nanti lebih ngena hehe

    BalasHapus
  2. Aku setuju, untuk ukuran novel tebel macam So I Married The Antifan ini, rasanya bakal ada banyak scene yang terpotong. Padahal ya, bagian-bagian sepele itulah yang kadang menarik lalu lepas dari perhatian. Oh ya, aku lebih suka kalau pemerannya orang korea semua kali ya, lebih ngena aja, menurutku.
    Cover novelnya yang baru ini maniis banget, waktu pemilihan cover aku milih ini >_< meskipun awalnya aku kepincut sama yg pink.

    BalasHapus
  3. setuju banget. bagusnya memang drama deh, kalau film takutnya mengecewakan nantinya. seperti Vampire Flower yang dijadiin webdrama singkat aja, jadinya sudah beda banget sama novenya. apalagi buku setebal novel ini, sayang banget kan banyak yang dilewati atau bakalan diedit agar bisa jadi film. Untuk aktornya juga, bukannya aku ngak suka Chanyeol. Tapi Chanyeol kemudaan banget, takutnya orang suka filmnya malah karena si aktor -,- jadi ngak peduli sama apa ngaknya cerita seperti novelnya yang penting artisnya kece aja. buset dah. tapi lihat saja nanti semoga adikku Chanyeol bisa memberikan yang terbaik ^^ untuk cina sama korea sih ide bagus kok. kayaknya lebih keren di part si antifan bakal dapat kecaman dari fans artis yang berasala dari negara-negara lain kan asik tuh. akting si antifan harus kece parah nih biar feel ke siksanya dapet banget ^^

    BalasHapus
  4. Kalau reviewnya begini. Saya juga lebih setuju kalau ini diadaptasi ke drama, bukan dipotong justru ceritanya bakal dikembangin. Nontonnya juga puas, nggak cuma sekali tonton abis. Meskipun emg klise, benci jadi cinta, kalau itu drama pasti bakal ada yang membekas dihati. Sayag sekali yah, cua diangkat ke film.

    BalasHapus
  5. setujuuu. padahal kalau dibuat drama pasti lebih memuaskan dibandingkan film. takutnya kalau dibuat film alurnya bakal kecepatan jadinya gak dapat Feel dalamnya yg gimanaaa gituu.

    huhuu :'( padahal kepengin liat chanyeol main drama

    BalasHapus
  6. Masih ngebayangin kaya drama drama korea versi tulisan. Mungkin senyum senyum sendiri bacanya, sambil bayangin yang ini siapa yang itu siapa. Hehehehe

    BalasHapus
  7. Iya, saya juga setuju kalau novel ini diangkat jadi serial drama saja. Temanya unik dan sangat menarik untuk diikuti. Hal-hal lain yang dirasa belum selesai di novel ini bisa terjawab dengan tuntas melalui serial dramanya. Berhubung bukunya tebal pula, rasanya nggak tega kalau cuma dijadikan film. Yah, semoga setelah ada filmnya nanti akan ada pula yang mau bikin serial dramanya dan dengan tokoh-tokoh (pemeran) yang lebih sesuai. Soalnya Chanyeol itu kan masih muda, masih kinyis-kinyis, sedangkan Hu Joon di novel ini sudah umur 30an. Tapi, kalau beneran jadi serial drama nanti jangan pula kepanjangan sampai nggak tahu akhirannya mau dibuat kayak gimana dan melenceng jauh dari bukunya, kayak sinetronnya si Hello Kitty itu loh. Tahu kan? Hahaha :p

    Dari review ini saya simpulkan kalau kekurangan novel ini adalah konflik Hu Joon dengan ibunya dan cinta pertamanya masih kurang tergali ya? Hmm, sayangnya saya nggak yakin kalau hal ini bakal dieskplor lebih di filmnya. Soalnya di versi film itu durasinya terbatas dan pastinya akan ada banyak bagian yang dilewatin. :(

    Mengenai chemistry tokohnya, inilah keunggulan dari si buku bantal. Penulis jadi punya ruang yang luas untuk membuat chemistry itu terasa lebih natural dan tidak terburu-buru karena untuk urusan hati pasti prosesnya lamban. Jadi teringat dengan salah seorang penulis lokal yang selalu nerbitin buku bantal (nggak pernah kurang dari 400 hlm) dengan kisah-kisah roman kontemporernya. Itu salah satu alasanku kenapa suka sama buku bantal. Bikin 'kenyang' bacanya! :D

    BalasHapus
  8. Semoga aja kehidupan bloghost terkait novel ini bisa nyangkut juga ke aku. Karena aku juga udah pengen baca nih novel pas lagi jadi maba, sempat ada yang mau pinjamin tapi nggak tahu deh orangnya kemana.. Moga bisa jadi jodoh dengan buku ini

    BalasHapus
  9. Kamu dan aku adalah majikan dan pembantu. Woww ... Pasti sakit ntu dibilang kayak gitu. hehhe

    Kalau menurutku ini buku kan udah 525 halaman kak, apa nggak tambah tebel ya kalau misalnya masih ditulis flasfhback dengan kehidupan Hu Joon? Review kakak ini lebih membahas tentang kekurangan dari novel tersebut. Aku suka karena review-review sebelumnya kebanyakan membahas kelebihan dari novel dan cerita tersebut. Review kakak juga seimbang dengan menyebutkan sisi positif dan sisi negatif dari novel tersebut.

    Fighting kak dan malah bikin aku penasaraaaannnn. :)

    BalasHapus
  10. Buatku sih tindakan Geun Yong ini bikin greget, ngakunya sih nggak suka dan anti fan garis keras sama Hu Joon, padahal bisa jadi dia adalah fans garda terdepan yang bakal semangatin idolanya itu. Ah, sebenarnya iri sih sama dia, anti fan kadang lebih beruntung ya dibanding fans-nya sendiri? Makanya, dipikir-pikir mending jadi anti fan deh daripada fansnya, ya siapa tahu bisa ikut variety show kayak Geun Yong-Hu Joon tadi.

    BalasHapus
  11. iya, aku juga lebih setuju klo novel ini dijadiin drama dari pada film, kan novelnya terdiri dari banyak bab tuh klo dijadiin drama tiap bab nya kan bisa jadi tiap episod biar adptasi nya detail hehe

    BalasHapus