Judul:
Explicit Love Story
Pengarang:
Lee Sae In
Penerbit:
Penerbit Haru
Tahun
Terbit: 2013
Tebal:
386 halaman
*Review ini mengandung
spoiler, jika kalian termasuk salah satu yang anti-spoiler (seperti saya) dan
belum membaca buku ini atau akan membacanya, sebaiknya jangan baca review ini.*
*p.s.: atau jika kalian benar-benar ingin membacanya(apa ini? xD), silakan lewati
bagian-bagian yang saya tandai : ))*
“Selama tidak melukaimu, maukah kau
memercayaiku?”
Han
Lee Seon, perempuan yang mengetahui banyak hal tentang masalah cinta-cintaan
mulai dari percintaan sampai bercinta. Dan… surprise! Lee Seon mengetahui
segala macam hal itu bukan dari pengalamannya sendiri melainkan dari majalah
dan artikel-artikel internet yang dibacanya.
Kemudian
Lee Seon bertemu dengan Gyu Jin alias Ma Gyo Ju. Pria yang juga merupakan mahasiswa
universitas tempat Lee Seon kuliah.
Dan
singkat cerita, seperti yang sudah bisa ditebak, Gyu Jin yang tampan, seksi dan
sempurna di mata orang-orang(termasuk Lee Seon) menyatakan cintanya pada Lee
Seon.
Tapi
kemudian Lee Seon merasa ragu karena cap player
yang diberikan orang-orang kampus ke Gyu Jin. Juga ketika Lee Seon
mengetahui gosip lama tentang Gyu Jin dan cinta masa lalunya.
Berhasilkah
Lee Seon mempertahankan kisah cintanya dengan Gyu Jin? Ataukah Lee Seon malah memutuskan
untuk mundur? Baca selengkapnya di Explicit Love Story…
“Dasar orangtua… pokoknya, kalau
mereka melihat anaknya memegang buku, pasti beranggapan kalau anaknya sedang
belajar. Padahal, kalau saja ibuku melihat buku yang sedang kubawa, ia pasti
langsung tahu kalau buku yang selalu kubaca ini sama sekali tidak ada
hubungannya dengan pelajaran.”
Hal-hal
yang saya suka dari buku ini:
- Covernya menarik. Walaupun, errr… warnanya pink ._.
- Terjemahannya bagus. Salut dengan penerjemahnya yang berhasil menyampaikan cerita buku ini dalam bahasa Indonesia yang tidak janggal.
- Salah satu nilai positifnya, cetakannya rapi, typo-nya sedikit.
- Suka dengan POV Gyu Jin di bagian akhir walaupun hanya sedikit. Mungkin akan lebih bagus kalau Lee Seon dan Gyu Jin bergantian bercerita dari awal kali ya?
- Endingnya lumayan lucu.
Dan hal-hal
yang tidak saya suka:
- Karakter utamanya, Lee Seon, lebih menyebalkan dari Didi(karakter utama Miss Pesimis) dan setingkat di bawah Rie(karakter utama The Scent of Sake). Saya benci dengan sifat pin-plan binti labilnya, contoh: kadang-kadang memuja Gyu Jin tapi belum lama malah menyumpah-nyumpahi(dalam hati) Gyu Jin .__. Dan ini tidak hanya terjadi sekali -____-
- Tidak hanya itu sodara-sodara, Lee Seon ini juga sesumbar, (SPOILER) ---> ketika mau melakukan “itu” dia malah berkeringat dingin dan beberapa kali menolak untuk melanjutkan -______- *puk-puk Gyu Jin* <--- (SPOILER)
- Adegan dewasanya terlalu digambarkan dengan detail *atau mungkin itulah maksudnya dengan label “Novel Dewasa”?* sehingga jatuhnya hal-hal seperti itu annoying. Bahkan adegan (sorry yak xD) cipokannya pun dideskripsikan berlembar-lembar.
Intinya
buku ini sama sekali bukan selera saya. Yaaah… mungkin karena ini novel dewasa
dan tidak cocok jiwa muda saya #dikeplak xD
Jika
harus menggambarkan karakter Lee Seon dalam 5 kata, jawaban saya: cewek
sesumbar yang berlibido tinggi :D
Sekian
review singkat dari saya. Dan selamat buat Lee Seon karena telah menjadi
salah satu karakter fiksi paling menyebalkan yang pernah saya “kenal” xD
“Mau bagaimanapun, menikah dengan
baik dan menyiapkan makanan untuk suami adalah hal yang terbaik. Apa kau pikir
wanita sukses itu ada gunanya? Lihat saja para wanita sukses lainnya. Apa ada
yang hidup bahagia? Hal paling membahagiakan bagi seorang wanita adalah
melahirkan anak dan menjaga suami. Anak muda zaman sekarang selalu berpikiran
dangkal.”
“Hati harus lebih cantik dari wajah
katanya? Itu omong kosong. Tak peduli wanita maupun pria, semuanya pasti
dinilai dari penampilan. Jika berwajah cantik, semua pria pasti akan mengantre
meskipun wanita itu berperangai aneh. Bukankah kita harus memiliki prianya
terlebih dahulu baru bisa menunjukkan ketulusan hati? Tidak mungkin kan kita
menempelkan hasil X-Ray hati dan membawanya ke mana-mana?”
RATING 2/5
Tidak ada komentar:
Posting Komentar