Judul: Kesetiaan
Mr. X (YĆ“gisha
X No Kenshin)
Pengarang: Keigo Higashino
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit: Juli 2016
Tebal: 320
halaman
“Mana yang paling sulit: menciptakan soal yang sulit atau memecahkannya?”
Yasuko adalah seorang wanita
sederhana yang bekerja di kedai bento. Suatu hari, kedatangan mantan suaminya
yang memaksa untuk rujuk kembali berujung ke sebuah peristiwa mengenaskan.
Dibantu putrinya Misato, Yasuko tak sengaja membunuh mantan suaminya itu
lantaran nyawa mereka sendiri yang terancam akibat membuat mantan suaminya yang
bengis itu murka. Yasuko yang kalut bermaksud untuk menyerahkan diri ke polisi,
namun dia ragu karena takut putrinya akan ikut terlibat.
Sampai tetangga sebelah apartemennya,
Ishigami menawarkan bantuan untuk melenyapkan mayat mantan suaminya itu
sekaligus menyembunyikan kejadian itu. Ishigami adalah seorang genius
matematika yang mengajar di sebuah SMA. Selama ini dia menyimpan rasa suka pada
Yasuko, dengan melibatkan diri pada peristiwa itu dia bertujuan untuk melindungi
Yasuko dan putrinya.
Lalu, mayat itu kemudian ditemukan,
kecurigaan Detektif Kusanagi mengarah kepada Yasuko, tapi alibi yang dimiliki
Yasuko tak bisa dibantah, benar-benar sempurna. Dia kemudian berkonsultasi pada
seorang profesor fisika yang juga sahabatnya, Yukawa.
Rupanya Ishigami adalah teman Yukawa
ketika kuliah dulu. Dia amat mengagumi kegeniusan otak Ishigami. Setelah sempat
hilang kontak mereka kembali dipertemukan karena kasus tersebut. Ishigami yang
tetap kukuh pada pendiriannya untuk melindungi Yasuko berusaha mengakali dan
memperdaya Yukawa. Maka dimulailah kucing-kucingan antara si genius matematika,
dan genius fisika. Bagaimana akhir ceritanya? Berhasilkah Yukawa dan Detektif
Kusanagi memecahkan kasus itu? Atau malah mereka terjebak dalam rencana
sempurna Ishigawa?
“Memang berat menyembunyikan kebenaran. Ia tak akan memperoleh
kebahagiaan sejati jika terus menyembunyikan kebenaran. Ia tak akan bisa hidup
tenang karena terus dihantui perasaan bersalah seumur hidupnya. Namun mungkin
itu yang harus dijalaninya untuk menebus dosa.”
Yang mampu membuat saya lemah tak
berdaya ketika mengunjungi toko buku adalah cover menawan dan sinopsis menarik.
Dan buku yang punya judul Bahasa Inggris “The Devotion of Suspect X” ini masuk
ke kategori tersebut. Cover dengan warna dasar merah ngejreng yang langsung mencolok, dihiasi dengan gambar Daruma serta
selain judul versi Indonesianya juga ada judul asli (Jepang)-nya. Ditambah
sinopsis yang mengingatkan saya pada film Bollywood berjudul Drishyam, yang inti ceritanya sama-sama
tentang usaha menutupi kasus pembunuhan dengan alibi sempurna.
Saya tidak kenal dengan Keigo
Higashino dan sama sekali belum pernah membaca karya beliau. Buku ini pun
rupanya adalah buku ketiga dari seri Detective
Galileo. Meski ini buku ketiga, saya yang belum baca satu pun seri Detective Galileo tidak merasa seperti
sedang membaca buku berseri. Sepertinya memang dibuat stand alone, mungkin yang sama hanya beberapa tokoh di dalamnya.
Yang menjadi kendala justru nama-nama tokohnya, mirip-mirip sih, makanya kadang
suka lupa identitas si tokoh tertentu.
Dugaan saya sebelumnya juga benar
bahwa buku ini bercerita tentang kucing-kucingan melawan pihak berwenang dalam
menutupi sebuah kasus pembunuhan. Tapi nyatanya, twist pada menjelang akhir buku mampu mengejutkan saya. Saya mengira
kalau inti dari buku ini hanya soal berhasil atau tidaknya usaha Ishigawa, rupanya
lebih dari itu.
Rasanya baru kali ini saya membaca
buku yang membuat saya mendukung “penjahat”-nya. Dari awal saya sudah dibuat bersimpati dengan Yasuko, malah
dengan jahatnya saya beranggapan kalau mantan suaminya itu memang pantas mati ._. Cerita di buku ini lebih ke sedih dan suram sih daripada mendebarkan, yang
jelas bikin penasaran tentunya.
Setelah berhasil menyelesaikannya,
saya puas dengan terjawabnya semua pertanyaan-pertanyaan tentang cara Ishigami menciptakan
alibi. Namun mampu memuaskan dan mengesankan saya tak lantas membuat buku ini
sempurna (setidaknya di mata saya). Menurut saya tokoh Yukawa agak kurang
meyakinkan. Dia menganalisis kasusnya kebanyakan berdasarkan dari cerita
Detektif Kusanagi, memang beberapa kali diceritakan secara sekilas kalau Yukawa
juga melakukan sedikit penyelidikan. Dan bisa dimengerti juga karena dia bukan
bagian dari pihak kepolisian, bisa dibilang dia hanya sebagai “penasihat”.
Ditambah buku ini diceritakan dengan fokus terpecah hampir ke semua
tokoh-tokohnya, jadi mau tak mau porsinya dibagi-bagi. Padahal saya penasaran
dengan isi kepala Yukawa, cukup disayangkan.
Ah iya, buku ini ternyata sudah
diadaptasi ke layar lebar di tahun 2008, dan seri Detective Galileo sendiri ada adaptasi doramanya juga. Bahkan sineas
Korea Selatan juga pernah membuat film adaptasinya yang tayang di tahun 2012
dengan judul Perfect Number. Jadi
penasaran dengan kedua versi adaptasinya ini.
Poster film adaptasinya: Suspect X
Yang ini versi Korea-nya. Yang maen Lee Yo Won ternyata! *o*
Sedikit meralat statement saya di atas, cover buku ini, atau lebih tepatnya gambar
Daruma yang terdapat di cover buku ini ternyata bukan hanya sebagai hiasan
semata, ada hubungannya dengan isi buku ini. Judulnya juga, sangat
menggambarkan isinya. Saya lebih suka versi Bahasa Indonesianya, “Kesetiaan Mr.
X” dibanding “The Devotion of Suspect X”, lebih makes sense.
“’Aku penasaran,’ kata Ishigami. ‘Apa kau masih ingat pertanyaanmu
tentang mana yang paling sulit: membuat soal yang sulit dipecahkan orang lain
atau memecahkan soal itu sendiri.’
‘Tentu ingat. Aku memilih jawaban pertama. Jelas si penjawab harus
menaruh rasa hormat pada pembuatnya.’”