Judul: Bridget
Si Ratu Sekolah (Here Lies Bridget)
Pengarang: Paige Harbison
Penerbit: Esensi
Tahun Terbit: 2016
Tebal: 238
halaman
“Aku menekan pedal gas. Senang rasanya meraih kembali kendali hidupku,
walaupun hanya kendali terhadap mobilku atau kendali terhadap nasibku: hidup
atau mati.”
Kehidupan Bridget Duke berubah sejak
kedatangan murid baru di sekolahnya, Anna Judge. Bridget yang cantik, kaya, dan
populer merasa keberadaannya terancam karena Anna, apalagi Anna disukai oleh
semua murid di sekolahnya.
Padahal kalau Bridget mau melihat
dari sudut pandang lain, penyebab dia jadi kehilangan pamor dan teman-temannya
adalah karena ulahnya sendiri. Sifat-sifat buruknya membuat semua orang tidak
menyukainya.
Sampai suatu hari Bridget yang kalut memutuskan
untuk melakukan hal gila. Tujuannya untuk membuat orang-orang sadar, menyesal, dan
akan merasa bersalah padanya, tanpa dia memikirkan konsekuensi dari kegilaannya
itu. Akibatnya dari perbuatannya itu dia menjadi terdampar ke alam antara hidup
dan mati.
Di sana Bridget mengalami banyak hal yang
membuatnya sadar akan tingkah buruknya sembari menunggu keputusan apakah dia
layak diberikan kesempatan kedua untuk kembali menjalani hidupnya.
“Entah bagaimana, hidupku telah berubah secara drastis. Tapi, mungkin
semuanya akan segera kembali seperti semula.”
Saya tak ingat lagi kapan terakhir
kali saya membaca teenlit dan chicklit terjemahan. Beruntungnya saya menjadi
salah satu blogger yang terpilih mendapatkan free gift persembahan dari
Penerbit Esensi. Ketika kedua bukunya telah di tangan, tanpa ragu saya memilih
Bridget Si Ratu Sekoah untuk dibaca pertama.
Menilai dari sinopsis, menurut saya premisnya
menarik, dan agak mengingatkan saya pada If I Stay-nya Gayle Forman. Ternyata dalam
segi cerita, kedua buku ini tidak bisa dibandingkan, sama sekali berbeda.
Terutama dari segi tokoh utama. Jika di If I Stay mudah sekali untuk jatuh
cinta pada Mia, di buku ini saya malah dibuat kesal setengah mati dengan
karakter Bridget.
Bridget ini jenis orang yang termasuk
ke dalam daftar orang-orang yang sebisa mungkin harus dihindari di kehidupan
nyata. Karakternya dibuat nyebelin banget deh. Egois, mau menang sendiri, seenaknya,
pemaksa, berpikiran sempit, dan yang terparah tidak mau mengakui kalau dia
salah. Saking diciptakan terlalu menyebalkan, saya jadi susah untuk bersimpati
dengan apa yang terjadi padanya kemudian.
Menurut saya di bagian awal buku ini
sangat menarik (dan bikin emosi) namun di tengah alurnya yang lambat agak
membosankan, untunglah endingnya berhasil membuat saya puas. Dan yang tak saya
sangka adalah twist kecil di
endingnya, sayang tidak ada lagi penjelasan lebih jauh tentang “itu” :D
Untuk siapa saja yang sedang butuh
bacaan ringan tentang kehidupan remaja dan segala kekompleksannya, boleh nyoba
baca Bridget Si Ratu Sekolah ^^
“Aku ingin kau mengerti bagaimana orang lain melihatmu. Aku ingin
menunjukkan bahwa apa yang kaulakukan berpengaruh pada orang lain.”
Buku yang menarik tentang kesempatan kedua. Dan benar kata kamu Ari, kalau ini mirip If I Stay. Saya penasaran penggambarannya, soalnya saya baru nonton filmnya aja untuk If I Stay
BalasHapuscovernya bikin mikir kalo ini novel dalam negeri :D
BalasHapusSuka baggttt
BalasHapus