Judul: Romansick
Pengarang: Emilya Kusnaidi
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit: 2015
Tebal: 280 halaman
“You don’t just
sit there, waiting some miracles to happen. Sometimes you just have to work
it.”
Di mata orang lain mungkin kehidupan Audrey—Dre
sangat sempurna. Punya karir cemerlang sebagai executive editor di majalah fashion ternama, Jalouse untuk edisi
Indonesia-nya. Kehidupannya juga tak pernah sepi karena di punya dua sahabat
laki-laki yang selalu mau mendengar masalah-masalahnya, Eren dan Tara.
Tapi bagi Dre hidupnya tidaklah sempurna.
Hampir sempurna, mungkin. Tapi tidak benar-benar sempurna. Karena cintanya
bertepuk sebelah tangan. Dre diam-diam mencintai sahabatnya sendiri, Eren.
Sudah lama sekali Dre memendam rasa cintanya itu, tapi dia tidak pernah berani
untuk menyatakannya. Lagipula Eren punya seseorang yang sangat dicintainya,
Ayuna.
Suatu hari, asma Dre yang kambuh
mempertemukannya dengan Austin. Austin Cheo, cowok dengan senyum asimetris yang
hobi berlaku semaunya. Anehnya perlakuan Austin malah membuat Dre suka pada
cowok itu. Yah, walaupun Dre menyangkalnya, rona merah di pipinya—atas reaksi
dari perlakuan Austin—tidak bisa ia sembunyikan.
Bisakah Dre move on dari cinta sepihaknya pada Eren? Lalu kalau pun Dre bisa move on dengan Austin, bisakah Dre
menerima rahasia yang disimpan Austin?
“Karma’s a bitch,
and fate is sometimes a funny reminder to us about how we should act.”
Buat kamu yang lagi pengin baca bacaan yang
ringan, terutama yang Metropop banget,
Romansick dapat kamu jadikan sebagai pilihan bacaan kamu di waktu senggang. Ide
ceritanya yang cukup menarik, dan karakternya lovable. Saya pribadi lumayan menikmati buku ini ketika membacanya.
Yang kurang saya suka adalah pemberian nama
pada karakternya. Menurut saya sik nama Eren dan Tara itu kurang menegaskan
kalau dua karakter itu berjenis-kelamin laki-laki (maap yak kalau ada mas-mas
yang punya dua nama di atas yang baca ini x)) ini menurut saya loh ya).
Sebaliknya, panggilan Dre (walaupun diambil dari Audrey) kesannya malah cowok banget. Makanya di bagian awal saya
sempat bingung baca buku ini.
Seperti Metropop pada umumnya, buku ini juga
berisi merek-merek yang bahkan saya tidak tahu bagaimana mengucapkannya secara
baik dan benar xD juga bahasa Ingris di dialog dan narasinya. Sayang menurut
saya penggunaan bahasa Inggris-nya kurang smooth.
Ada bagian yang kadang membuat saya terganggu dengan pemakaian bahasa Inggris
itu.
Untuk karakter-karakternya, karakter yang saya
sukai di buku ini adalah Tara. Saya suka karakter Dre yang bermulut pedas, tapi
buat saya Tara lebih menarik :D perannya sebagai sahabat Dre yang selalu
bersedia mendenegarkan curhatan Dre, dan tidak ragu untuk bicara blak-blakan
pada Dre membuatnya punya nilai lebih. Saya selalu suka dengan karakter penengah
macam Tara ini.
Penilaian dari kontennya, buku ini saya beri tiga
bintang. Dan tambahan setengah bintang untuk judulnya yang catchy dan desain cover-nya yang entah kenapa tidak pernah membuat
saya bosan untuk memandanginya.
“Lucu, bahwa
waktu bisa mengubah perasaan orang sebegitu cepatnya. Cuma dalam hitungan bulan
dan semuanya berubah seperti itu. Gue nggak ngerti, scepat itu ya perasaan
orang bisa berubah?”
RATING 3.5/5