Judul:
The Help
Pengarang:
Kathryn Stockett
Penerbit:
Penguin Books
Tahun
Terbit: 2011
Tebal: 534 halaman
“You is kind. You is smart. You is
important.”
Enter
a vanished world: Jackson, Mississippi, 1962. Where black maids raise white
children, but aren’t trusted not to steal the silver…
There’s
Aibeleen, raising here seventeenth white child and nursing the hurt caused by
her own son’s tragic death; Minny, whose cooking is nearly as sassy as her
tongue; and white Miss Skeeter, home from College, who wants to know why her
beloved maid has disappeared.
Skeeter,
Aibeleen and Minny. No one would believe they’d be friends; fewer still would
tolerate it. But as each woman finds the courage to cross boundaries, the come to
depend and rely upon one another. Each is in a search of truth. And together
they have and extraordinary story to tell…
“What Baby Girl do today?”
“Tee-tee.”
“What they gone put in the history
books next to this day?”
“Tee-tee.”
“What Miss Hilly smell like?”
“What Miss Hilly smell like?”
“Tee-tee.”
Yes!
Saya berhasil menyelesaikan salah satu dari timbunan yang belum saya
selesaikan!
Tema
tentang “color people” memang selalu
menarik untuk diikuti. Dalam bentuk buku maupun film. Terutama film sik.
Buktinya hampir setiap tahun dalam nominasi ajang penghargaan film bergengsi
pasti ada film yang mengangkat kisah yang punya tema “color people” ini.
Contohnya yaaah tahun ini ada 12 Years A Slave salah satu film yang mendominasi
berbagai nominasi ajang Oscar. Oh ya jangan lupakan film arahan Quentin
Tarantino tahun lalu; Django Unchained.
Naaah, flashback ke beberapa tahun ke belakang
ada juga satu film yang juga sukses besar; The Help. Dan film tersebut
merupakan adaptasi dari buku ini.
The
Help berkisah dari 3 sudut pandang. Aibeleen, Minny dan Skeeter. Ketiganya
punya gaya bahasa berbeda dan tidak sulit mengenali siapa yang sedang menuturkan
cerita mereka masing-masing.
Awalnya
saya cukup tersendat-sendat sik baca buku ini, bahasa slang-nya, karena saya
belum terbiasa jadi cukup membingungkan.
Membaca
buku ini menurut saya sebagai pelengkap bagi yang sudah nonton filmnya *atau
juga sebaliknya*. Apalagi ada elemen-elemen yang tidak dimasukkan dan ada juga
beberapa bagian yang cukup berbeda dari filmnya.
Yang
paling saya suka adalah sudut pandang Minny. Apalagi ketika dia bercerita
tentang Miss Celia (yang lucu dan terkadang puk-pukable) :D dan jangan lupakan
adegan penting tentang “pie Minny” yang sangat saya tunggu-tunggu x))
Benar-benar
memuaskan rasanya pas sampe ke adegan itu, nggak di filmnya nggak di bukunya,
dua-duanya bikin ngakak :D Malah setelah selesai baca buku ini saya akan segera
nonton ulang filmnya. Doakan saya ya! *dikira benteng takeshi!*
MEMORABLE QUOTES:
- “I don’t know why the bad have to happen to the goodest ones.” – Hal. 101
- “Stopping ain’t gone save us now.” – Hal. 191
- “Things ain’t never gone change in this town, Aibeleen. We living in hell, we trapped. Our kids is trapped.” – Hal. 196
- “If you can’t say nothing nice, then you ought not say nothing at all.” – Hal. 218
- “When you little, you only get asked two questions, what’s your name and how old you is, so you better get em right.” – Hal. 282
- “They say it’s like true love, good help. You only get one in a lifetime.” – Hal. 372
RATING 5/5