Rabu, 01 Januari 2014

[Book Review] Athena: Eureka by Erlin Natawiria





Judul: Athena: Eureka! (Setiap Tempat Punya Cerita 2 #1)
Pengarang: Erlin Natawiria
Penerbit: GagasMedia
Tahun Terbit: 2013
Tebal: 284 halaman

“I think if I didn’t meet you here, I’d be dead by boredom.”

Pada pembuka serial STPC season 2 ini punya tokoh utama bernama Widha. Widha nekad pergi ke kota impiannya selama ini; Athena untuk kembali berurusan dengan seseorang yang telah menjadi “hantu” baginya.

Secara kebetulan, di penginapan, dia bertemu dengan Nathan, pria yang bekerja sebagai guru Bahasa Indonesia di Australia. Dari pertemuan yang kebetulan itu, mereka berdua memutuskan untuk berkeliling menjelajahi kota Athena bersama-sama. 

Tanpa diketahui oleh Widha, Nathan juga sedang berusaha menyembuhkan hatinya akan masa lalu. 

Dan ternyata eh ternyata, kebetulannya lagi, Widha dan Nathan yang merasa baru pertama kali bertemu di Athena sebenarnya punya hubungan yang dihubungkan oleh orang-orang di masa lalu mereka.

“Ares pernah bilang, masa lalu itu hanya berhak untuk dikenang. Bukan untuk kembali dirindukan.”

Ternyata dugaan sok tau saya kalau kehadiran STPC season 2 akan lama salah besar :D format cover-nya kali ini sedikit berbeda dengan yang kemarin-kemarin, tapi masih terlihat simple dan emejing xD sayang sekali kertas cover-nya sedikit lebih tipis, begitu juga dengan kertas untuk kartu posnya, kalo kartu posnya ditempel di rak jadi melengkung :| *iyaaa, saya tau nempelin kartu pos “bonus” di rak itu norak xD*

 *ini nih fotonya. Karena melengkung terpaksa dikembalikan ke tempat asalnya xD*


Untuk isi bukunya sendiri, saya buat per-poin yang saya suka dan tidak/kurang saya suka saja yaaa. Untuk hal-hal yang saya kurang suka:


  • Ide ceritanya tidak bisa dibilang baru. Tapi poinnya adalah sang penulis kurang berhasil mengemas ide cerita ini menjadi menarik.
  • Menurut saya pilihan kota Athena adalah yang paling out of the box dari yang lain, tapi… hal yang seharusnya bisa menjadi peluang besar itu kurang dieksplor oleh penulisnya. Maksud saya, memang penulisnya sudah memasukkan banyak tempat-tempat menarik di Athena, tetapi gagal memberikan deskripsi yang detail. Alih-alih memberikan deskripsi detail, pembacanya justru dicekoki oleh informasi-informasi dan penjelasan-penjelasan soal tempat-tempat tersebut, misalnya sejarah tempat itu. Saya tahu dan paham kalau deskripsi detail itu terkadang membosankan, tapi… informasi-informasi tersebut justru lebih membosankan lagi.
  • Terlalu banyak kebetulan! Silakan baca sendiri deh untuk membuktikannya :D
  • Banyak plot hole-nya. Yang paling mencolok adalah: kan Widha baru pertama kali ke Athena, tapi yang saya tangkap malah Widha ini sangat paham seluk beluk Athena. Iyaaa bisa saja dia mendapatkan informasi itu di internet atau buku, tapi tetap saja menurut saya cukup tidak masuk akal. *dan kemudian jadi curiga jejangan Widha titisan dari salah satu dewi Yunani*
  • Ilustrasinya.

  • Terakhir, playlist di bagian akhir itu mengganggu. Kalo menurut saya itu tidak perlu sik.


Dan hal-hal yang saya sukai:

  • Minim typo! Salah satu buku GagasMedia paling sedikit typo yang pernah saya baca. Dear editor, you did a great job :D

  • Saya suka peran karakter-karakter lain di sini. Sehingga tidak menimbulkan kesan kalau karakter itu sekadar tempelan.


Dan mengingat buku ini merupakan karya debut dari sang penulis, semua kekurangan dari buku ini bisa dimaafkan. Saya malah masih takjub dengan kerapian tulisan dari sang penulis, juga pemakaian kata baku dan tidak bakunya.

Btw, daripada Widha bingung harus move on ke masa depan lewat Nate atau jalan di tempat dengan hantu masa lalunya, saya malah lebih merestui Widha dengan Deno xD #teamDeno

“Hei, cinta itu kayak rinai hujan. Jatuh tanpa melihat-lihat siapa yang akan tertimpa. Jatuh tanpa memperhatikan secepat apa mereka sampai ke bawah. Tahu-tahu, kamu merasakan desiran-desiran itu lagi.”

RATING 3/5

2 komentar:

  1. Arian reviewnya enak dibaca, deh. Nggak bertele-tele, hehe.
    Athena masuk Wishful Wednesdday gue minggu iniii penasaran pengen baca bukunya karena setting lokasinya. Gapapa deh informasi-informasinya boring juga x)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Heheheh, makasih ya Tirta.
      Semuanya balik lagi ke selera sik. Semoga dirimu bisa segera baca bukunya yaa :))

      Hapus