Judul: Koala
Kumal
Pengarang: Raditya Dika
Penerbit: GagasMedia
Tahun Terbit: 2015 (Cetakan ketiga)
Tebal: 250 halaman
“Perlu berapa
kali diselingkuhi agar kita kuat menghadapi patah hati?”
Raditya Dika kembali lagi dengan karya
terbarunya! Buku yang berjudul Koala Kumal ini punya satu benang merah yang
menghubungkan cerita satu dengan cerita lainnya: patah hati.
Bukan hanya patah hati pada mantan pacar, tapi
juga patah hati terhadap persahabatan, patah hati pada orang yang bahkan tidak
dikenal dan juga tentang tanpa sadar membuat orang patah hati. Tidak cuma bicara
patah hati, beberapa bagian juga membeberkan di balik pembuatan film Cinta
Brontosaurus dan penciptaan karakter Miko dari serial Malam Minggu Miko.
Tepatnya ada 12 cerita dengan judul berbeda
yang terdapat di dalam buku ini. Untuk review kali ini saya akan membahas
beberapa cerita yang menjadi favorit saya.
Panduan Cowok
dalam Menghadapi Penolakan
Di bab ini bang Radit memberikan tips buat
cowok ketika sedang menghadapi situasi rumit; ditolak cewek dengan berbagai
alasan. Ya tentu saja sudah bisa ditebak kalau tips yang diberikan ngawur :D
Perempuan Tanpa
Nama
Pernahkah kamu bertemu dengan seseorang asing
yang membuatmu tertarik, dia membekas di ingatanmu tapi dia tetaplah hanya
orang asing yang pernah kamu lihat satu kali? Nah di bagian ini bang Radit
menceritakan tentang tiga perempuan tanpa nama yang pernah bertemu dengannya.
Orang asing yang membuatnya secara tidak langsung merasa patah hati.
Patah Hati
Terhebat
Bab yang lebih kelam dan serius dibanding yang
lain. Saya suka dengan cerita si sahabat bang Radit tentang patah hati terhebat
yang dialaminya lebih hebat daripada kematian Dumbledore. Bagian paling bikin depresi
dibanding yang lain.
Aku Ketemu Orang
Lain
Ada yang udah baca Kambing Jantan? Mungkin ada
yang penasaran dengan bagaimana detail kelanjutan hubungan bang Radit dengan “Kebo”.
Nah di bab ini kalian akan mengetahui semuanya, walaupun judulnya aja udah spoiler sik x))
Koala Kumal
Bagian yang ini paling random sebenarnya. Intinya bang Radit berusaha untuk menjelaskan
alasan kenapa dia memilih judul Koala Kumal sebagai judul buku ini. Koala Kumal
sendiri berasal dari sebuah foto yang dilihat bang Radit di situs Huffington Post. Jadi ceritanya si Koala
ini yang tinggal di New South Wales, Australia bermigrasi dari hutan tempat
tinggalnya. Ketika si Koala kembali, hutannya sudah rusak oleh penebang liar,
ia kebingungan melihat tempat tinggalnya
sudah tidak seperti dulu lagi. Semua yang dilihatnya sudah berubah.
Secara garis besar bukunya masih cukup
menghibur. Tapi ... Sebagai seorang yang bisa dikatakan penggemarnya bang
Radit, saya kecewa dengan buku ini. Entahlah apakah selera humor saya yang
berubah, atau gaya bercerita bang Radit yang berubah. Atau juga keduanya.
Intinya, jokes di buku ini kurang
menggelitik, cenderung garing.
Tapi tetap saja saya masih akan membaca karya
bang Radit selanjutnya. Dua setengah bintang untuk ceritanya, tambahan setengah
bintang untuk bonus pin dan bookmark-nya
yang lucu :D
“Nyokap lalu
bertanya, ‘Dik kamu tahu gak istilah Mama untuk orang yang sudah pernah merasakan
patah hati?’
‘Apa, Ma?’
Nyokap menatap
mata gue, lalu bilang, ‘Dewasa’.”
RATING 3/5
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus