Judul:
Here, After
Pengarang:
Mahir Pradana
Penerbit:
GagasMedia
Tahun
Terbit: 2012(cetakan kelima)
Tebal:
197 halaman
“Ya, aku meyakini bahwa ‘cinta’
hanyalah sesuatu yang semu. Hanya saja, kadang-kadang, kita terhanyut dan
terpesona di dalam tipuan bayangannya.”
Buku
ini mendapatkan kehormatan sebagai buku hadiah dari GagasMedia yang saya baca
pertama. Dan ternyata saya sama sekali tidak salah menentukan pilihan.
Ceritanya begitu unik.
Di
dalam buku ini terdapat 10 tokoh yang akan menceritakan 10 kisah cinta mereka
dengan berbagai rasa dan jenis. Manis, pahit, senang, sedih, sampai menyeramkan.
Nah,
yang lebih menarik adalah kesepuluh tokoh yang bercerita ini saling berkaitan
satu sama lain. Misalnya, tokoh cerita dua pernah disebut-sebut di cerita
pertama, tokoh cerita tiga menjadi cameo di
cerita dua, begitu juga seterusnya.
Saya
tidak akan menceritakan kisah-kisah cinta di dalam buku ini karena sedikit
susah menceritakannya tanpa mengandung spoiler.
Lebih baik kalian baca sendiri ;)
“Love? What is ‘love’ anyway? All I can
remember is, he was so great in bed.”
Alasan
saya memilih untuk membaca buku ini di antara buku-buku hadiah lain dari
GagasMedia adalah, sudah lama sekali saya mengidamkan untuk membaca buku ini akibat “strategi pemasaran” yang dilakukan sang penulis di
buku kumpulan cerita Menuju(h) telah berhasil mempengaruhi saya secara tidak
langsung. Good job bang Mahir :D
Tidak
ada komentar sama sekali dari saya soal cerita buku ini, kesemua kisahnya
menakjubkan dan berhasil memberikan sensasi berbeda membaca buku. Tema-tema
yang dipilih unik, sederhana dan apa adanya. Apalagi saya
suka sekali dengan covernya yang tjakep, salah satu cover buku terbaik dari
buku yang pernah saya baca.
Buat
bang Mahir, ditunggu kerya selanjutnya, yang katanya sebentar lagi rilis dengan
judul: Rhapsody.
Penampakan
covernya(diambil dari fanpage
Gagasmedia):
MEMORABLE QUOTES:
- “Siapa pun diri kita atau orang yang bersama dengan kita sekarang, semuanya suatu saat hanya akan menjadi memori.” – Hal. 55
- “Aku tak habis pikir mengapa para orangtua selalu mengkambinghitamkan alasan untuk-kebaikan-kamu dalam memaksakan kehendak kepada anak-anak mereka.” – Hal. 83
- “Mengapa seorang pria bisa mencintai seorang wanita, dan sebaliknya, walaupun jauh sebelumnya mereka tidak memiliki perasaan apa-apa sama sekali? Sebabnya ya, karena cinta itu seperti air, selalu mengalir untuk mengisi ruangan yang kosong. Ruangan yang kosong itu adalah hati manusia.” – Hal. 97
- “Orang bijak selalu bilang, ada dua tipe kehidupan, yaitu kehidupan dengan cinta yang berlebih dan kehidupan yang kekurangan cinta.” – Hal. 178
RATING 4.5/5
Tidak ada komentar:
Posting Komentar