Judul Buku : Tuesdays With Morrie (Selasa Bersama
Morrie)
Pengarang : Mitch Albom
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit : 2011
Tebal : 220 Halaman
“Begitu kita ingin tahu bagaimana kita akan mati, berarti kita belajar
tentang bagaimana kita harus hidup.”
Ini adalah kisah nyata tentang
pelajaran makna hidup. Bercerita tentang sang penulis sendiri, Mitch Albom dan
hubungannya dengan dosen Mitch saat kuliah. Dosen itu bernama Morrie, Morrie
merupakan dosen, “coach”, juga sahabat bagi Mitch. Sayangnya setelah Mitch
menyelesaikan kuliahnya, dia tidak pernah lagi berjumpa dengan Morrie.
Sampai suatu hari secara tidak
sengaja, Mitch tahu kalau Morrie sakit parah. Morrie menderita amyotrophic lateral sclerosis (ALS),
sebuah penyakit mematikan yang menyerang sistem saraf. Ketika mendengar kabar
itu Mitch merasa bersalah dan memutuskan untuk mengunjungi Morrie.
Morrie menyambut kedatangan Mitch
dengan hangat. Hingga Morrie meminta Mitch untuk datang ke rumahnya setiap hari
selasa untuk memberikan pelajaran terakhirnya. Mitch setuju dengan gagasan
Morrie walaupun harus menempuh perjalanan bolak-balik dari Detroit ke West
Newton.
Dan akhirnya, setiap hari selasa
Mitch mendapatkan pelajaran berharga dari Morrie (lewat diskusi-diskusi mereka),
tentang dunia, budaya, kematian, keluarga, uang, perkawinan, dan masih banyak
lagi yang dibahas oleh dua sahabat ini.
“Kita mengira bahwa kita tak usah peduli dengan cinta, kita mengira bahwa
kalau terpengaruh kita akan menjadi lembek. Tapi, orang bijak yang namanya
Levinas pernah berkata, ‘Cinta adalah satu-satunya perbuatan yang rasional‘.” –
Hal. 56
Luar biasa! Buku inilah yang paling
saya suka dari karya-karya Mitch Albom yang pernah saya baca. Buku ini mampu
meninggalkan kesan yang mendalam untuk saya. Yang pasti setelah membaca buku
ini saya masih ingin membaca karya-karya dari Mitch Albom.
Buku ini selain mencerahkan dan
menginspirasi, juga telah merubah pandangan saya tentang makna hidup selama ini.
Sepertinya saya harus berterima kasih kepada Mitch Albom, karena melalui karya-karyanya
saya mendapatkan banyak sekali pelajaran yang tak ternilai harganya. Mitch
Albom patut merasa bersyukur dapat bertemu dengan seorang guru yang luar biasa
seperti Mr. Morrie.
MEMORABLE QUOTES
- “Satu-satunya cara agar hidup ini menjadi bermakna adalah mengabdikan diri untuk menyayangi orang lain, mengabdikan diri bagi masyarakat di sekitar kita, dan mengabdikan diri untuk menciptakan sesuatu yang memberi kita tujuan serta makna.” – Hal. 46
- “Mungkin kematian semacam equalizer besar, sesuatu yang akhirnya sanggup membuat seseorang menitikkan air mata atas penderitaan orang lain yang betul-betul asing baginya.” – Hal. 54
- “Harta tidak pernah dapat menggantikan kasih sayang, begitu pula kekuasaan. Aku dapat berkata begini kepadamu, karena sebentar lagi aku akan mati, dan yang paling aku butuhkan adalah cinta, bukan uang, bukan pula kekuasaan, betapapun banyaknya uang dan kekuasaan yang aku miliki.” – Hal. 132
- “Berbuatlah apa pun yang sesuai dengan kata hati. Apabila kita berbuat demikian, kita tidak akan merasa kecewa, kita tidak akan merasa iri, kita tidak akan mendambakan milik orang lain. Sebaliknya, kita akan kewalahan dengan ganjaran yang akan kita terima.” – Hal. 136
- “Kematian mengakhiri hidup, tetapi tidak mengakhiri suatu hubungan.” – Hal. 186
RATING 5/5
Tidak ada komentar:
Posting Komentar