Selasa, 11 Desember 2012

[Book Review] Dua Menara by J.R.R. Tolkien







Judul Buku  : Dua Menara (The Lord Of The Rings #2)
Pengarang  : J.R.R. Tolkien
Penerbit  : Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit  : 2012 (Cetakan kelima)
Tebal : 432 Halaman


ABOUT
Rombongan Pembawa Cincin terpisah-pisah karena serangan tiba-tiba dari sepasukan Orc.
Strider a.k.a Aragorn, Legolas dan Gimli meneruskan perjalanan untuk meminta bantuan pada Raja Theoden dan pasukannya sambil berusaha mengikuti jejak yang ditinggalkan Pippin dan Merry. Di perjalanan, mereka mendapatkan kejutan besar yang tidak disangka-sangka.
Pippin dan Merry ditangkap oleh sekelompok Orc yang menyerang mereka. Ketika mereka bisa melarikan diri, mereka bertemu dengan Treebeard si Ent, penguasa Hutan Fangorn. Mereka beruntung karena Treebeard dan teman-temannya mau membantu mereka mencari rombongan yang lain.
Sedangkan Frodo dan Sam tersesat di Emyn Muil, sebuah perbukitan gersang. Mereka tetap melanjutkan perjalanan untuk memusnahkan Cincin Utama dengan Gollum yang menjadi tawanan sekaligus penunjuk jalan mereka. Gollum mengetahui jalan-jalan rahasia yang bisa ditempuh.


THE REVIEW
Dalam seri kedua ini, kisah para Pembawa Cincin akan semakin seru. Lebih banyak adegan peperangan, dan tensi ketegangan semakin meningkat.
Ajaibnya, mungkin karena saya sudah terbiasa dengan gaya penulisan J.R.R Tolkien yang kalimat deskripsinya panjang, saya tidak terlalu merasa terganggu lagi dengan hal itu.
Yah, walaupun saya agak sedikit bosan, pada porsi cerita rombongan Aragorn. Tapi, rasa bosan pun seketika hilang ketika memasuki lebih dari separuh isi buku. Akhirnya! Tokoh yang kita cintai muncul lagi. Ya, Frodo dan Sam memang baru muncul ketika bagian pertengahan buku ini. Padahal saya sudah sangat penasaran  bagaimana kelajutan kisah mereka.
Di buku ini juga tokoh-tokohnya akan semakin bertambah banyak. Dan itu tidak akan bisa dihindari, mengingat petualangan para pembawa cincin yang harus menempuh perjalanan jauh dan berliku. Tentu saja mereka akan bertemu dengan rombongan-rombongan lain.
Saya akui, lagi-lagi J.R.R Tolkien membuat saya penasaran kelanjutan kisah menakjubkan ini ketika buku ini selesai saya baca.


MEMORABLE QUOTES

  • “Pada dialah segalanya bergantung. Pencarian kita hanya satu titik kecil dalam perbuatan-perbuatan besar masa kini. Pengejaran yang sejak awal mungkin sudah sia-sia, tak bisa diperbaiki ataupun dirusak oleh pilihanku.” – Hal. 31

  • "Sebab bukan kita yang akan membuat legenda di masa ini, melainkan generasi yang datang setelah kita. Bumi yang hijau, katamu? Bumi yang hijau adalah suatu legenda hebat, meski kau menginjaknya di siang hari!” – Hal. 42

  • “Setiap orang punya benda kesayangan yang sulit dipercayakan pada orang lain. Tapi sampai hatikah kau memisahkan orang tua dari topangannya? Ayolah, masa kau tidak membolehkan kami masuk?” – Hal. 137

  • “Kalau memang hanya ada satu jalan, aku harus menapakinya. Apa yang terjadi sesudahnya, memang harus terjadi.” – Hal. 290

  • “Majikan baik! Kalau begitu, sekarang istirahat dulu, hobbit-hobbit manis,  di bawah bayangan batu-batu, rapat di bawah bebatuan! Istirahatlah dan berbaring tenang, sampai Wajah Kuning pergi. Lalu kita bisa pergi cepat. Lembut dan cepat, seperti bayangan!” – Hal. 302

  • “Meski begitu, Gondor telah menyebabkan pembusukannya sendiri, dan mengalami penurunan secara bertahap, mengira Musuh tertidur, padahal Musuh hanya terusir, tapi belum hancur.” – Hal. 339

  • “Elrond sudah mengatakan padaku bahwa aku akan menemukan persahabatan di jalan, rahasia dan tak terduga. Aku tak pernah berharap akan mendapatkan persahabatn seperti yang kautunjukkan. Dengan menemukannya, kejahatan berubah menjadi kebaikan.” – Hal. 361



RATING 4.5/5


Tidak ada komentar:

Posting Komentar