Senin, 25 April 2016

[Blog Tour] Review + Giveaway: Starlight - Dya Ragil






Judul: Starlight
Pengarang: Dya Ragil
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit: 2016
Tebal: 264 halaman

“Aku terlalu terbiasa kalah sampai rasanya nggak percaya aku bisa menang dari seseorang. Akhirnya aku malah menganggap gampang semua hal, karena aku tahu aku akan tetap kalah biar dicoba gimanapun juga.”

Tiga juara kelas. Satu trouble maker. Satu penggembira. Siapa sangka, takdir justru menyatukan mereka berlima menjadi satu kelompok belajar.

Wulan, sang penggembira—dia benci mendengar seseorang menyebutnya penggembira, omong-omong—tidak sepintar Lintang, kembarannya. Kadang rasa iri dan marah dan sedih meliputinya kala melihat eskpresi bangga ayahnya pada Lintang. Wulan lelah mencoba membuat ayahnya juga bangga pada dirinya. Yang tidak diketahui Wulan...

Lintang sebenarnya merasa terbebani dengan ekspektasi tinggi ayahnya. Bagi Lintang, beliau hanya peduli pada prestasi, tak peduli apakah Lintang bahagia dengan tuntutan-tuntutan itu. Terutama tentang olimpiade astronomi, padahal Wulan lah yang menyukai astronomi. Belum lagi masalahnya dengan...

Teguh, si trouble maker. Dulunya Teguh dan Lintang berteman baik, tapi karena kejadian buruk ketika mereka SMP membuat hubungan mereka renggang dan Lintang terus-terusan merasa bersalah padanya. Teguh berwatak keras, dan mudah emosi, hampir selalu terjadi masalah ketika dia bersinggungan dengan si cerdas bermulut pedas,

Bagas. Kata-kata yang dilontarkannya selalu tajam. Bagi Bagas orang-orang yang tak lebih pintar darinya berada di posisi jauh di bawahnya sehingga dia bisa dengan bebas meremehkan mereka.

Anggota terakhir, Nindi. Tak kalah pintar dari Lintang dan Bagas. Dijuluki si ratu es saking dingin dan juteknya. Sangat benci membuang waktu untuk hal yang sia-sia, dan lebih benci lagi pada orang yang membuat waktunya terbuang sia-sia.

Dengan dibumbui tentang astronomi, Starlight akan mengajak pembacanya merasakan (kembali) kehidupan kala SMA ketika konflik utama dalam hidup hanya berupa impian, persahabatan, dan rasa suka.

“Aku nggak perlu ngerendahin orang lain. Sejak awal mereka emang udah ada di bawahku. Orang yang ada di bawah selalu kelihatan kecil buat orang yang ada di atas, kan?”
“Tapi orang yang ada di atas juga selalu kelihatan kecil buat orang yang ada di bawah.”

Kalau harus menggambarkan Starlight dengan satu kalimat pendek, menurut saya kalimat yang tepat adalah “buku yang kontennya realistis”. Ya, realistis. Dimulai dari nama tokoh-tokohya yang “merakyat”. Hehehe. Maksud saya, nama tokoh-tokoh di buku ini umum banget, bukan nama-nama yang asing di telinga. Sebab novel remaja sekarang suka ada nama tokohnya yang saking uniknya membikin bingung pelafalannya gimana x)) Tak ada salahnya sih, cuma kalau mau menuruti selera, saya lebih suka yang seperti Starlight ini.

Kerealistisan berikutnya adalah penggambaran kehidupan SMA-nya. Pokoknya ketika baca saya berasa balik lagi jadi anak SMA. Poin ini cukup bikin saya bernostalgia, mengenang kembali masa indah jaman itu. Pengin deh ngulang lagi masa-masa itu. Tapi.. minus bangun pagi, PR numpuk, dan pelajaran tambahan yaaa :p


Dari segi teknis, saya suka gaya penceritaannya, lugas. Juga rapi. Hanya ada satu atau dua typo yang saya temukan. Untuk urusan fisik, buku ini cakep deh. Selain cover, yang saya suka adalah layout-nya. Di beberapa halamannya dihiasi dengan langit malam, bulan, dan bintang-bintang. Cantik! Balik lagi soal cover, teenlit-teenlit sekarang covernya memang bagus-bagus sih. Jadi kepingin punya semua! Yang sekarang menjadi wishlist: Bowl of Happiness, terus ada teenlit lain yang juga berjudul “star”, Finding You Among the Stars, sama yang segera terbit, Insecure. Belum lagi premis-premisnya terdengar menjanjikan semua!

Bagian paling favorit saya di buku ini adalah ketika Lintang dan ayahnya berdebat perihal olimpiade Astronomi di depan Wulan. Penggambaran suasana hati Wulan-nya dapet banget. Hati saya ikutan teriris ketika membaca bagaimana komentar ayahnya tentang partisipasinya pada olimpiade Astronomi. Lebih teriris lagi kala membaca bagaimana reaksi Wulan terhadap hal itu.

Sayang ada satu yang menurut saya menjadi kekurangan buku ini, di balik banyak kelebihannya. Konfliknya buat saya kebanyakan. Mungkin ini masalah selera juga, karena dari awal saya ngarepnya yang digali lebih dalam adalah soal olimpiade Astronominya, tapi di sini malah konflik tentang Lintang-Teguh yang paling banyak diceritakan. Saya bukan penggemar Astronomi, tapi membaca buku ini bikin saya jadi tertarik dengan Astronomi dan suka sekali dengan selipan-selipan Astronominya, maka itu agak kecewa bagian olimpiadenya ini kurang banyak dibahas.

Starlight cocok dibaca siapa saja, tapi patut direkomendasikan terutama buat kamu (remaja atau berjiwa remaja) yang masih bimbang dan ragu dengan impianmu ;). Karena ceritanya manis-getir, realistis, bikin bernostalgia, dan tokoh-tokohnya juga nggak kalah manis-getir (karena di awal ada beberapa yang nyebelin ._.), 4 bintang buat Starlight dari saya!


“Kata orang, impian seharusnya digantungkan setinggi bintang di langit. Tapi... bahkan bintang pun bisa jatuh, kan?”

“Sekolah adalah rumah kedua buat anak-anak itu. Dan kita adalah orangtua kedua mereka. Saya tahu Bapak terbiasa dengan bimbel sehingga yang Bapak pikirkan cuma bagaimana menaikkan nilai mereka. Tapi ini sekolah. Kita tidak hanya mengajar, tapi juga mendidik.“

“Karena sisi gelap bulan lebih indah daripada sisi terangnya. Kupikir kamu seperti itu.”






****


Di blog tour kali ini saya kembali mendapat jatah satu buku untuk dibagikan ke pembaca setia blog ini ^^ untuk ikutan, silakan baca dulu syarat dan ketentuan di bawah ini:

  • Beralamat di Indonesia.
  • Share postingan ini ke twitter-mu. Nggak mention saya juga nggak apa-apa yang penting pake tagar #Starlight.
  • Jawab pertanyaan ini:

“Apa mata pelajaran di sekolah kamu (dulu atau sekarang) yang paling menjadi favoritmu? Sertakan juga alasannya yaa..”

  • Jangan lupa untuk menyertakan nama, akun twitter, dan link share kamu ketika menjawab di kolom komentar.
  • Giveaway akan berakhir sampai tanggal 1 Mei 2016. Pemenang akan saya umumkan keesokan harinya (jika tidak ada halangan).
  • Satu orang pemenang bakal dapetin satu eks Starlight yang akan dikirim langsung ke rumahmu.

 Semoga beruntung ^^

Kamis, 21 April 2016

[Book Review] Bridget Si Ratu Sekolah: Kisah Seorang Remaja dan Kesempatan Kedua






Judul: Bridget Si Ratu Sekolah (Here Lies Bridget)
Pengarang: Paige Harbison
Penerbit: Esensi
Tahun Terbit: 2016
Tebal: 238 halaman

“Aku menekan pedal gas. Senang rasanya meraih kembali kendali hidupku, walaupun hanya kendali terhadap mobilku atau kendali terhadap nasibku: hidup atau mati.”

Kehidupan Bridget Duke berubah sejak kedatangan murid baru di sekolahnya, Anna Judge. Bridget yang cantik, kaya, dan populer merasa keberadaannya terancam karena Anna, apalagi Anna disukai oleh semua murid di sekolahnya.

Padahal kalau Bridget mau melihat dari sudut pandang lain, penyebab dia jadi kehilangan pamor dan teman-temannya adalah karena ulahnya sendiri. Sifat-sifat buruknya membuat semua orang tidak menyukainya.

Sampai suatu hari Bridget yang kalut memutuskan untuk melakukan hal gila. Tujuannya untuk membuat orang-orang sadar, menyesal, dan akan merasa bersalah padanya, tanpa dia memikirkan konsekuensi dari kegilaannya itu. Akibatnya dari perbuatannya itu dia menjadi terdampar ke alam antara hidup dan mati.

Di sana Bridget mengalami banyak hal yang membuatnya sadar akan tingkah buruknya sembari menunggu keputusan apakah dia layak diberikan kesempatan kedua untuk kembali menjalani hidupnya.

“Entah bagaimana, hidupku telah berubah secara drastis. Tapi, mungkin semuanya akan segera kembali seperti semula.”

Saya tak ingat lagi kapan terakhir kali saya membaca teenlit dan chicklit terjemahan. Beruntungnya saya menjadi salah satu blogger yang terpilih mendapatkan free gift persembahan dari Penerbit Esensi. Ketika kedua bukunya telah di tangan, tanpa ragu saya memilih Bridget Si Ratu Sekoah untuk dibaca pertama.

Menilai dari sinopsis, menurut saya premisnya menarik, dan agak mengingatkan saya pada If I Stay-nya Gayle Forman. Ternyata dalam segi cerita, kedua buku ini tidak bisa dibandingkan, sama sekali berbeda. Terutama dari segi tokoh utama. Jika di If I Stay mudah sekali untuk jatuh cinta pada Mia, di buku ini saya malah dibuat kesal setengah mati dengan karakter Bridget.

Bridget ini jenis orang yang termasuk ke dalam daftar orang-orang yang sebisa mungkin harus dihindari di kehidupan nyata. Karakternya dibuat nyebelin banget deh. Egois, mau menang sendiri, seenaknya, pemaksa, berpikiran sempit, dan yang terparah tidak mau mengakui kalau dia salah. Saking diciptakan terlalu menyebalkan, saya jadi susah untuk bersimpati dengan apa yang terjadi padanya kemudian.

Menurut saya di bagian awal buku ini sangat menarik (dan bikin emosi) namun di tengah alurnya yang lambat agak membosankan, untunglah endingnya berhasil membuat saya puas. Dan yang tak saya sangka adalah twist kecil di endingnya, sayang tidak ada lagi penjelasan lebih jauh tentang “itu” :D

Untuk siapa saja yang sedang butuh bacaan ringan tentang kehidupan remaja dan segala kekompleksannya, boleh nyoba baca Bridget Si Ratu Sekolah ^^

“Aku ingin kau mengerti bagaimana orang lain melihatmu. Aku ingin menunjukkan bahwa apa yang kaulakukan berpengaruh pada orang lain.”



Senin, 11 April 2016

#HUT5BBI: 5 Blog Member BBI Terfavorit






Salah satu hal yang spesial di bulan April ini adalah ulang tahun ke-5 Blogger Buku Indonesia. Ada beberapa acara online (berupa posbar) yang diselenggarakan. Untuk pembukaannya di hari pertama ini, member yang ingin ikutan berpartisipasi harus menulis artikel tentang 5 (lima) blog buku dari sesama member BBI yang menjadi favorit mereka.

Dan inilah kelima blog buku milik blogger sesama member BBI yang paling menjadi favorit saya:

Blog ini (beserta yang punya)-lah yang telah berjasa mengenalkan saya pada surga bernama Goodreads. Dan setelah keranjingan dengan Goodreads, menyebabkan saya memutuskan untuk mendaftarkan blog saya menjadi bagian dari BBI (yang waktu itu (blog saya ini) masih biasa banget, sepi pembaca *emang sekarang rame? x))*).
Tak jarang beberapa kali saya mendapat referensi bacaan keren dari blog ini. Yang paling bikin ngiler sih postingan Book Haul-nya. Buku bacan Mbak Stef kece-kece parah semua!!!


Ini juga yang jadi favorit nih. Selain review, di blognya Mbak Sulis ini banyak banget artikel-artikel yang menarik! Yang paling bikin saya salut sih, Mbak Sulis ini berani membuat isi blognya menjadi bervariasi. Dan sekarang Mbak Sulis mulai merambah ke dunia per-youtube-an alias menjadi Book Youtuber! Sukses terus buatmu, Mbak ^^


Review-reviewnya Mbak Ren itu salah satu yang paling enak dibaca menurut saya. Walaupun nggak jarang reviewnya itu sampe panjang banget! :D Untuk selera bacaan, meski selera saya dan Mbak Ren agak berbeda, beberapa kali juga saya tertarik baca buku yang direkomendasikannya.
Eh iya, hal lain yang bikin saya suka sama reviewnya, isinya itu emang ngena banget deh pembahasan tentang bukunya. Kalau menurutnya bukunya bagus benar-benar dijabarkan apa yang bikin buku tersebut bagus, begitu juga sebaliknya, kalau menurutnya buku itu kurang bagus alias kacrut, poin-poin kekurangannya ditulis juga apa saja.


Buat member (lumayan lama) Goodreads maupun BBI, pasti nggak asing dengan nama satu ini. Reviewnya yang paling legendaris itu *tentu saja* review Buku Biru! Sampe tercipta julukan Buku Biru lho buat sesebuku yang “itu”. Yang bikin suka baca review-reviewnya, gaya me-review-nya ringan cendrung kocak, dan kadang juga suka curcol :p Sayang blog ini agak jarang di-update sekarang. Update terus dong, Mbak ;))


Jika keempat di atas sudah lama sekali saya kenal. Bisa dibilang kenal Mbak Kiky dan blognya belum terlalu lama. Itu pun nggak sengaja karena sering ikutan giveaway yang diadakannya. *dan belum pernah menang* *bukan kode*
Blognya Mbak Kiky ini surganya pencinta gratisan! Kenapa saya bilang begitu? Karena eh karena, selalu ada saja giveaway yang diadakan olehnya. Maklum, Mbak Kiky ini sering banget dipercaya untuk menjadi salah satu host banyak blog tour. Semoga rejeki buku gratisannya terus mengalir ya Mbak ;))


Nah, itu dia kelima blog buku favorit saya. Belum kenalan? Silakan kenalan dulu, niscaya juga akan jatuh cinta (sama blognya). Atau beberapa atau kesemuanya juga menjadi favoritmu? ;)