Selasa, 09 Oktober 2012

[Book Review] Negeri Para Bedebah by Tere Liye

Hai, seperti yang saya umumkan kemarin, saya akan kembali membuat postingan di blog ini. Ini juga merupakan review buku pertama saya. Here we go...







Judul  : Negeri Para Bedebah
Pengarang  : Tere Liye
Penerbit  : Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit  : 2012
Tebal  : 440 Halaman




ABOUT

Thomas a.k.a Tommi a.k.a Fernando, seorang konsultan keuangan profesional. Suatu hari ia mendapat telepon dari Om Liem, adik almarhum papanya sekaligus seseorang yang sangat dibencinya. Om Liem meminta bantuan Thomas atas ambruknya bank milik Om Liem, Bank Semesta yang terancam pailit. Thomas memutuskan membantu Om Liem walaupun dia sangat membenci Om Liem. Alasan Thomas membantu Om Liem karena dia ingin membalas dendam, Thomas menduga kalau orang yang ada di balik ambruknya Bank Semesta adalah mereka yang dulu menghancurkan keluarganya sehingga membuat Thomas yatim piatu.
Alhasil, Thomas menjadi buronan karena berhasil melarikan Om Liem dari kepungan polisi yang akan menangkap Om Liem. Dan yang lebih menegangkan lagi, Thomas hanya punya waktu 2 hari! Dibantu dengan Julia, seorang wartawan yang karena rasa ingin tahunya membuatnya terlibat dan akhirnya memutuskan membantu Thomas. Ada juga Maggie, staf kantor Thomas yang setia. Selain itu Thomas juga mendapat bantuan dari koneksinya sesama anggota sebuah klub petarung. Lalu berhasilkah Thomas menyelamatkan Bank Semesta?



THE REVIEW

Kali ini bang Tere Liye hadir dengan genre yang sangat berbeda dari karya-karyanya sebelumnya. Memuat banyak pengetahuan tentang bisnis, ekonomi, politik, dll. Tapi tidak membuat pembacanya bosan karena kelihaiannya.
Membaca buku ini benar-benar sangat memicu adrenalin. Bang Tere Liye sangat tahu trik membuat pembacanya seakan akan mengalami sendiri pelarian dan kejar-kejaran yang dilakukan Thomas. Selain itu, bang Tere Juga sangat tahu cara membuat pembacanya penasaran hingga halaman terakhir.
Dengan ending yang happy namun agak kejam (*tapi menurut saya dia sangat pantas mendapatkannya), buku ini berhasil mengukuhkan pendapat saya bahwa karya Tere Liye selanjtnya tetap dan akan selalu layak ditunggu penggemarnya (*termasuk saya sendiri) . Overall keren abis. Dan wajib dibaca buat penggemar karya Tere Liye.



MEMORABLE QUOTES :


  • ·         “Apa pertanyaanmu tadi? Kau bergurau. Aku konsultan keuangan professional, aku tidak peduli dengan kemiskinan. Yang aku cemaskan justru sebaliknya, kekayaan, ketika dunia dikuasai segelintir orang, nol koma dua persen, orang-orang yang terlalu kaya.” – Hal. 17

  • ·         “Padahal kita lupa, semua hanya kertas bukan? Secara riil, kekayaan dunia tidak berubah sejak uang pertama kali ditemukan. Jumlah cadangan emas yang menjamin uang hanya itu-itu saja. Kau tadi bertanya apa? Julia, aku tidak peduli kemiskinan, peduli setan, karena daya rusaknya itu-itu saja, busung lapar, kurang gizi. Tetapi kekayaan, daya rusaknya mengerikan. Bahkan uang yang berlimpah itu membuat orang tidak peduli wabah, kelaparan, perusakan alam, dan tragedi kemanusiaan lainnya.” – Hal. 23

  • ·         “Itulah menariknya ilmu ini, Thomas. Sejak zaman Nabi Adam, kita selalu tertarik menjelaskan apa yang akan terjadi esok hari. Nah, dengan pendekatan ilmiah, ilmu ekonomi mengumpulkan bukti-bukti empiris yang ada. Pemegang kebijakan ekonomi bisa menyesuaikan akibat yang terjadi dari kontrol yang mereka punya. Bukan urusanku jika ternyata pemegang kontrol itu orang yang pengecut, korup, dan lebih mementingkan pihak tertentu.” – Hal. 62

  • ·         “Orang Cina bijak zaman dulu bilang, tempat yang paling aman justru tempat paling berbahaya, dan sebaliknya tempat yang paling berbahaya justru tempat yang kalian pikir paling aman. Itu benar sekali. Ahli strategi perang masyhur Cina itu, ketika menemukan pertama kali kalimat bijak ini, boleh jadi tidak dibekali dengan ilmu matematika tingkat lanjut, tapi dia jelas memiliki pengalaman panjang, naluri serta insting seperti yang dikatakan Opa.”

  • ·         “Jangan bicara soal kode etik, integritas, dan kejujuran kepadaku, Erik. Ini masih terlalu pagi untuk ceramah. Kita sama-sama tahu, untuk orang-orang seperti kita, kehormatan adalah omong kosong. Boleh saja kau presentasi tentang good governance, patuhi regulasi, sesuai standar prosedur, membual pada setiap klien, tapi sejatinya kita hidup di bisnis hiprokasi.”

  • ·         Hei, semua orang berubah pikiran, Julia. Lagi pula, kalau kau ingin sebuah hubungan berhasil, entah itu pertemanan, atau lebih dari itu, kau harus terbiasa menyesuaikan diri, selalu berubah.”


p.s : Selamat buat Tere Liye karena buku ini menjadi salah satu dari 10 besar di penghargaan Khatulistiwa Literary Award 2012. Daftar karya sastra yang mendapat penghargaan ini bisa dilihat disini : http://khatulistiwaliteraryaward.wordpress.com/2012/10/05/khatulistiwa-literary-award-ke-12/

RATING : 5/5