Minggu, 20 Desember 2015

[Blog Tour] An Interview with Christian Simamora





Di blog tour Meet Lame kali ini, seperti dalam blog tour Marry Now, Sorry Later kemarin, saya mendapat kesempatan untuk meng-interview Christian Simamora. Sudah pada kenal kan? Mau kenal lebih jauh? Sila simak biodatanya sebelum melanjutkan baca :)



CHRISTIAN SIMAMORA
Penulis berzodiak Gemini, kelahiran 9 Juni 1983. Book hoarder yang menyukai animal print. Kalau tidak sedang menulis, dia menghabiskan waktu senggang dengan membaca, browsing, atau menonton serial televisi kesukaan.   

Sejak tahun 2006, memutuskan untuk menekuni genre romance untuk pembaca dewasa. Seri #jboyfriend yang sudah terbit: Pillow Talk (Jo), Good Fight (Jet), With You (Jere), All You Can Eat (Jandro), Guilty Pleasure (Julien), Come On Over (Jermaine), As Seen On TV (Javi), dan Marry Now, Sorry Later (Jao).

Tahun ini, dia merilis seri kedua yang diberi nama #vimanasingles.

Meet Lame (Janiel & Daniel) dan Tiger on My Bed (Talita Koum Vimana) adalah novelnya yang kelima belas dan keenam belas.

Fanpage (Facebook): www.facebook.com/ChristianSimamoraAuthor
Twitter: @09061983
E-mail: ino_innocent@yahoo.com

***
Halo Bang Ino, sudah siap menjawab pertanyaan-pertanyaan kepo saya? x)
Pertanyaan pertama, Saya adalah salah satu yang menunggu-nunggu cover novel Abang di-revealed. Bisa diceritakan nggak bang proses pembuatan cover untuk novel-novel Abang? Apa Abang ikut terlibat dalam pemilihan design-nya? Terutama cover Meet Lame yang juga nggak kalah comot-able itu.
#jboyfriend dikenal dengan ciri-ciri cover cowok hot, sedangkan #vimanasingles rencananya akan memajang foto cewek. Karena MEET LAME bukan bagian dari keduanya, kepengennya cover-nya pun memperlihatkan hal tersebut. Ide kasarnya memang dari Abang, tapi yang mengeksekusinya tentu saja desainer. Hasilnya bisa dilihat sendiri.

Terus apa sih yang spesial dari Meet Lame yang membedakan Meet Lame dari novel-novel Abang yang lain?
MEET LAME adalah novel dengan POV orang pertama, sesuatu yang hanya baru satu kali Abang lakukan (di Shit Happens). Jadi, prosesnya seru sekaligus bikin deg-degan gitu. MEET LAME juga bisa dibilang adalah nostalgia ke masa-masa sebelum #jboyfriend lahir. Jadi, khusus yang ini, masih bisalah dibaca anak sekolah.

Selanjutnya, dalam proses menulis novel, apa Abang punya tempat atau waktu khusus untuk membangun mood?
Yang penting nggak diganggu orang (apalagi sampai diajak mengobrol), akses internet cukup untuk mencari hal-hal terkait dengan kepenulisan, dan nggak kelaparan, Abang siap untuk mengerjakan draf baru.

Abang dikenal sebagai salah satu penulis Indonesia yang cukup produktif. Susah nggak sih Bang ngatur waktu buat nulis di antara rutinitas sehari-hari?
Kalau sekarang-sekarang ini, karena jadwal setiap harinya sepenuhnya Abang yang atur, jadi nggak ada lagi model 'menulis kalau lagi senggang.' Bahkan saat nggak menulis pun, Abang memikirkan tulisan Abang. Mengumpulkan bahan, meriset topik yang baru bagi Abang, memikirkan backstory karakter nggak melulu dilakukan di depan laptop. Handphone bisa dibilang jadi notes kedua untuk mencatat ide dan hal-hal lain seputar kepenulisan.

Pertanyaan terakhir nih, mungkin sedikit out of topic, tapi saya penasaran, kan selain seri #jboyfriend sekarang Abang bikin seri lain, #vimanasingles, apakah nantinya #jboyfriend masih akan terus lanjut atau Abang akan fokus ke #vimanasingles dulu?
#jboyfriend masih aktif kok, malah sudah ada rencana untuk bikin sub seri selanjutnya (setelah #hawtlist). Tapi plot #vimanasingles sudah selesai dari lama, rasanya sayang kalau ditelantarkan begitu saja.




Terima kasih Bang Ino sudah meluangkan waktu untuk menjawab pertanyaan di interview kali ini :) semoga semakin sukses dan produktif :))

13 komentar:

  1. Covernya memang seauatu banget. Khas cover novel2 luar. Penuh warna...
    Dan bener banget, kalo gak di ganggu dan akses internet lancar menulis pun lancar.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Emang. Paling suka cover Marry Now, Sorry Later kemarin :))

      Hapus
  2. semenjak nama-nama pemainnya pakaj J, karakter buku Bang Ino memang gambar real manusia. Mirip buku kualitas luar negeri. Ini keren menurutku.
    Nah buku ini covernya sederhana tapi merepesetasikan isi ceritanya. :) tokoh akunya center.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sederhana tapi eye-catching. Bikin kepingin bawa pulang kalo liat di toko buku :p

      Hapus
  3. woah.. warbiyasak..
    aku aja walo udah siap cemilan, kagak diganggu, internet lancar, gitu masih aja susah mau konsisten nulis.. yg ada malah fokus cemilan sambil main medsos.. ^_^'a

    kekna bang Ari condong tertarik ke desain yak.. aku malah kgak kepikiran sampe kesana.. hehe :D

    BalasHapus
  4. Kalau soal cover, kayaknya udh khas novel bang Ino yang selalu terlihat sensual :D
    Dan melhat ke-produktifan bang Ino ini aku agak heran, emang karakter-karakternya gak kecampur ya di pikiran bang Ino ? Secara banyak buku yang lagi digarap ...

    BalasHapus
  5. Wow, ini seri #jboyfriend keknya bakalan panjang banget
    Main series terpanjang kali ya karna bakalan ada sub serinya

    BalasHapus
  6. Wah, Bang Ino produktif banget nih. aku belum baca karya2nya.

    BalasHapus
  7. Yang paling bikin penasaran itu cast-booknya.... dari mana sih bang bisa dapat cast book cowok2 dan cewek2 seksi itu...??? #penasaaran

    BalasHapus
  8. Tertarik mengadopsi yang ini karena sampulnya emang bisa dibilang "aman" :))

    Walau mulut-mulut yang nampak itu malah bikin kebayang-bayang vampire xD

    BalasHapus
  9. Bukan hanya covernya aja yang eye-catching tapi ceritanya juga awesome. Aku baru kali ini lho menemukan cover yang menurutku beda bangetttt dan kerennnn. Aku pikir awalnya ini novel terjemahan dari luar negeri ternyata karya anak bangsa. :)

    BalasHapus
  10. Ada koneksi inet? Ada camilan?
    Aduh, kalo saya mah yang ada bukannya nulis, malah keluyuran ke blog orang-orang dan mungkin lebih parah dengan keasikan baca komik onlen. Tahu-tahu camilan abis, kuota inet pun menipis hahahaha makanya susah jadi penulis :D
    Salut lah pada para author yang bisa mengubah godaanㅡiya, buat saya godaanㅡmacam itu menjadi pendukung semangat mereka waktu menulis. Keren! Saya musti belajar dari mereka nih :)

    BalasHapus