Rabu, 08 Juli 2015

[Book Review] 2 States by Chetan Bhagat






Judul: 2 States: The Story of My Marriage
Pengarang: Chetan Bhagat
Penerbit: Bentang Pustaka
Tahun Terbit: 2013
Tebal: 482 halaman
Available at: Bukupedia

“Untuk para pasangan India yang menikah karena cinta, saat pernikahan akhirnya terjadi, orang bertanya-tanya apakah masih ada cinta.”

Pernikahan seharusnya terjadi dengan sederhana: pria mencintai wanita, demikian pula sebaliknya. Mereka lalu menikah. 

Di India, masalahnya tidak sesederhana itu: pria dan wanita saling mencintai. Keluarga wanita harus menyukai si pria dan keluarganya. Keluarga pria harus pula menyukai si wanita dan keluarganya. Jika setelah itu si pria dan si wanita masih saling mencintai, barulah mereka menikah.

Krish dan Ananya berasal dari dua tradisi berbeda di India. Mereka saling mencintai dan ingin menikah. Tentu saja keluarga mereka tidak setuju. Memberontak dan melawan itu mudah, tetapi meyakinkan orangtua masing-masing jauh lebih sulit. Berhasilkah mereka melanjutkan kisah cinta mereka menjadi pernikahan?

Dari penulis novel berbahasa Inggris terlaris sepanjang sejarah India, 2 States merupakan sebuah kisah jenaka mengenai pernikahan antarbudaya pada era India modern.

“’Kau punya pacar? Pacar?’ tanyanya seolah aku tertular AIDS.
‘Teman baik,’ kataku untuk menenangkannya
‘Teman baik? Memangnya kau punya teman jahat?’”

Pertama tahu tentang cerita Krish dan Ananya ketika seorang teman yang amat tergila-gila pada film Bollywood merekomendasikan filmnya kepada saya. Saya sebenarnya tidak terlalu suka film India sih, malah cenderung anti pada film yang separuhnya berisi nyanyian dan joget-joget itu. Tapi karena termakan rayuan kalau “pemain ceweknya cantik” (yang by the way emang beneran cantik x)), akhirnya saya memutuskan untuk memberi kesempatan pada film ini. Saat itu sedikit sekali film Bollywood yang memorable buat saya. Cuma tiga: My Name is Khan, 3 Idiots, dan Kahaani.

Ternyata ceritanya yang simple tapi juga complicated dan kecantikan pemeran utama ceweknya membuat saya mudah sekali menyukai film ini (walaupun bagian yang nyanyi+joget di-skip­ xD). Dan ketika itu saya tidak tahu kalau film ini diadaptasi dari sebuah buku yang ditulis oleh pengarang yang juga menulis buku Five Point Someone (buku yang menjadi inspirasi film berjudul 3 Idiots).

Bisa dibilang sejak menonton 2 States saya jadi sedikit menyukai film Bollywood :”> walaupun yang saya tonton cuma yang terkenal dan ratingnya tinggi seperti: The Lunchbox, Haider, Queen, Peekay, Dum Laga Ke Haisha (yang terakhir ini lucu, tentang cowok yang terpaksa menikahi cewek berbadan kurang langsing karena tuntutan ekonomi :D).

Tapi karena ini adalah review buku, maka mari stop membahas film-film Bolywood dan mulai me-review bukunya saja ;)

Saya merasa beruntung bisa mendapatkan buku ini (dari obralan Mizan Online Bookfair) dengan harga yang cukup murah. Isinya sendiri tidak jauh beda dengan filmnya. Malah versi filmnya memang benar-benar mengikuti versi novel, hanya sedikit bagian di akhir yang dihilangkan. Yang jelas feel-nya tetap sama.

Entah karena saya sudah familiar dengan jalan ceritanya, atau karena gaya bercerita penulis, atau karena terjemahannya yang enak dibaca, saya tidak sekali pun merasa bosan ketika membaca buku ini. Tak jarang sampai ngerasa gila sendiri gegara ngakak baca tingkah ajaib keluarga-keluarga Krish.

Beruntunglah kita yang hidup di Indonesia. Walaupun kadang ada beberapa anggota keluarga yang kepo dan sering ngurusin apa yang seharusnya bukan urusan mereka, di India (setidaknya yang digambarkan di buku ini dan di beberapa film yang sudah saya tonton) anggota keluarga dekat dan jauh kesannya lebih menyebalkan lagi. Mungkin emang sudah tradisi di sana juga ya, kalau keluarga harus selalu dilibatkan dan melibatkan diri dalam segala urusan anggota keluarganya yang lain.

Konflik di buku ini tidak hanya berfokus pada kisah cinta Krish dan Ananya. Tapi juga cinta pada orangtua mereka. Terutama Krish yang punya hubungan tidak baik dengan ayahnya sendiri. Saya suka cara penulis menyelesaikan semua konfliknya di ending :))

Omong-omong beruntung juga yak jadi cowok India, kalo nikah dikasih mahar oleh keluarga pihak perempuan. Jadi kepingin nyari cewek India biar bisa minta mahar perpustakaan lengkap dengan koleksi buku terbaru x))

“Aku mencintainya, dan kami saling membahagiakan. Tapi jika kebahagiaan kami membuat begitu banyak orang tidak bahagia, apakah ini perbuatan yang benar?”

“Memaafkan tidak membuat orang yang melukaimu merasa lebih baik, tapi membuat kau merasa lebih baik.”

RATING 5/5

4 komentar:

  1. Wakakakaka, aku dulu pas (((masih))) remaja suka nonton film Bollywood, yang berkesan Kuch Kuch Hota Hai, Kabhi Kushi Kabbi Gham, pokoknya yg dibintangi Kajol sama Sharuk Khan =))

    Wak kayaknya bagus nih buku, aku juga suka film 3 Idiots, jadi penasaran

    BalasHapus
    Balasan
    1. (((masih))) hueheheheh xD

      Recommended deh mbak, cocok buat yang belum terlalu paham sama adat budaya di India :D

      Hapus
  2. dari masih di kandungan emak udah suka india :D
    btw udah nonton PK belum mas? pemain ceweknya juga cakep *eh

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waah, Bollywood addict x)
      Udah dong, kan ditulis di atas, Peekay alias PK. Iya, ceritanya juga bagus :D

      Hapus