Rabu, 12 Februari 2014

[Book Review] Wallbanger by Alice Clayton





Judul: Wallbanger
Pengarang: Alice Clayton
Penerbit: Elex Media Komputindo
Tahun Terbit: 2014
Tebal: 589 halaman

“Sindrom awal otot-otot kaku dan lemas mengancam keadaanku saat aku berusaha setengah mati berusaha menahannya. Namun O sepertinya sedang beristirahat secara tetap. Dan maksudku bukan Oprah.”

Malam pertama di apartemen impian di San Fransisco, Caroline memperoleh kejutan istimewa. Dari balik dinding tipis apartemennya, Caroline mendengar suara tempat tidur yang berderak serta jeritan kepuasan tanpa henti.

Malang bagi Caroline yang sedang dalam ‘masa hiatus kencan’. Tetangganya yang jelas-jelas mempunyai daya tarik ‘mematikan’ bagi wanita membuat fantasi Caroline tetap terbangung sepanjang malam. Maka ketika suara derak tempat tidur mengancam dirinya—secara harfiah—Caroline tahu dia harus bertindak…

“Aku tidak peduli berapa usiamu, atau pun tempat asalmu, ada dua kebenaran yang berlaku umum. Kita selalu dapat menertawakan bersama tentang… orgasme ketika terjadi di saat yang tak tepat, dan kita selalu penasaran dengan yang terjadi di kamar tidur orang lain.”

Perlu diketahui sebelumnya kalau buku ini berlabel novel dewasa, jadi buat adek-adek yang masih di bawah umur, sebaiknya jangan dibaca yak ;))

Wallbanger ini punya tema yang tak baru sebenarnya, dan jalan ceritanya pun mudah ditebak. Juga punya segala unsur yang dibutuhkan buku-buku romance-nya cewek. Unsur paling penting penting sik, tokoh utama cowoknya yang seksi.

Lalu apa yang membuat Wallbanger menarik untuk dibaca? Jawabannya bagi saya adalah dialog-dialognya yang “menjurus” yang tak jarang menimbulkan tawa sekaligus membuat pembacanya salah persepsi apalagi yang berotak ngeres kayak saya xD.

Selain itu karakter-karakternya pun dikemas dengan menarik. Dari karakter utama sampai karakter pendukung. Bahkan Clive, kucing peliharaan Coraline pun mudah untuk disukai pembaca.

Tapi yang mengecewakan justru versi terjemahannya ini, mungkin penilaian saya akan sedikit berbeda jika saya baca versi aslinya. Terjemahannya lumayan buat saya, walaupun sedikit mengerutkan kening ketika Caroline disebut ‘cewek berdaster pink’. Emang cewek pake daster itu seksi yak? Saya jadi penasaran dengan kalimat asli ‘cewek berdaster pink’ ini :D

Dan tentu saja yang paling mengganggu adalah typo-nya. Mulai dari typo ringan, salah pengetikan di nama karakter sampai penggunaan “frustasi”.

Tapi jika mengabaikan kekurangannya tentu saja buku ini masih menghibur kok, dan jokes-nya pun masih dapet. Bagi kalian yang menyukai genre romance, Wallbanger sangat direkomendasikan.

“Aku menoleh memandangnya. Simon kembali menampakkan senyum menggodanya, dan aku tahu ini yang biasa dilakukan pria itu untuk membuat celana dalam para wanita dilucuti. Ha—dia tidak tahu bahwa aku tak mengenakannya.”
“Namun sedekat apa pun teman-teman dan orang-orang tercinta, tetap berbeda rasanya dengan memiliki seseorang yang sungguh-sungguh bertalian darah denganmu—pertalian yang kadang-kadang kauperlukan saat dunia seolah melawanmu.”

RATING 4/5

6 komentar:

  1. ini salah satu erotica yang diterbitin di Indo? atau emang romance?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Romance yang nyerempet-nyerempet :D tapi aslinya romantic-comedy kok.

      Hapus
  2. Tebal juga ya ternyata, Wallbanger ini. 589 halaman aja gitu. :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tebal tapi ukuran bukunya kecil. Kayak buku-buku terjemahan Sophie Kinsella.

      Hapus
  3. Pertama baca ini versi fanfic-nya. Suka, Alice Clayton kalo nulis cerita lucu-lucu banget :))

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hmmm... Jadi tertarik baca buku Alice Clayton yang lain nih ;))

      Hapus