Kamis, 07 Februari 2013

[Book Review] Tuesdays With Morrie by Mitch Albom








Judul Buku  : Tuesdays With Morrie (Selasa Bersama Morrie)
Pengarang  : Mitch Albom
Penerbit  : Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit  : 2011
Tebal : 220 Halaman


“Begitu kita ingin tahu bagaimana kita akan mati, berarti kita belajar tentang bagaimana kita harus hidup.”

Ini adalah kisah nyata tentang pelajaran makna hidup. Bercerita tentang sang penulis sendiri, Mitch Albom dan hubungannya dengan dosen Mitch saat kuliah. Dosen itu bernama Morrie, Morrie merupakan dosen, “coach”, juga sahabat bagi Mitch. Sayangnya setelah Mitch menyelesaikan kuliahnya, dia tidak pernah lagi berjumpa dengan Morrie.

Sampai suatu hari secara tidak sengaja, Mitch tahu kalau Morrie sakit parah. Morrie menderita amyotrophic lateral sclerosis (ALS), sebuah penyakit mematikan yang menyerang sistem saraf. Ketika mendengar kabar itu Mitch merasa bersalah dan memutuskan untuk mengunjungi Morrie.

Morrie menyambut kedatangan Mitch dengan hangat. Hingga Morrie meminta Mitch untuk datang ke rumahnya setiap hari selasa untuk memberikan pelajaran terakhirnya. Mitch setuju dengan gagasan Morrie walaupun harus menempuh perjalanan bolak-balik dari Detroit ke West Newton.

Dan akhirnya, setiap hari selasa Mitch mendapatkan pelajaran berharga dari Morrie (lewat diskusi-diskusi mereka), tentang dunia, budaya, kematian, keluarga, uang, perkawinan, dan masih banyak lagi yang dibahas oleh dua sahabat ini.


 “Kita mengira bahwa kita tak usah peduli dengan cinta, kita mengira bahwa kalau terpengaruh kita akan menjadi lembek. Tapi, orang bijak yang namanya Levinas pernah berkata, ‘Cinta adalah satu-satunya perbuatan yang rasional.” – Hal. 56


Luar biasa! Buku inilah yang paling saya suka dari karya-karya Mitch Albom yang pernah saya baca. Buku ini mampu meninggalkan kesan yang mendalam untuk saya. Yang pasti setelah membaca buku ini saya masih ingin membaca karya-karya dari Mitch Albom.

Buku ini selain mencerahkan dan menginspirasi, juga telah merubah pandangan saya tentang makna hidup selama ini. Sepertinya saya harus berterima kasih kepada Mitch Albom, karena melalui karya-karyanya saya mendapatkan banyak sekali pelajaran yang tak ternilai harganya. Mitch Albom patut merasa bersyukur dapat bertemu dengan seorang guru yang luar biasa seperti Mr. Morrie.


MEMORABLE QUOTES

  • “Satu-satunya cara agar hidup ini menjadi bermakna adalah mengabdikan diri untuk menyayangi orang lain, mengabdikan diri bagi masyarakat di sekitar kita, dan mengabdikan diri untuk menciptakan sesuatu yang memberi kita tujuan serta makna.” – Hal. 46

  • “Mungkin kematian semacam equalizer besar, sesuatu yang akhirnya sanggup membuat seseorang menitikkan air mata atas penderitaan orang lain yang betul-betul asing baginya.” – Hal. 54

  • “Harta tidak pernah dapat menggantikan kasih sayang, begitu pula kekuasaan. Aku dapat berkata begini kepadamu, karena sebentar lagi aku akan mati, dan yang paling aku butuhkan adalah cinta, bukan uang, bukan pula kekuasaan, betapapun banyaknya uang dan kekuasaan yang aku miliki.” – Hal. 132

  • “Berbuatlah apa pun yang sesuai dengan kata hati. Apabila kita berbuat demikian, kita tidak akan merasa kecewa, kita tidak akan merasa iri, kita tidak akan mendambakan milik orang lain. Sebaliknya, kita akan kewalahan dengan ganjaran yang akan kita terima.” – Hal. 136

  • “Kematian mengakhiri hidup, tetapi tidak mengakhiri suatu hubungan.” – Hal. 186



RATING 5/5

Tidak ada komentar:

Posting Komentar