Judul:
Unwind – Pemisahan Raga (Unwind Dystology #1)
Pengarang:
Neal Shusterman
Penerbit:
Gramedia Pustaka Utama
Tahun
Terbit: 2013
Tebal:
456 halaman
RUU
Kehidupan
Perang Sipil Kedua, yang juga dikenal
sebagai
“Perang Heartland,” merupakan suatu
konflik berkepanjangan
dan berdarah-darah yang
mempertentangkan satu isu.
Untuk mengakhiri perang, serangkaian
amandemen
konsitusional yang dikenal sebagai ‘RUU
Kehidupan’
disahkan.
RUU ini memuaskan kedua belah pihak,
pasukan Pro-
kehidupan dan Pro-pilihan.
RUU Kehidupan menyatakan bahwa
kehidupan manusia tak
boleh disentuh sejak masa pembuahan
hingga seorang anak
mencapai usia tiga belas tahun.
Namun, antara rentang usia tiga belas dan
delapan belas,
orangtua boleh memilih untuk secara
retroaktif
‘menggugurkan’ seorang anak…
…dengan syarat hidup anak tersebut
tidak ‘secara teknis’
berakhir
Proses seorang anak diterminasi tapi
tetap hidup disebut
Unwinding—Pemisahan Raga, dan anak itu
disebut Unwind.
Saat ini, Pemisahan Raga merupakan hal
yang lumrah dan
diterima dalam masyarakat.
Connor,
anak yang selalu menimbulkan masalah, secara tidak sengaja mengetahui kalau orangtuanya
telah menandatangani surat perintah untuk memisahkan raganya. Dugaan Connor bahwa kedua
orangtuanya tidak tahan lagi dengan tingkah laku Connor sehingga bermaksud
untuk memisahkan raganya agar bisa dimanfaatkan oleh orang lain. Tapi Connor
memutuskan untuk melarikan diri dan bagaimanapun caranya harus bertahan sampai
umur 18 tahun, usia yang telah dibebaskan dari Unwinding.
Risa.
Yatim Piatu yang tinggal di Ohio State Home 23(StaHo), dipaksa untuk menjalani pemisahan
raga untuk mengurangi beban panti asuhan itu. Tapi karena sebuah insiden kecelakaan
terjadi, Risa punya
kesempatan untuk menyelamatkan dirinya.
Berbeda
lagi dengan Lev. Dari kecil Lev telah diberitahu oleh keluarganya kalau dia
adalah anak yang spesial dan akan dijadikan persembahan. Ironisnya, keluarga
Lev yang taat pada agama mereka ini punya beberapa anak angkat yang
ditinggalkan di depan pintu rumah mereka. tapi dengan teganya kedua orangtua
Lev mengirim anak kandung mereka sendiri untuk menjalani pemisahan raga. Takdir
berkata lain, ketika akan berangkat ke “tempat penjagalan”, Lev diculik oleh
Connor untuk dijadikan sandera.
Pertemuan
tak disengaja antara Connor, Risa dan Lev membuat mereka mengalami petualangan
tak terduga. Konflik, perselisihan, pengkhianatan tak terelakkan ketika mereka berusaha
untuk bertahan hidup sementara tubuh mereka diincar.
“Kau tak dapat mengubah hukum tanpa
mengubah sifat manusia terlebih dahulu.”
“Kau tak dapat mengubah sifat manusia
tanpa mengubah hukum yang berlaku terlebih dahulu.”
Dari
mana saya harus memulai me-review buku keren ini? Mungkin dari hal-hal yang
saya suka dulu ya?
Hmmm,
saya suka ide ceritanya. Walaupun sedikit terlalu kelam untuk ukuran novel Young Adult, tapi dari temanya—pemisahan raga— saja kita sudah tahu
kalau buku ini punya sesuatu yang lebih dari sekadar menghibur.
Untuk
cover, saya lebih suka cover versi terjemahan ini daripada cover aslinya. Dibanding cover aslinya yang misterius, cover versi terbitan Gramedia ini lebih
menonjolkan sisi pemisahan raga itu sendiri. Perpaduan warnanya juga matching
dan tidak membuat mata sakit melihatnya :D
Karakterisasi.
Nah, untuk yang satu ini saya dibuat labil karenanya, awalnya saya suka dengan
karakter Lev, tapi karena satu dan lain hal membuat saya tidak lagi
mengaguminya(mungkin di buku kedua nanti saya bisa kembali menyukai Lev :D). Neal
Shusterman berhasil membuat pembacanya menjadi bersimpati pada karakter yang
menyebalkan sekalipun atau sebaliknya. Untuk karakter favorit, saya malah
menyukai karakter pendukung seperti CyFi dan Hayden.
Terakhir,
unsur inilah yang paling saya sukai di buku ini. POV. Ya, penggunaan POV “serba
tahu” membuat saya nyaman dan merasa spesial membaca buku ini. Karena
pembacanya juga dibuat serba tahu oleh pengarangnya.
Untuk
hal yang tidak saya suka… apa ya? Hmm mungkin ini: endingnya. Endingnya sama
sekali tidak membuat saya penasaran akan buku keduanya karena menurut saya itu
terlalu sempurna untuk sebuah cerita yang masih akan ada lanjutannya. Kalau
tebakan sok tahu saya sih mungkin awalnya Unwind bukan merupakan serial.
Tapi walaupun begitu saya masih menunggu terbitnya terjemahan UnWholly lho! Kan
kisah Connor, Risa dan Lev masih layak untuk diikuti :)) apalagi sinopsis singkat di akhir
buku ini belum cukup memberikan gambaran cerita UnWholly.
Oh
ya, untuk urusan typo-menypo, perlu diberi jempol. Sebagai mata pembaca awam,
saya hanya menemukan typo di halaman 284, yang seharusnya “berat” ditulis “berart”.
Dan satu lagi sebenarnya, di bagian “Tentang Penulis” juga terdapat kesalahan
pengetikan pada nama penulis, “Neil” yang seharusnya “Neal”.
Terlepas
dari itu semua, Unwind pantas mendapatkan 5 bintang dari saya. Selain itu
menurut saya Unwind juga pantas untuk diadaptasi ke layar lebar.
MEMORABLE QUOTES
- “Aku lebih memilih sukses sebagian daripada sama sekali tak berguna.” Hal. – 44
- “Aku ingat saat itu berpikir, kalau seorang bayi akan begitu tak dicintai, kenapa Tuhan membawanya ke dunia?” – Hal. 110
- “Lucu, Undang-Undang Kehidupan seharusnya melindungi kesucian nyawa. Tapi nyatanya malah membuat nyawa menjadi murah.” – Hal. 82
- “Dengan kehidupan yang begitu penuh peraturan dan system, sangat mudah untuk lupa bahwa mereka tetap manusia.” – Hal. 122
- “Kalian bocah Unwind semuanya sama. Kalian pikir karena tak ada orang yang mencintai kalian, maka kalian tak mencintai siapa pun.” – Hal. 155
- “Kalau tidak ada pemisahan raga, akan ada lebih sedikit ahli bedah, dan lebih banyak dokter. Kalau tidak ada pemisahan raga, mereka akan kembali berusaha menyembuhkan penyakit, bukannya mengganti organ tubuh dengan milik orang lain.” – Hal. 231
RATING 5/5
Saya juga menunggu UnWholly.. semoga ga lama terbitnya :))
BalasHapusSalam kenal
Iya, semoga ya. Eh, apa kita mention penerbitnya aja kali ya? Request biar segera diterbitkan xD
HapusSalam kenal ^^