Judul:
Refrain
Pengarang:
Winna Efendi
Penerbit:
GagasMedia
Tahun
Terbit: 2013(cetakan ketujuh belas)
Tebal:
318 halaman
“Tidak ada persahabatan yang sempurna di dunia ini. yang ada hanya
orang-orang yang berusaha sebisa mungkin untuk mempertahankannya.”
Haruskah
saya menuliskan lagi garis besar ceritanya? Karena saya pikir mungkin kalian
sudah tahu kalau buku ini bercerita tentang tema yang sering dipakai: sahabat-jadi-cinta.
Baiklah kalau kalian memaksa *siapa juga yang maksa sik?* *selftoyor* akan saya
coba menceritakan kembali isinya tanpa spoiler.
Jadi
begini ceritanya… *mata menerawang ke atas*
Dua
sahabat yang menjadi tokoh utama buku ini bernama Niki dan Nata. Mereka sudah
bersahabat sejak kecil karena rumah mereka yang berdekatan. Niki digambarkan
sebagai remaja yang manja dan periang. Bergabung dengan tim cheerleaders(yang selama ini mejadi
impiannya) di SMA tempat mereka sekolah.
Sebaliknya,
Nata digambarkan cuek, jago main gitar, tapi fobia tampil di depan umum. Dan
seperti kisah cinta antara sahabat pada umumnya, suatu hari Nata menyadari
kalau perasaannya mulai berubah ke Niki.
Sementara
Nata masih memendam rasa sukanya pada Niki, sekolah mereka kedatangan murid
baru yang berasal dari luar negeri. Murid baru itu bernama Annalise, Annalise
merupakan anak dari seorang model Internasional yang juga merupakan idola Niki.
Dengan cepat, mereka bertiga menjadi sahabat tak terpisahkan.
Tentu
saja novel yang baik harus punya konflik dong. Nah, konflik di buku ini selain
Annalise yang menyukai Nata, juga seorang cowok bernama Oliver yang semakin
dekat dengan Niki. Sampai membuat hubungan ketiga sahabat itu renggang.
Bagaimana
akhir kisah cinta mereka? baca selengkapnya di Refrain.
“Persahabatan itu nggak memilih. Persahabatan bukan didasari oleh gender,
usia, motif, atau apapun itu. Persahabatan yang tulus nggak harus punya
alasan.”
Pertama-tama
dua jempol patut diberikan untuk buku ini karena telah berkali-kali dicetak
ulang. Bahkan buku yang saya baca ini sudah dicetak untuk yang ketujuh belas
kalinya! Hebat!
Tidak
heran juga sih mengingat buku ini sudah difilmkan sehingga yang belum membaca Refrain
berminat untuk memburu bukunya.
Sayang
sekali saya baru membaca buku ini sekarang, kalau saya baca ini dari dulu,
pasti buku ini bakal jadi salah satu favorit sepanjang masa :D kalo sekarang
saya jarang baca teenlit sih, jadinya
kurang menikmati bukunya. Umur memang nggak bisa bohong yak xD
Yang
sedikit mengganjal adalah: buku ini sudah dicetak belasan kali tapi masih
banyak sekali typo yang bertebaran di
dalamnya.
Walapun
begitu, Refrain tetap buku yang menghibur dan berhasil membuat saya terhanyut
dengan kesederhanaan kisahnya.
3
bintang untuk ceritanya, dan tambahan ½ bintang untuk Maudy Ayunda di covernya
xD
“Bulan emas tinggal separuh
Bintang-bintang sangat pemalu
Kau terduduk di sampingku
Aku lantas mencintai bayangmu
Kau menoleh untuk tersenyum
Hatiku berserakan... lebur dan lepuh”
RATING 3.5/5
Tidak ada komentar:
Posting Komentar