Judul:
Beauty Sleep
Pengarang:
Amanda Inez
Penerbit:
GagasMedia
Tahun
Terbit: 2013
Tebal:
220 halaman
“Aku selalu berpikir bahwa kau adalah seorang malaikat. Ya, malaikat. Bukan
malaikat pencabut nyawa yang ditakuti orang, melainkan malaikat lembut yang
menjelma menjadi manusia, dan kehilangan sepasang sayapnya.”
Isi
buku ini tak kalah unik dengan bentuk covernya. Mengambil sudut pandang si
Bodoh, yang bercerita tentang seorang gadis yang dipanggilnya Tuan Putri.
Si
Bodoh merupakan yatim piatu yang tinggal di salah satu panti asuhan di Amerika
Utara. Dia tidak mempunyai teman sampai kemudian bertemu dengan Zack. Zack
termasuk anak yang beruntung, hidup berkecukupan dan memiliki orangtua yang sayang
padanya. Zack dan ibunya pun tak jarang memberikan banyak sekali kebaikan untuk
si Bodoh.
Beranjak dewasa, si Bodoh menyadari
kalau Zack mulai berubah. Zack mulai bergaul dengan teman-teman yang menurut si
Bodoh membawa pengaruh buruk bagi Zack. Dan mau tak mau si Bodoh pun mulai ikut
terjerumus dengan pergaulan Zack.
Setelah lulus dari sekolah menengah, Zack
mengatakan pada si Bodoh kalau dia ingin ikut pamannya berbisnis di Indonesia.
Singkat cerita, si Bodoh memutuskan untuk ikut Zack ke Indonesia. Dengan
keputusannya itu, maka dimulailah perjalanan panjang si Bodoh yang akan
mengubah hidupnya, yang juga menuntunnya bertemu dengan Tuan Putri. Tuan Putri
yang dirindukan si Bodoh kehadiran dan suara tawanya, tapi masih saja terlelap
dalam tidur panjang, sekalipun si Bodoh berkali-kali memohon agar Tuan Putri
terbangun.
“Kau harus percaya bahwa kau adalah seseorang yang spesial, karena kita
semua memang dilahirkan spesial.”
Kesan pertama yang saya dapat ketika
memegang buku ini: covernya unik. Bentuknya mirip undangan pernikahan :D
serius, saya salut sekali dengan GagasMedia yang selalu berinovasi dan
berkreasi membuat cover-cover unik, cantik dan enak dipandang bagi buku-buku
terbitannya.
Sudut pandang penceritaannya juga tak
kalah unik. Dari cerita-cerita si Bodoh, perlahan-lahan pembaca jadi mengenal
dekat sosok Tuan Putri. Selain cerita tentang Tuan Putri, kisah hidup si Bodoh
juga tak kalah menarik untuk diikuti.
Selain salut dengan sudut pandang
yang digunakan penulis, hal menarik lainnya adalah ketika membaca buku ini,
saya seperti sedang membaca buku terjemahan yang terjemahannya bagus dan enak
dibaca. Keren!
Awalnya mengira kalau banyak sekali plot hole yang saya temukan di dalam
cerita si Bodoh, tapi setelah mengetahui keadaan Tuan Putri, saya baru mengerti
kenapa Tuan Putri bisa percaya saja pada si Bodoh.*no spoiler ya ;)*
Konflik yang dibangun penulis rapi,
tapi yang membuat bingung adalah alurnya yang maju mundur. Bisa dimengerti sih,
karena isi buku ini merupakan cerita si Bodoh, jadi alurnya juga terkadang
melompat-lompat.
Soal endingnya, yah walaupun too good to be true, tapi tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini kan? Saya cukup puas dengan endingnya.
Soal endingnya, yah walaupun too good to be true, tapi tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini kan? Saya cukup puas dengan endingnya.
Beauty Sleep merupakan karya debut
yang menjanjikan. Saya masih akan menantikan karya selanjutnya dari sang
penulis :))
MEMORABLE QUOTES
- “Menurutku kau adalah orang yang seharusnya bersyukur. Walaupun kau tidak mempunyai apa yang orang punya, banyak orang di dunia ini yang tidak mempunyai apa yang kau punya. Bukankah itu cukup adil?” – Hal. 18
- “Tahukah kau betapa sakitnya dikhianati oleh orang yang kau anggap sahabat? Tahukah kau hal terburuknya? Seberapa dalam dia menyakitimu, seberapa besar kau ingin membencinya, kau tidak bisa. Dan hal itu membuatmu terluka lebih dalam lagi karena kau tidak mampu melepaskan rasa marah dan kekecewaanmu begitu saja.” – Hal. 63
- “Kebanyakan orang asing menjadi pengusaha di sini. Atau menjadi bintang sinetron. Atau paling banyak, menjadi guru bahasa Inggris.” – Hal. 133
- “Menurutku, selama pekerjaaan itu dilakukan dengan jujur, pekerjaan apa pun tidak masalah untuk dijalani.” – Hal. 159
- “Apabila kau percaya kepada Tuhan dengan harapan bahwa Dia akan mengabulkan permohonan-permohonanmu, kau telah memegang iman yang salah.” – Hal. 195
- “Aku kira agama bisa menjadi alasan bagi semua orang untuk saling bersatu, tidak peduli betapa berbedanya kita semua. Namun, nyatanya agama menjadi alasan untuk membenci orang lain dan memulai perpecahan.” – Hal. 199
RATING 4/5
Abo, terima kasih atas review-nya ya... I really appreciate it. Cheers xD
BalasHapus-Amanda
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusHehehe, sama-sama mbak. Makasih juga sudah berkunjung ke blog ini :)) *sampe typo* xD
HapusKurang Lengkap
BalasHapus