Judul: Kamu,
Aku, Doa.
Pengarang: Adityayoga & Zinnia
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit: November 2016
Tebal: 76 halaman
“Ya Tuhan,
Berikanlah aku pencerahan,
sebetulnya aku siapanya dia sih....
Amin”
Pernahkah kalian memperhatikan kalau
dewasa ini, bahkan hal sederhana seperti buku pun ikut berkembang? Maksud saya,
sekarang buku tak hanya dinikmati dengan dibaca tok, baik di dalam maupun luar negeri penerbit berlomba-lomba
menerbitkan buku-buku berkonsep unik. Seperti, yang sempat menjadi tren
beberapa bulan lalu, buku mewarnai yang target pasarnya untuk orang dewasa. Lalu
buku yang menyediakan beberapa halaman kosong untuk ditulisi, digambari, dicoret-coret
oleh pemiliknya. Terus ada buku puisi yang tak hanya berisi puisi tapi
pembacanya bisa menikmati foto-foto atau ilustrasi di dalamnya. Tak
ketinggalan, buku-buku kombinasi antara ilustrasi dan tulisan-tulisan pendek
dengan tema tertentu.
Kemudian saya menemukan buku
berukuran minimalis ini (yang selanjutnya akan saya sebut sebagai buku kumpulan
doa). Buku kumpulan doa ini terdiri dari lima judul dengan tema berbeda:
“Kamu, Aku, Doa.”, “Monas, Macet, Doa.”, “Lapar, Gosong, Doa.”, “Desain Grafis,
Deadline, Doa.”, dan “Ponsel, .3gp, Doa.”. Saya sudah baca semuanya tapi yang
paling menjadi favorit saya lalu saya putuskan untuk menulis review-nya adalah ”Kamu, Aku, Doa.”
“Ya Tuhan,
Pengen selingkuh, tapi saya nggak
punya pacar... gimana dong?”
Isi buku ini cuma doa-doa pendek
kepada Tuhan tentang urusan hati #tsaah. Tapi meski pendek, doa-doanya ngena. Ada curhatan tentang jomblo yang
kepingin punya pacar, tentang pacar yang dianggurin ketika diapelin, tentang
baper ke mantan, tentang selingkuhan, macem-macem deh pokoknya. Efek yang
ditimbulkan juga macem-macem, ada yang bikin meringis, ketawa, menyeringai,
hingga baper x(
Yang saya kutip di review ini hanya sebagian kecil dari
isinya, masih banyak lagi yang lebih unik, lucu, koplak. Percaya sama saya, kalo
kamu kepingin baca buku unik yang bisa dibaca sekali duduk sekaligus enak
dibaca berulang-ulang, nggak akan nyesel baca buku ini. Seenggaknya akan ada
beberapa doa di buku ini yang pernah diam-diam dalam hati pernah kamu panjatkan
ke Tuhan. Relatable banget!
“Ya Tuhan,
Jauhkanlah kami dari mental burung
kakatua yang setelah ‘tekdung’
lalu dia bersenandung ‘lalalaaa’.
Amin”
bagus sekali kata2nya
BalasHapusjual selongsong sosis