Judul: Ke Mana Kau Pergi, Bernadette? (Where’d
You Go, Bernadette?)
Pengarang: Maria Semple
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit: 2015
Tebal: 408 Halaman
“Kebenaran
itu pelik. Mustahil seseorang bisa tahu segalanya tentang orang lain.”
Karena lulus dari Galer Street dengan nilai
sempurna, Bee menagih janji orangtuanya bahwa dia boleh mendapatkan apa yang
dia mau. Bee meminta perjalanan keluarga ke Antartika. Ibunya, Bernadette
membuat persiapan dengan matang, lewat jasa asisten virtual dari India.
Bernadette memang tidak terlalu suka bertemu
dengan orang lain, apalagi bersosialisasi. Untuk membuat reservasi restoran
lokal pun dia meminta asisten virtualnya itu untuk melakukannya.
Semakin mendekati hari keberangkatan ke
Antartika, dengan persiapan semakin matang, Bernadette malah semakin cemas
dengan rencana perjalanan itu. Puncaknya, sehari sebelum jadwal mereka berangkat,
Bernadette menghilang.
Memang banyak hal yang terjadi beberapa hari
sebelum Bernadette menghilang. Dimulai dari kekacauan di rumah “nyamuk
denging”, tetangganya, sampai kejadian yang melibatkan FBI. Ke manakah Bernadette pergi?
Apa alasannya menghilang?
“Mom lenyap
begitu saja dua hari sebelum Natal tanpa memberitahuku? Tentu saja pelik. Tapi
hanya karena sesuatu itu pelik, hanya karena menurutmu kau tidak akan pernah
tahu segalanya tentang orang lain, bukan berarti kau tidak bisa mencoba.”
Buku ini masuk ke dalam tiga jenis kategori
buku yang saya suka. Satu, salah satu jenis buku yang punya keunikan dalam bercerita.
Formatnya dibuat seolah buku ini ditulis oleh Bee yang sebagian besarnya berupa
email-email, fax, dokumen rahasia,
catatan-catatan, dan tentu saja sedikit bagian Bee bercerita menurut sudut pandangnya, terkadang berupa
komentarnya pada sesuatu.
Dua, jenis buku yang kalau sudah mulai membaca
akan sulit bagimu untuk berhenti. Apa yang diceritakan di dalam buku ini akan
menarik perhatianmu seluruhnya sampai tidak rela rasanya untuk meletakkan
bukunya, memberi jeda sejenak.
Tiga, merupakan jenis buku yang semakin
sedikit yang kamu ketahui akan semakin bagus. Susah untuk menebak apa yang akan
terjadi selanjutnya pada karakter-karakternya. Mungkin ini juga yang menjadi
faktor yang membuat tidak bisa berhenti membaca buku ini ketika memulainya,
banyak hal tak terduga sehingga akan sulit bagimu untuk mengenyahkan rasa
penasaran sebelum menuntaskannya sampai akhir.
Ketika selesai membaca, bisa jadi kamu akan benci dengan endingnya yang tidak sesuai harapan. Endingnya mungkin tidak sempurna, se-tidak-sempurna
karakter-karakter di dalamnya. Endingnya menimbulkan lagi
pertanyaan-pertanyaan, masih ada yang mengganjal pikiran.
Tapi di situlah poinnya, bahkan setelah selesai membaca buku ini pun kamu masih
tidak bisa menyingkirkan buku ini dari benakmu.
"Ke Mana Kau Pergi, Bernadette?" memang bukan buku biasa. Ditulis
dengan unik, humornya cerdas, dan akan mudah sekali untuk terhanyut dengan
kisahnya. Tanpa sadar buku ini akan memancing emosimu. Kamu akan merasa kecewa,
sedih, marah, penuh harap, terharu bersamanya. Jika kamu sedang mencari teman mengisi waktu luangmu, give this
book a chance. It’s worth it ;)
Keren nih buku. Heran, penulisnya makan buku apa aja ya, pas nulis ini?
BalasHapusawal baca itu kaya bahasanya susah di masukin ke otak tapi lama lama masuk dan seru parah banget
BalasHapus