Judul: Wonderstruck
Pengarang: Brian Selznick
Penerbit: Mizan Fantasi
Tahun Terbit: 2013
Tebal: 648
halaman
“And I'm floating in a most peculiar way. And the
stars look very different today.”
Kawanan serigala itu menatap Ben
lekat dengan taring-taring putih berkilat dan lidah merah menjulur. Mereka
mulai berlari melintasi hamparan salju tak berbatas di bawah terpaan sinar
bulan. Jantung Ben berdegup bertalu-talu. Keringat mulai mengucur deras. Mimpi
yang sama. Apa maksud semua ini? Mengapa mimpi-mimpi itu terus menghampirinya
sejak kecelakaan itu terjadi? Andai Ben tahu, mimpi-mimpi itu barulah awal dari
rentetan kejutan dalam hidupnya dan … petunjuk berharga untuk menemukan sang
ayah yang lama menghilang.
Wonderstruck, disanjung pembaca di
seluruh dunia sebagai salah satu buku menakjubkan. Ilustrasi yang sarat makna
berpadu dengan teks yang mengalir menjadi satu cerita yang utuh, membuat
Selznick layak disebut genius
“Ben menatap lukisan langit malam di tembok melengkung di belakang
diorama. Tergambar di sana .... Beruang Besar. Dan di ujung Beruang Kecil, Ben
dapat melihat Bintang Utara dengan jelas, tetapi ia tak pernah merasa
setersesat ini.”
Saya belum pernah membaca The
Invention of Hugo Cabret, karya Brian Selznick lain yang dulu sempat booming dan sudah diadaptasi ke layar
lebar itu. Buku ini menjadi perkenalan saya yang pertama dengan si penulis.
Sebelum membaca Wonderstruck, saya
pikir buku ini bercerita tentang anak laki-laki yang punya kekuatan super
setelah tersambar petir dan kemudian mengalami petualangan tak terduga setelah
mendapat kekuatan super -___- apalagi
melihat penerbitnya Mizan Fantasi. Saya sama sekali tidak menyangka kalau buku
ini bukan buku fantasi. Well, tidak
sepenuhnya salah juga sik, karena memang peristiwa tersambar petir menuntun Ben
menuju petualangan menakjubkan :D.
Buku ini memberikan sensasi segar
yang berbeda dalam membaca sebuah buku. Jika biasanya buku-buku yang punya
ilustrasi mengilustrasikan apa yang diceritakan, di dalam buku ini ilustrasinya
ikut bercerita, bahkan lebih terasa hidup dan emosional daripada rangkaian
tulisan sang penulis.
Memang benar yang dikatakan salah
satu komentar tentang buku ini di kavernya, buku ini membuat pembacanya betah
berlama-lama membacanya. Karena didominasi oleh ilustrasi yang bikin
terkagum-kagum, sehingga tidak terasa kalau ceritanya sudah mau selesai.
Saya kira ilustrasi dan cerita di
buku ini adalah dua cerita berbeda, karena di awal-awal fokus penceritaannya
berbeda. Ternyata, sesungguhnya dua kisah berbeda di tulisan dan ilustrasinya
merupakan satu kesatuan yang saling berhubungan satu sama lain. Penasaran kan
apa hubungan keduanya? Ayo baca buku ini, saya jamin nggak akan menyesal. Buku
yang wajib dikoleksi dan baca-ulang-able x))
Yang paling saya suka adalah
endingnya. Diakhiri dengan manis dan mengharukan, dan yang penting segala
pertanyaan yang membuat penasaran pembaca akan terjawab di akhir kisahnya.
“Dalam hal ini, siapa pun yang mengoleksi benda-benda di rumahnya sendiri
adalah seorang kurator. Hanya dengan menentukan bagaimana memajang benda-benda
milikmu, memutuskan foto apa yang akan dipajang di mana, dan bagaimana urutan
buku-bukumu, membuatmu berada di kategori yang sama dengan seorang kurator
museum.”
RATING 5/5
Tidak ada komentar:
Posting Komentar