Kamis, 19 September 2013

[Book Review] Beauty Sleep by Amanda Inez






Judul: Beauty Sleep
Pengarang: Amanda Inez
Penerbit: GagasMedia
Tahun Terbit: 2013
Tebal: 220 halaman

“Aku selalu berpikir bahwa kau adalah seorang malaikat. Ya, malaikat. Bukan malaikat pencabut nyawa yang ditakuti orang, melainkan malaikat lembut yang menjelma menjadi manusia, dan kehilangan sepasang sayapnya.”

Isi buku ini tak kalah unik dengan bentuk covernya. Mengambil sudut pandang si Bodoh, yang bercerita tentang seorang gadis yang dipanggilnya Tuan Putri. 

Si Bodoh merupakan yatim piatu yang tinggal di salah satu panti asuhan di Amerika Utara. Dia tidak mempunyai teman sampai kemudian bertemu dengan Zack. Zack termasuk anak yang beruntung, hidup berkecukupan dan memiliki orangtua yang sayang padanya. Zack dan ibunya pun tak jarang memberikan banyak sekali kebaikan untuk si Bodoh.

Beranjak dewasa, si Bodoh menyadari kalau Zack mulai berubah. Zack mulai bergaul dengan teman-teman yang menurut si Bodoh membawa pengaruh buruk bagi Zack. Dan mau tak mau si Bodoh pun mulai ikut terjerumus dengan pergaulan Zack.

Setelah lulus dari sekolah menengah, Zack mengatakan pada si Bodoh kalau dia ingin ikut pamannya berbisnis di Indonesia. Singkat cerita, si Bodoh memutuskan untuk ikut Zack ke Indonesia. Dengan keputusannya itu, maka dimulailah perjalanan panjang si Bodoh yang akan mengubah hidupnya, yang juga menuntunnya bertemu dengan Tuan Putri. Tuan Putri yang dirindukan si Bodoh kehadiran dan suara tawanya, tapi masih saja terlelap dalam tidur panjang, sekalipun si Bodoh berkali-kali memohon agar Tuan Putri terbangun.

“Kau harus percaya bahwa kau adalah seseorang yang spesial, karena kita semua memang dilahirkan spesial.”

Kesan pertama yang saya dapat ketika memegang buku ini: covernya unik. Bentuknya mirip undangan pernikahan :D serius, saya salut sekali dengan GagasMedia yang selalu berinovasi dan berkreasi membuat cover-cover unik, cantik dan enak dipandang bagi buku-buku terbitannya.

Sudut pandang penceritaannya juga tak kalah unik. Dari cerita-cerita si Bodoh, perlahan-lahan pembaca jadi mengenal dekat sosok Tuan Putri. Selain cerita tentang Tuan Putri, kisah hidup si Bodoh juga tak kalah menarik untuk diikuti.

Selain salut dengan sudut pandang yang digunakan penulis, hal menarik lainnya adalah ketika membaca buku ini, saya seperti sedang membaca buku terjemahan yang terjemahannya bagus dan enak dibaca. Keren!

Awalnya mengira kalau banyak sekali plot hole yang saya temukan di dalam cerita si Bodoh, tapi setelah mengetahui keadaan Tuan Putri, saya baru mengerti kenapa Tuan Putri bisa percaya saja pada si Bodoh.*no spoiler ya ;)*

Konflik yang dibangun penulis rapi, tapi yang membuat bingung adalah alurnya yang maju mundur. Bisa dimengerti sih, karena isi buku ini merupakan cerita si Bodoh, jadi alurnya juga terkadang melompat-lompat.

Soal endingnya, yah walaupun too good to be true, tapi tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini kan? Saya cukup puas dengan endingnya.

Beauty Sleep merupakan karya debut yang menjanjikan. Saya masih akan menantikan karya selanjutnya dari sang penulis :))

MEMORABLE QUOTES

  • “Menurutku kau adalah orang yang seharusnya bersyukur. Walaupun kau tidak mempunyai apa yang orang punya, banyak orang di dunia ini yang tidak mempunyai apa yang kau punya. Bukankah itu cukup adil?” – Hal. 18

  •  “Tahukah kau betapa sakitnya dikhianati oleh orang yang kau anggap sahabat? Tahukah kau hal terburuknya? Seberapa dalam dia menyakitimu, seberapa besar kau ingin membencinya, kau tidak bisa. Dan hal itu membuatmu terluka lebih dalam lagi karena kau tidak mampu melepaskan rasa marah dan kekecewaanmu begitu saja.” – Hal. 63

  • “Kebanyakan orang asing menjadi pengusaha di sini. Atau menjadi bintang sinetron. Atau paling banyak, menjadi guru bahasa Inggris.” – Hal. 133

  • “Menurutku, selama pekerjaaan itu dilakukan dengan jujur, pekerjaan apa pun tidak masalah untuk dijalani.” – Hal. 159

  •  “Apabila kau percaya kepada Tuhan dengan harapan bahwa Dia akan mengabulkan permohonan-permohonanmu, kau telah memegang iman yang salah.” – Hal. 195

  • “Aku kira agama bisa menjadi alasan bagi semua orang untuk saling bersatu, tidak peduli betapa berbedanya kita semua. Namun, nyatanya agama menjadi alasan untuk membenci orang lain dan memulai perpecahan.” – Hal. 199



RATING 4/5

4 komentar:

  1. Abo, terima kasih atas review-nya ya... I really appreciate it. Cheers xD
    -Amanda

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehehe, sama-sama mbak. Makasih juga sudah berkunjung ke blog ini :)) *sampe typo* xD

      Hapus