Judul: Starlight
Pengarang: Dya Ragil
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit: 2016
Tebal: 264
halaman
“Aku terlalu terbiasa kalah sampai rasanya nggak percaya aku bisa menang
dari seseorang. Akhirnya aku malah menganggap gampang semua hal, karena aku
tahu aku akan tetap kalah biar dicoba gimanapun juga.”
Tiga juara kelas. Satu trouble maker. Satu penggembira. Siapa
sangka, takdir justru menyatukan mereka berlima menjadi satu kelompok belajar.
Wulan, sang penggembira—dia benci
mendengar seseorang menyebutnya penggembira, omong-omong—tidak sepintar
Lintang, kembarannya. Kadang rasa iri dan marah dan sedih meliputinya kala
melihat eskpresi bangga ayahnya pada Lintang. Wulan lelah mencoba membuat
ayahnya juga bangga pada dirinya. Yang tidak diketahui Wulan...
Lintang sebenarnya merasa terbebani
dengan ekspektasi tinggi ayahnya. Bagi Lintang, beliau hanya peduli pada
prestasi, tak peduli apakah Lintang bahagia dengan tuntutan-tuntutan itu.
Terutama tentang olimpiade astronomi, padahal Wulan lah yang menyukai
astronomi. Belum lagi masalahnya dengan...
Teguh, si trouble maker. Dulunya Teguh dan Lintang berteman baik, tapi karena
kejadian buruk ketika mereka SMP membuat hubungan mereka renggang dan Lintang
terus-terusan merasa bersalah padanya. Teguh berwatak keras, dan mudah emosi, hampir
selalu terjadi masalah ketika dia bersinggungan dengan si cerdas bermulut
pedas,
Bagas. Kata-kata yang dilontarkannya
selalu tajam. Bagi Bagas orang-orang yang tak lebih pintar darinya berada di
posisi jauh di bawahnya sehingga dia bisa dengan bebas meremehkan mereka.
Anggota terakhir, Nindi. Tak kalah
pintar dari Lintang dan Bagas. Dijuluki si ratu es saking dingin dan juteknya.
Sangat benci membuang waktu untuk hal yang sia-sia, dan lebih benci lagi pada
orang yang membuat waktunya terbuang sia-sia.
Dengan dibumbui tentang astronomi, Starlight
akan mengajak pembacanya merasakan (kembali) kehidupan kala SMA ketika konflik
utama dalam hidup hanya berupa impian, persahabatan, dan rasa suka.
“Aku nggak perlu ngerendahin orang lain. Sejak awal mereka emang udah ada
di bawahku. Orang yang ada di bawah selalu kelihatan kecil buat orang yang ada
di atas, kan?”
“Tapi orang yang ada di atas juga selalu kelihatan kecil buat orang yang
ada di bawah.”
Kalau harus menggambarkan Starlight
dengan satu kalimat pendek, menurut saya kalimat yang tepat adalah “buku yang
kontennya realistis”. Ya, realistis. Dimulai dari nama tokoh-tokohya yang “merakyat”.
Hehehe. Maksud saya, nama tokoh-tokoh di buku ini umum banget, bukan nama-nama
yang asing di telinga. Sebab novel remaja sekarang suka ada nama tokohnya yang
saking uniknya membikin bingung pelafalannya gimana x)) Tak ada salahnya sih, cuma
kalau mau menuruti selera, saya lebih suka yang seperti Starlight ini.
Kerealistisan berikutnya adalah penggambaran
kehidupan SMA-nya. Pokoknya ketika baca saya berasa balik lagi jadi anak SMA. Poin
ini cukup bikin saya bernostalgia, mengenang kembali masa indah jaman itu. Pengin
deh ngulang lagi masa-masa itu. Tapi.. minus bangun pagi, PR numpuk, dan
pelajaran tambahan yaaa :p
Dari segi teknis, saya suka gaya
penceritaannya, lugas. Juga rapi. Hanya ada satu atau dua typo yang saya temukan. Untuk urusan fisik, buku ini cakep deh.
Selain cover, yang saya suka adalah layout-nya. Di beberapa halamannya
dihiasi dengan langit malam, bulan, dan bintang-bintang. Cantik! Balik lagi
soal cover, teenlit-teenlit sekarang covernya memang bagus-bagus sih. Jadi
kepingin punya semua! Yang sekarang menjadi wishlist:
Bowl of Happiness, terus ada teenlit lain yang juga berjudul “star”, Finding You Among the Stars, sama yang segera terbit, Insecure. Belum lagi premis-premisnya
terdengar menjanjikan semua!
Bagian paling favorit saya di buku
ini adalah ketika Lintang dan ayahnya berdebat perihal olimpiade Astronomi di
depan Wulan. Penggambaran suasana hati Wulan-nya dapet banget. Hati saya ikutan
teriris ketika membaca bagaimana komentar ayahnya tentang partisipasinya pada
olimpiade Astronomi. Lebih teriris lagi kala membaca bagaimana reaksi Wulan
terhadap hal itu.
Sayang ada satu yang menurut saya
menjadi kekurangan buku ini, di balik banyak kelebihannya. Konfliknya buat saya
kebanyakan. Mungkin ini masalah selera juga, karena dari awal saya ngarepnya yang
digali lebih dalam adalah soal olimpiade Astronominya, tapi di sini malah
konflik tentang Lintang-Teguh yang paling banyak diceritakan. Saya bukan
penggemar Astronomi, tapi membaca buku ini bikin saya jadi tertarik dengan
Astronomi dan suka sekali dengan selipan-selipan Astronominya, maka itu agak
kecewa bagian olimpiadenya ini kurang banyak dibahas.
Starlight cocok dibaca siapa saja,
tapi patut direkomendasikan terutama buat kamu (remaja atau berjiwa remaja)
yang masih bimbang dan ragu dengan impianmu ;). Karena ceritanya manis-getir,
realistis, bikin bernostalgia, dan tokoh-tokohnya juga nggak kalah manis-getir
(karena di awal ada beberapa yang nyebelin ._.), 4 bintang buat Starlight dari
saya!
“Kata orang, impian seharusnya digantungkan setinggi bintang di langit.
Tapi... bahkan bintang pun bisa jatuh, kan?”
“Sekolah adalah rumah kedua buat anak-anak itu. Dan kita adalah orangtua
kedua mereka. Saya tahu Bapak terbiasa dengan bimbel sehingga yang Bapak
pikirkan cuma bagaimana menaikkan nilai mereka. Tapi ini sekolah. Kita tidak
hanya mengajar, tapi juga mendidik.“
“Karena sisi gelap bulan lebih indah daripada sisi terangnya. Kupikir
kamu seperti itu.”
****
Di blog tour kali ini saya kembali mendapat
jatah satu buku untuk dibagikan ke pembaca setia blog ini ^^ untuk ikutan,
silakan baca dulu syarat dan ketentuan di bawah ini:
- Beralamat di Indonesia.
- Follow Twitter @dyaragil dan @ariansyahABO.
- Share postingan ini ke twitter-mu. Nggak mention saya juga nggak apa-apa yang penting pake tagar #Starlight.
- Jawab pertanyaan ini:
“Apa mata pelajaran di sekolah kamu (dulu atau sekarang) yang paling menjadi favoritmu? Sertakan juga alasannya yaa..”
- Jangan lupa untuk menyertakan nama, akun twitter, dan link share kamu ketika menjawab di kolom komentar.
- Giveaway akan berakhir sampai tanggal 1 Mei 2016. Pemenang akan saya umumkan keesokan harinya (jika tidak ada halangan).
- Satu orang pemenang bakal dapetin satu eks Starlight yang akan dikirim langsung ke rumahmu.
Semoga beruntung ^^